Fullwaving: Honda Beat FI

<h1><br /></h1><div class="post-info"> <span class="time"></span><span class="post-comments"><br /></span> <br /> </div><img alt="pulwep beat fi" class="aligncenter size-full wp-image-632" height="472" src="http://kotsk.files.wordpress.com/2013/01/pulwep-beat-fi.jpg?w=630&h=472" width="630" /><br /> Berhubung kamera saku saya jebol, jadi nggak banyak yang bisa didokumentasikan <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" /> <br /> Honda Beat FI atau Beat Injeksi, nyatanya blom menganut kelistrikan fullwave … nggak kayak kakaknya, Vario 125 FI yang udah fullwave 3-phase <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" /> Cuma bongkar-bongkarnya aja yang mirip … ribet! <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" /> <br /> Setelah terawang seluruh bodi Beat FI dari segala penjuru, akhirnya cover bodi pun bisa dibuka … hingga stator dicabut dari rumahnya <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" /> <br /> Sama seperti Beat terdahulu, salah satu ujung kawat spul pun tertanam di ground/bodi spul. Bedanya dengan Beat lawas, Beat FI cuma punya 2 tab: tab pengisian & tab ground.<br /> Tab pengisian bisa diketahui dengan terpasangnya kabel putih pada tab tersebut. Sedangkan tab satu lagi, cuma kawat doang. Inilah tab ground. Dan kawat yang tercantol di situ musti diangkat/dicopot dari tab ground dan kemudian disambung dengan kabel tambahan sebagai jalur pengisian seperti halnya kabel putih spul …<br /> <div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_629" style="width: 640px;"><img alt="Stator Honda Beat FI" class="size-full wp-image-629" height="472" src="http://kotsk.files.wordpress.com/2013/01/stator-beat-fi.jpg?w=630&h=472" width="630" /><div class="wp-caption-text">Stator Honda Beat FI</div></div>Setelah ujung kawat yang dicopot tadi tersambung dengan kabel tambahan, cek dulu, apakah ada bagian kawat spul yang masih terhubung dengan ground/bodi spul. Gunakan multimeter! Set range multimeter ke mode “continuity” (multimeter digital), colok salah satu probe (tester) ke ujung kabel putih (pada soket spul) dan probe lainnya ke bodi spul. Jika multimeter nggak bunyi, artinya kawat spul sudah dalam kondisi “floating” alias nggak nyentuh ground sama sekali. Syarat mutlak fullwave <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" /> <br /> Sekarang ke posisi kiprok/regulator …<br /> Regulator Beat FI menggunakan soket yang sama seperti regulator milik Honda Tiger. Jadi nggak perlu lagi nyiapin soket tambahan <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" /> <br /> Copot regulator original Beat FI dan copot semua terminal kabel yang nancep di soket tersebut … Di soket tersebut ada 5 kabel:<br /> <ol><li>Merah/Putih: jalur +12VDC, terhubung ke +aki</li><li>Merah/Hitam: secara kode warna kabel, ini jalur kontak (sebelum fuse 10A), terhubung ke relay SPST</li><li>Putih: jalur listrik AC dari stator</li><li>Hijau/Putih: jalur ground (massa), terhubung ke -aki dan rangka/chasis</li><li>Kuning: jalur lampu utama (headlamp)</li></ol>Kemudian pasang kembali terminal kabel-kabel tersebut sesuai posisi kaki-kaki regulator Honda Tiger …<br /> <div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_357" style="width: 410px;"><img alt="I/O Regulator Honda Tiger" class="size-full wp-image-357" src="http://kotsk.files.wordpress.com/2011/05/regulator-tiger-pin.jpg?w=630" /><div class="wp-caption-text">I/O Regulator Honda Tiger</div></div>Kabel PUTIH dari soket menuju ke salah satu kaki “alternator” pada regulator Tiger. Sementara kabel tambahan (dari spul) ke kaki “alternator” yang satu lagi. Terbolak-balik posisinya nggak masalah.<br /> Kabel MERAH/PUTIH dari soket menuju kaki “+aki” pada regulator Tiger. Sedangkan kabel HIJAU/PUTIH dari soket menuju kaki “ground” regulator Tiger.<br /> Kabel MERAH/HITAM dari soket menuju ke “+aki”. Kalo saya lebih memilih memotong kedua terminal kabel MERAH/PUTIH dan MERAH/HITAM dan kemudian menggabungkan kedua kabel tersebut dalam satu terminal untuk dicolok ke kaki “+aki” pada regulator Tiger <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" /> <br /> Kabel KUNING dari soket, menuju ke output kontak (cari aja kabel HITAM). Sedangkan kaki “volt monitor” pada regulator Tiger pun harus terhubung ke jalur output kontak.<br /> Oia, karena sistem headlamp-nya AHO (Automatically Headlamp ON), maka headlamp akan menyala ketika kunci kontak diputar ke posisi ON. Kalo mau nambah saklar ON/OFF untuk headlamp, silakan <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" /> <br /> ————<br /> Ada kritikan dari sesepuh BeaMOUS (Beat Matic on Kaskus) … “<em>Bahasnya regulator Tiger tapi di foto terpampang RCP</em>” <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" /> <br /> Yap!<br />Kebetulan saat itu saya lagi ngantongi RCP (<em>Regulator Cheetah Power</em>), dan kebetulan soket RCP tersebut udah saya ganti dengan soket 5-kaki seperti Tiger punya. Dan kebetulan soket regulator Beat FI juga 5-kaki <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" /> <br /> Di RCP, ada 4 kabel:<br /> <ol><li>Merah = jalur +12VDC menuju ke +AKI</li><li>Hitam = jalur ground</li><li>Kuning = jalur listrik AC (menuju spul)</li><li>Orange = jalur listrik AC (menuju spul) juga</li></ol>Kalo mau kimpoi jalur soket regulator Beat FI dengan RCP:<br /> <ol><li>Kabel Merah RCP terhubung ke kabel Merah/Putih & Merah/Hitam di soket regulator Beat FI.</li><li>Kabel Hitam RCP terhubung ke kabel Hijau/Putih di soket regulator Beat FI.</li><li>Kabel Kuning RCP terhubung ke kabel putih di soket regulator Beat FI.</li><li>Kabel Orange RCP terhubung ke kabel tambahan di spul Beat FI.</li><li>Kabel kuning di soket regulator Beat FI terhubung ke jalur kabel Hitam (cari aja kabel warna hitam di seputaran kabel bodi Beat FI, itu pasti jalur output kontak)</li></ol>

Fullwaving: Honda Beat FI

Berhubung kamera saku saya jebol, jadi nggak banyak yang bisa didokumentasikan Honda Beat FI atau...

Baca Selengkapnya »

Fullwave Electrical Checkup

<h1><br /></h1><div class="post-info"> <span class="time"></span><span class="post-comments"><br /></span> <br /> </div>AFAWK – <em>as far as we know</em> <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" /> sistem kelistrikan pada sepeda motor terdiri dari 3 komponen penting:<br /> <ol><li><strong>Alternator</strong> (terdiri dari stator/spul + rotor magnet), fungsinya untuk menghasilkan listrik (AC) hasil konversi energi gerak</li><li><strong>Regulator</strong> (kiprok), fungsinya untuk mengkonversi listrik AC menjadi DC (<i>rectifying</i>) dan membatasi voltase output (<i>regulating</i>). Listrik DC ini nantinya didistribusikan ke aki (charging) dan pernak-pernik elektrik lainnya yang membutuhkan listrik DC.</li><li><b>B</b><strong>atere</strong> (aki), fungsinya sebagai sumber listrik DC dan menyimpan energi listrik.</li></ol>Ketiga komponen tersebut HARUS dalam kondisi baik agar menghasilkan listrik yang optimal. Kalo salah satunya KO, sedikit/banyak bakal mempengaruhi kelistrikan secara keseluruhan … Selain ketiga komponen tersebut, bagian penting lain yang juga harus selalu terjaga kondisinya adalah KABEL listrik sebagai “jalan raya” bagi arus listrik.<br /> <div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_665" style="width: 640px;"><img alt="Skema kelistrikan dasar" class="size-full wp-image-665" height="484" src="http://kotsk.files.wordpress.com/2013/02/skema_standar_kelistrikan_motor_fullwave_1p.png?w=630&h=484" width="630" /><div class="wp-caption-text">Skema kelistrikan dasar</div></div>Ada kalanya hasil modifikasi sistem kelistrikan <i>fullwave</i> nggak semulus yang diharapkan. Output nggak optimal, tekor, dll. Apa yang salah? Apa ada yang rusak/error? Yok, kita cek pelan-pelan … tapi tolong siapkan dulu multimeter digitalnya <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif?m=1129645325g" /> bagus lagi kalo ada tang ampere sekalian <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" /> <br /> <strong>A. Cek Stator (Spul)</strong><br /> <ol><li><b>Cabut soket kabel stator.</b></li><li><b>Cek “continuity” kawat kumparan stator:</b><ol><li>Set multimeter pada range “continuity” (biasanya berupa simbol buzzer atau dioda)</li><li>Posisikan probe (tester) merah pada salah satu jalur spul pengisian (titik A pada skema di atas) dan probe hitam pada jalur spul pengisian yang satu lagi (titik B pada skema di atas).</li><li>Jika multimeter berbunyi, jalur kumparan dalam kondisi baik (nggak ada yang putus). Jika nggak berbunyi, berarti kabel atau kawat kumparan ada yang putus.</li></ol></li><li><b>Cek “continuity” kumparan stator terhadap ground:</b><ol><li>Set multimeter pada range “continuity” (biasanya berupa simbol buzzer atau dioda)</li><li>Posisikan probe (tester) merah pada salah satu jalur spul pengisian (titik A pada skema di atas) dan probe hitam pada ground/massa/rangka.</li><li>Jika multimeter berbunyi, berarti kumparan masih terhubung dengan ground.</li><li>Lakukan hal yang sama pada jalur spul yang lainnya (titik B pada skema di atas).</li><li>Untuk stator multi-phase (3-phase atau lebih), caranya sama untuk tiap-tiap jalur spul pengisian.</li></ol></li><li><b>Ukur hambatan kawat kumparan stator:</b><ol><li>Set multimeter pada range “200 ohm”</li><li>Posisikan probe (tester) merah pada salah satu jalur spul pengisian (titik A pada skema di atas) & probe hitam pada jalur spul pengisian yang satu lagi (titik B pada skema di atas)</li><li>Nilai hambatan yang terbaca di multimeter harus < 1 ohm.</li><li>Jika > 1 ohm, kawat kumparan sudah dalam kondisi jenuh dan harus diganti (gulung ulang).</li><li>Jika angka di multimeter nggak bergeming, berarti ada jalur yang putus (kabel ataupun kawat kumparan stator).</li></ol></li><li><b>Ukur output stator:</b><ol><li>Pastikan aki dalam kondisi full-charge (untuk motor dengan CDI DC).</li><li>Nyalakan mesin motor pada RPM idle dan beban listrik minimum (lampu utama & lampu senja OFF).</li><li>Set multimeter ke range “200V AC”.</li><li>Posisikan probe (tester) merah & hitam pada masing-masing output spul (titik A dan B pada skema di atas).</li><li>Minimal output stator nggak kurang dari 10V AC. Jika kurang dari itu, kemungkinan stator short atau nge-ground. Jika short, gulung ulang atau ganti baru! Jika nge-ground, cek lagi dari langkah awal <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" /> </li></ol></li></ol><b>B. Cek Regulator</b><br /> <ol><li><b>Pasang kembali soket kabel stator.</b></li><li><b>Ukur output stator:</b><ol><li>Ukur output stator seperti pada langkah A5 dan bandingkan dengan hasil ukur pada langkah A5.</li><li>Jika selisih/turun banyak, kemungkinan regulator short (shunting). Ganti regulator!</li></ol></li><li><b>Ukur output regulator:</b><ol><li>Set multimeter pada range “20V DC”.</li><li>Posisikan probe (tester) merah pada terminal positif aki & probe hitam pada terminal negatif/ground aki.</li><li>Nyalakan mesin pada RPM idle dengan lampu utama & lampu senja OFF.</li><li>Nilai voltase yang terbaca musti naik secara bertahap … misal 11.9V, 12.0V, 12.3V, dst.</li><li>Naikkan RPM ke kisaran 3000. Nilai voltase yang terbaca bisa naik hingga 14~15V DC, atau paling nggak lebih tinggi dibanding voltase pada RPM idle.</li><li>Jika voltase cenderung menurun seiring kenaikan RPM, kemungkinan regulator short. Ganti regulator!</li><li>Jika voltase naik > 16V atau lebih, kemungkinan sirkuit limiter voltase pada regulator rusak. Ganti regulator!</li></ol></li></ol><b>C. Cek Batere (Aki)</b><br /> <ol><ol><li><b>Pastikan kunci kontak pada posisi OFF.</b></li><li><b>Lepas semua kabel yang terpasang di terminal negatif dan positif aki. Pastikan dimulai dari terminal negatif dahulu!</b></li><li><b>Ukur voltase aki:</b><ol><li>Set multimeter pada range “20V DC”</li><li>Posisikan probe (tester) merah pada terminal positif aki & probe hitam pada terminal negatif/ground aki.</li><li>Pada kondisi full-charged, voltase aki pada kisaran 12.7~12.8V.</li><li>Pada kondisi low, voltase aki pada kisaran 12.3V.</li><li>Jika voltase aki turun dengan cepat, kemungkinan aki soak/rusak. Ganti aki!</li></ol></li><li><b>Ukur tingkat kebocoran arus listrik:</b><ol><li>Pasang kembali kabel-kabel yang terhubung di terminal positif aki.</li><li>Set multimeter pada range “20mA”.</li><li>Posisikan probe (tester) merah pada terminal negatif aki & probe hitam pada kabel ground aki.</li><li>Nilai arus yang terbaca nggak boleh > 0.5mA. Jika lebih, kemungkinan ada jalur/kabel yang short.</li></ol></li><li><b>Self-Discharge:</b><ol><li>Aki otomatis mengalami pengosongan secara berkala (<em>self discharge</em>) meski dalam kondisi gak terpasang. Secara umum, 1% kapasitasnya berkurang setiap hari, dan bergantung suhunya. Pada suhu panas bakal lebih cepat dan pada suhu dingin bakal lebih lambat.</li></ol></li></ol></ol><b>D. Cek Fuse (Sikring)</b><br /> <ol><ol><li>Cek masing-masing fuse dan pastikan dalam kondisi baik (nggak putus atau meleleh).</li><li>Cek terminal fuse dan pastikan fuse terpasang dengan ketat.</li></ol></ol>

Fullwave Electrical Checkup

AFAWK –  as far as we know sistem kelistrikan pada sepeda motor terdiri dari 3 komponen penting: ...

Baca Selengkapnya »

Fullwave: Instalasi Regulator Honda Tiger

<h1><br /></h1><div class="post-info"> <span class="time"></span><span class="post-comments"><br /></span> <br /> </div>Kalo ditulis satu per satu secara rinci modifikasi sistem kelistrikan <em>fullwave</em> (FW), bakal nggak muat blog ini karena begitu bejibun merk dan model sepeda motor yang beredar di pasaran <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" /><br />Jadi saya coba bahas prinsip dasarnya modifikasi <em>fullwave</em> yang bisa dipraktekkan ke semua model sepeda motor … selama dia memiliki alternator, regulator, dan aki tentunya <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" /> <br /> <strong><span style="color: blue;"><span style="text-decoration: underline;">Syarat pertama modifikasi sistem kelistrikan <em>fullwave</em></span>:</span></strong><br /><strong>Kawat kumparan stator (spul) pada alternator TIDAK BOLEH ada yang  terhubung ke ground/massa (<em>earthing</em>).</strong> Jadi, semua ujung kawat kumparan (output) HARUS nancep LANGSUNG ke Regulator sebagai “AC_INPUT”.<br /> Pada kebanyakan motor bebek/matik dengan sistem kelistrikan <em>halfwave</em>, salah satu output stator terhubung ke ground … baik secara langsung atau melalui kabel ground.<br /> <div align="center" style="text-align: left;"><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_590" style="width: 640px;"><img alt="" class="size-full wp-image-590" height="359" src="http://kotsk.files.wordpress.com/2011/05/stator-half-phase1.png?w=630&h=359" title="Stator half-phase" width="630" /><div class="wp-caption-text">Stator half-phase</div></div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_592" style="width: 238px;"><img alt="" class="size-full wp-image-592" src="http://kotsk.files.wordpress.com/2011/05/simbol-stator-half-phase.png?w=630" title="simbol stator half-phase" /><div class="wp-caption-text">Simbol stator half-phase</div></div><div>… tampak bahwa salah satu output / ujung kawat kumparan stator masih terhubung ke ground/massa.</div><div>Diagnosanya simpel:<br />Cabut soket kabel stator => set multimeter digital ke “continuity mode” => colok probe (pen tester) merah pada output “charging” dan probe hitam pada ground/rangka. Jika multimeter berbunyi, artinya kumparan stator masih terhubung dengan ground.</div><div>Sesuai syarat, ujung kawat yang terhubung ke ground harus dicabut/diangkat dari ground. Contohnya pada stator Honda Beat di bawah ini:</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_28" style="width: 410px;"><img alt="" class="size-full wp-image-28" src="http://kotsk.files.wordpress.com/2010/11/07_lepas_ground_spul_zoom.jpg?w=630" title="Cabut kawat ground spul" /><div class="wp-caption-text">Kawat spul dicabut dari ground</div></div>Ujung kawat yang telah dicabut tadi, kemudian disambung dengan kabel baru sebagai AC_INPUT menuju regulator (kiprok) fullwave. Sesuai panjang kabel agar bisa terpasang pada regulator.<br /> Dan jika ada, output lampu juga dicabut (boleh dari tab stator, boleh dari soket stator), karena nggak dipakai. Dengan begitu seluruh kumparan bakal digunakan sebagai AC_INPUT menuju regulator fullwave.<br /> <div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_594" style="width: 640px;"><img alt="" class="size-full wp-image-594" height="419" src="http://kotsk.files.wordpress.com/2011/05/stator-half-phase-mod-single-phase.png?w=630&h=419" title="Stator half-phase mod single-phase" width="630" /><div class="wp-caption-text">Modifikasi stator half-phase</div></div>Jangan lupa, sambungan antara kawat kumparan dan kabel harus terisolasi dengan baik. Gunakan <em>heatshrink tube</em> atau selang bakar!<br /> Secara skematik, modifikasi stator digambarkan seperti ini:<br /> <div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_595" style="width: 640px;"><img alt="" class="size-full wp-image-595" height="295" src="http://kotsk.files.wordpress.com/2011/05/prinsip-modifikasi-floating-ground-spul-half-phase-ke-full-phase.png?w=630&h=295" title="Prinsip modifikasi floating ground spul half phase ke full phase" width="630" /><div class="wp-caption-text">Modifikasi stator half-phase menjadi single-phase</div></div>Jika sudah, cek lagi dengan multimeter digital … set ke mode “continuity” => colok probe merah ke salah satu output stator dan probe hitam ke bodi stator => Multimeter harus tidak berbunyi menandakan kawat kumparan tidak lagi terhubung dengan ground.<br /> </div><div align="center" style="text-align: left;"><strong><span style="color: blue;"><span style="text-decoration: underline;">Syarat kedua modifikasi sistem kelistrikan <em>fullwave</em></span>:</span><br />Menggunakan regulator yang emang didesain untuk mengkonversikan listrik AC ke DC secara fullwave.</strong> Regulator fullwave minim punya dua AC_INPUT (jika 1-phase) atau tiga AC_INPUT (jika 3-phase). Contoh di bawah adalah Regulator 1-phase milik Honda Tiger:</div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_357" style="width: 410px;"><img alt="" class="size-full wp-image-357" src="http://kotsk.files.wordpress.com/2011/05/regulator-tiger-pin.jpg?w=630" title="regulator-tiger-pin" /><div class="wp-caption-text">Regulator fullwave milik Honda Tiger</div></div>Regulator (kiprok) apapun bisa digunakan, selama diperuntukkan ke sistem kelistrikan fullwave. Jangan lupa, lengkapi dengan soket regulator yang sesuai …<br /> <div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_661" style="width: 640px;"><img alt="Soket 6-kaki untuk kiprok Honda Tiger" class="size-full wp-image-661" height="495" src="http://kotsk.files.wordpress.com/2011/05/soket-6-kaki-baring.jpg?w=630&h=495" width="630" /><div class="wp-caption-text">Soket 6-kaki untuk kiprok Honda Tiger</div></div>Kencangkan jepitan skun (terminal) kabel dengan tang khusus (crimping kabel). Kalo perlu lapisi lagi dengan solder dan tutup dengan selang bakar. Ini untuk mencegah terjadinya “bad contact” yang bisa menimbulkan percikan listrik (fong) dan mengakibatkan soket / kabel terbakar.<br /> Pada saat memasang regulator baru tersebut, usahakan bodi regulator menempel erat pada rangka motor agar panas yg dihasilkan regulator bisa tersebar baik.<br /> Karena penggantian regulator, tentu harus ada sedikit rombakan pada jalur-jalur kabelnya <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif?m=1129645325g" /> Contohnya bisa dilihat pada skema di bawah ini:<br /> <div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_231" style="width: 640px;"><img alt="" class="size-full wp-image-231" height="554" src="http://kotsk.files.wordpress.com/2011/05/instalasi_regulator_fw_tiger.jpg?w=630&h=554" title="Instalasi_Regulator_FW_Tiger" width="630" /><div class="wp-caption-text">Instalasi stator, regulator dan jalur kabel</div></div>Seperti pada skema, pin#2 regulator harus terhubung ke jalur output kontak. Fungsinya untuk memonitor voltase drop dijalur tersebut dan mengatur besaran output stator. Tanpa itu, voltase output bisa berlebih dan aki beresiko <em><strong>overcharge</strong></em>.<br /> <div style="text-align: center;">————</div>Jadi, pada dasarnya, modifikasi sistem kelistrikan <em>fullwave</em> adalah sama untuk berbagai tipe sepeda motor … bedanya paling banter cuma terletak pada desain stator dan warna kabel doang <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" /> <br /> Nah, yang punya niat tuk modifikasi sistem kelistrikan motornya, baca dan simak artikel ini baik-baik … cetak ke kertas kalo perlu. Karena artikel-artikel berikutnya kemungkinan cuma nunjukin posisi ground stator aja <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif?m=1129645325g" /> <br /> <div style="text-align: center;">————</div><strong><em>Apakah setelah modip harus ganti aki berkapasitas gede?</em></strong><br /> Tergantung kebutuhan… Fungsi aki nggak beda ama batere cas (<em>chargeable battery</em>) … bisa nyimpan dan nyuplai listrik dalam durasi yang relatif lama. Yang jelas keberadaan aki adalah WAJIB meski kerjanya bisa dibilang nggak 100% kontinyu.<br /> Pada saat putaran mesin rendah atau bahkan tidak menyala, <strong>voltase_output_regulator < voltase_output_aki</strong>. Pada kondisi ini aki menjadi suplier listrik ke beban-beban listrik seperti lampu, klakson, starter elektrik, dll. Namun ketika putaran mesin meningkat, hingga <strong>voltase_output_regulator > voltase_output_aki</strong>, maka aki “berhenti” menyuplai listrik, karena potensial listriknya lebih rendah daripada potensial listrik dari regulator — <em>sama kayak air, listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah</em> — sehingga pada kondisi ini listrik disuplai oleh alternator (setelah dikonversi ke DC & dilimit oleh regulator), sementara aki berfungsi sebagai buffer, beban (<em>charged</em>), dan referensi voltase bagi regulator.<br /> Jadi, tergantung apakah motormu lebih sering dipake nangkring atau jalan (dengan berbagai pernak-pernik listrik menyala) …<br /> <em><strong>Apakah setelah modip bisa pasang macam-macam aksesoris listrik?</strong></em><br /> Modifikasi sistem kelistrikan <em>fullwave</em> bukanlah cheat “godmode” … semua ada batasnya. Bukan berarti setelah itu motormu bisa suplai listrik tanpa batas. Jadi, pinter-pinterlah memilih & memasang pernak-pernik elektrik di motor. Sesuaikan fungsinya dan efisiensinya. Kalo ada yang lebih irit, kenapa pilih yang boros? Kalo lampu rem dengan LED bisa keliatan dari jarak 50-100m, ngapain musti pake bohlam yang boros energi? Kalo dengan headlamp 35W~55W bisa ngeliat jalanan dengan jelas ngapain pake lampu 100W? Kalo HID 35W intensitas cahayanya setara bohlam halogen 55W, ngapain pilih halogen 55W? <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif?m=1129645325g" /> <br /> <em><strong>Apakah dengan aki standar berpotensi overcharge?</strong></em><br /> Yang ngatur <em>charging</em> itu REGULATOR <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif?m=1129645325g" /> Meski pake aki 30Ah sekalipun, kalo fungsi “monitoring” pada regulatornya error, potensi overcharge pasti ada. Jadi, selama komponen-komponen kelistrikan berfungsi normal (alternator, jalur kabel, regulator, aki, dkk) dan instalasinya benar, nggak ada masalah kalo masih pengen memakai aki standar.<br /> <em><strong>Apakah modifikasi fullwave berefek menurunkan performa mesin?</strong></em><br /> Setau saya nggak ada <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif?m=1129645325g" /><br />Hasil pantauan RPM monitor nggak ada perubahan / penurunan RPM (putaran mesin) yang berarti nggak ada penurunan kinerja mesin. Sekian user (yang melakukan modifikasi fullwave) malah berkomentar tarikan mesin jadi lebih enteng. Saya nggak begitu peka dengan mesin <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" /><br />Tapi kalau ingin lebih terbukti, silakan lakukan dyno-test untuk mengetahui ada nggaknya dampak negatif terhadap performa mesin … maaf, saya nggak punya alatnya <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" />

Fullwave: Instalasi Regulator Honda Tiger

Kalo ditulis satu per satu secara rinci modifikasi sistem kelistrikan fullwave (FW), bakal nggak mu...

Baca Selengkapnya »

Fullwaving Honda Supra 100 / Grand / Revo 100 / GL Pro

<h1><br /></h1><div class="post-info"> <span class="time"></span><span class="post-comments"><br /></span> <br /> </div>Masih tentang modip fullwave, kali ini untuk jajaran Honda Supra 100CC (-X & -Fit), Grand, Revo 100, juga GL Pro.<br /> Metodenya masih sama, cabut kawat spul/stator yang nempel di ground/massa/bodi stator dan kemudian disambungkan dengan kabel tambahan untuk dijadikan input ke regulator fullwave.<br /> Ini bagan statornya:<br /> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-316" height="472" src="http://kotsk.files.wordpress.com/2011/10/stator-supra-grand-glpro-revo100.jpg?w=630&h=472" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Stator Supra series" width="630" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Add caption</td></tr></tbody></table><div style="text-align: center;"><span style="color: #999999;"><em><br /></em></span></div><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-323" height="514" src="http://kotsk.files.wordpress.com/2011/10/spul_suprax.jpg?w=630&h=514" title="spul_suprax" width="630" /><br /> Jangan lupa tutup sambungan tersebut dengan <em>shrink-tube</em> atau selang bakar (banyak di toko-toko elektronika).<br /> Oia, jalur spul lampu (kabel kuning dari spul) dicabut dari soket spul dan diisolasi, karena jalur ini nggak dipakai lagi dan nggak boleh terhubung dengan kabel kuning lain.<br /> Jadi nantinya input ke regulator fullwave cuma dari jalur kabel putih spul dan kabel tambahan.<br /> Kabel-kabel lain, abaikan aja alias jangan diapa-apain <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif?m=1129645325g" />

Fullwaving Honda Supra 100 / Grand / Revo 100 / GL Pro

Masih tentang modip fullwave, kali ini untuk jajaran Honda Supra 100CC (-X & -Fit), Grand, Revo ...

Baca Selengkapnya »

WARNA KABEL DAN CDI MOTOR ANDA

<h3 class="post-title entry-title"></h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;">Warna kabel pada setiap pabrikan motor memiliki standart sendiri sendiri, artinya warna kabel yang dibuat oleh produsen masing masing pembuat kendaraan sepeda motor tidaklah sama. Mengapa dibuat seperti itu ?? Sebab hal ini akan mempermudah kita dalam melakukan perbaikan jika terjadi kerusakan pada kendaraan nantinya. Selain itu juga agar tidak salah sambung, sebab setiap motor memiliki designer yang berbeda, pastinya sistem kelistrikannya pun berbeda pula. Hal ini juga merupakan rahasia tiap-tiap rancangannya agar tidak mudah untuk ditiru dan menyamakan antara sistem kelistrikan yang di buat oleh masing masing produsen kendarakan bermotor.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Di bawah ini kumpulan arti warna pada sistem kelistrikan motor anda :</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><b>1. HONDA</b></span></div><div style="text-align: justify;"><br />Hijau : (-) Masa, berlaku untuk semua negatif<br />Merah : (+) Aki<br />Hitam : (+) Kunci kontak<br />Putih : (+) Alternator pengisian (+) Lampu dekat<br />Kuning : (+) Arus beban ke saklar lampu<br />Biru : (+) Lampu jauh<br />Abu-abu : (+) Flaser<br />Biru laut : (+) Sein kanan<br />Oranye : (+) Sein kiri<br />Coklat : (+) Lampu kota<br />Hitam-Merah : (+) Spul CDI<br />Hitam-Putih : (+) Kunci kontak<br />Hitam–Kuning : (+) Koil<br />Biru-Kuning : (+) Pulser CDI<br />Hijau-Kuning : (+) Lampu rem</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><b> 2. YAMAHA</b></span></div><div style="text-align: justify;"><br />Hitam : (-) Masa, berlaku untuk semua negatif<br />Merah : (+) Arus positif dari Aki<br />Kuning : (+) Lampu depan jauh<br />Hijau : (+) Lampu depan dekat<br />Coklat : (+) Sein kiri<br />Hijau : (+) Arus beban (penerangan dll)<br />Putih-Merah : (+) Pulser<a href="http://www.eyuana.com/2013/02/membuat-kunci-rahasia-motor.html" style="color: black;"> CDI</a><br />Hijau-Hitam : (+) Rem<br />  </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><b>3.  KAWASAKI</b></span></div><div style="text-align: justify;"><br />Hitam-Kuning : (-) Masa<br />Putih-Merah : (+) Aki<br />Merah-Hitam : (+) <a href="http://www.eyuana.com/2013/01/sensor-cahaya-untuk-motor-anda.html" style="color: black;">Lampu</a><span style="color: black;"> depan jauh/dim</span><br />Merah-kuning : (+) Lampu depan dekat<br />Abu-abu : (+) Sein kanan<br />Hijau : (+) Sein kiri<br />Biru : (+) Lampu rem<br />Merah : (+) Lampu belakang<br />Coklat : (+) <a href="http://www.eyuana.com/2013/02/membuat-kunci-rahasia-motor.html" style="color: black;">Klakson</a> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"> <b><span style="font-size: large;">4. SUZUKI</span></b></div><div style="text-align: justify;"><br />Hitam-Putih : (-) Massa, berlaku untuk semua negatif<br />Putih-Merah : (+) Pengisian dari magnet<br />Kuning-putih : (+) Untuk ke penerangan<br />Merah : (+) Aki<br />Oranye : (+) Kunci kontak<br />Abu-abu : (+) <a href="http://www.eyuana.com/2013/01/sensor-cahaya-untuk-motor-anda.html" style="color: black;">Lampu </a><span style="color: black;">belakang</span><br />Putih-Hitam : (+) Lampu rem<br />Hijau muda : (+) Sein kanan<br />Hitam : (+) Sein kiri<br />Kuning-putih : (+) Lampu depan<br />Putih–Biru : (+) Koil ke CDI<br />Biru-Kuning : (+) Pulser ke CDI</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Gambar di bawah ini merupakan gambar susunan arti tiap pin pada CDI motor :</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWYRTCg5mxZ3xJYq4D9DUzwMfnbVZitk5W0iCV4KiBeV549HLO8uDik4sIQAM7DgTH9mYmE0nw-HA6CuHm_QKv6Lh5fIWBTNN6ngy0Qdmw3V5JOP_cm942RFiWA_tA8QAz_ILtEUXFdxoz/s400/CDI+EYUANA-COM+%281%29.jpg" width="386" /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" height="356" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmm95cQCKp1L4JqOoqq4Bx6_5uM4tooiqc1LGo95APKMixe00UGgKHLack07e71AG_A6x5U8dkNRHfX0jukswTPrQzcnJaPzqMuSDvUs2Nhxj5CL1HgQuie30_LaBxiPD8z979yD01WIfJ/s400/CDI+EYUANA-COM%282+%29.jpg" width="400" /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX-kCAuNUJRZE5UITQ4jJcRTk1ZeNZRlvTbAyH0_JXRCeCZ6cSbGNdkdZSQEGE1XQQ_gx-BzwI0zbSmjHiKNoo9OHR9IY-AZP_7OH6fdNHRl7P34JsNqBYFzm8FNL9forUlpyDUbXG5Qgb/s400/CDI+EYUANA-COM+%283%29.jpg" width="391" /></div>

WARNA KABEL DAN CDI MOTOR ANDA

Warna kabel pada setiap pabrikan motor memiliki standart sendiri sendiri, artinya warna kabel yang dibuat oleh produsen masing masing pem...

Baca Selengkapnya »

Pasang Pengaman Motor Di Vario 125

<h1 class="single-title"><br /></h1>Memenuhi request komunitas owner Vario 125, gimana sih pasang pengaman motor di Vario 125. Pengaman dengan sensor sentuh seperti yang dulu pernah ane pasang di SouL GT, ternyata untuk type Vario 125 agak sedikit berbeda wiring’nya.<br /> Langsung aja di simak yoooooooooooo…<br /> <a href="http://mazped.files.wordpress.com/2013/03/click-125.jpg"><img alt="click 125" class="aligncenter size-full wp-image-2365" height="419" src="http://mazped.files.wordpress.com/2013/03/click-125.jpg?w=604&h=419" width="604" /></a><br /> Pertama… lepas dulu tebeng depan…<br /> Pasang alat pengamannya..<br /> Kalo punya ane di pasang di depan aki boss… di tempel pake double tape.<br /> Pada alat pengaman ada 5 buah kabel.<br /> Warna merah, coklat, biru, dan dua buah kabel warna hitam…. untuk lebih jelasnya liat pict.<br /> <span id="more-2364"></span><br /> <a href="http://mazped.files.wordpress.com/2013/03/wiring-diagram.jpg"><img alt="wiring diagram" class="aligncenter size-full wp-image-2366" height="402" src="http://mazped.files.wordpress.com/2013/03/wiring-diagram.jpg?w=604&h=402" width="604" /></a><br /> Lalu kita langsung menuju ke Relay kontak… Kalo dari depan… Posisi relay kontak Vario 125 ini berada di sebelah kiri aki, ada kotak kecil berwarna abu2.<br /> <a href="http://mazped.files.wordpress.com/2013/03/relay-kontak.jpg"><img alt="Relay Kontak" class="aligncenter size-full wp-image-2368" height="402" src="http://mazped.files.wordpress.com/2013/03/relay-kontak.jpg?w=604&h=402" width="604" /></a><br /> Kita lepas berikut rumah relaynya… Lalu cabut relaynya.<br /> Perhatikan bagian bawah rumah relay… di situ ada 4 buah kabel. Lepas pin kabel berwarna hitam strip putih.<br /> Lihat pict…<br /> <a href="http://mazped.files.wordpress.com/2013/03/lepas-pin-2.jpg"><img alt="lepas pin 2" class="aligncenter size-full wp-image-2367" height="436" src="http://mazped.files.wordpress.com/2013/03/lepas-pin-2.jpg?w=604&h=436" width="604" /></a><br /> Lalu tempelkan kabel warna merah ke pin kabel warna hitam strip putih yang kita lepas tadi…<br /> Sambung kabel warna coklat ( dari alat pengaman ) dengan pin yang sama dengan pin relay, pin bisa di beli di toko2 listrik dengan harga 200 rupiah saja.<br /> <a href="http://mazped.files.wordpress.com/2013/03/sambung-pin.jpg"><img alt="sambung pin" class="aligncenter size-full wp-image-2369" height="388" src="http://mazped.files.wordpress.com/2013/03/sambung-pin.jpg?w=604&h=388" width="604" /></a><br /> Masukkan kabel warna coklat ke rumah relay di bekas lokasi pin kabel warna hitam strip putih tadi.<br /> Lalu masukkan pin dengan warna kabel hitam strip putih yang sudah di tempel kabel warna merah tadi di slot pin kosong ( di tengah ) rumah relay…<br /> <a href="http://mazped.files.wordpress.com/2013/03/posisi-pin.jpg"><img alt="posisi pin" class="aligncenter size-full wp-image-2370" height="431" src="http://mazped.files.wordpress.com/2013/03/posisi-pin.jpg?w=604&h=431" width="604" /></a><br /> Yup…. bagian kontak beress…. Lalu pasang kembali relay ke rumah relay, lalu tempatkan kembali ke samping aki.<br /> Hubungkan kabel warna biru ( dari alat pengaman ) ke kutup negatip aki, tempatkan posisi soket disable/enable pada lokasi yang mudah di jangkau.<br /> <a href="http://mazped.files.wordpress.com/2013/03/wiring-kabel-ground.jpg"><img alt="wiring kabel ground" class="aligncenter size-full wp-image-2371" height="402" src="http://mazped.files.wordpress.com/2013/03/wiring-kabel-ground.jpg?w=604&h=402" width="604" /></a><br /> Sekarang tinggal pemasangan 2 buah sensor sentuhnya….<br /> Pasang pada sesuatu yang tidak terhubung dengan ground atau body frame ( rangka )<br /> Misalnya sambungkan ke klip baut, contohnya liat pict.<br /> <a href="http://mazped.files.wordpress.com/2013/03/picture1.jpg"><img alt="Picture1" class="aligncenter size-full wp-image-2372" height="446" src="http://mazped.files.wordpress.com/2013/03/picture1.jpg?w=604&h=446" width="604" /></a><br /> Letak’kan kedua sensor secara terpisah…<br /> ————————————————————-<br /> Setelah selesai… mari kita coba…<br /> Ketika kunci kontak di’ON kan… Maka spido akan menyala sesaat… lalu mati lagi.. Semua indikator, starter, sein, klakson dan semua perangkat kelistrikan tak dapat di oprasikan.<br />Pertanda pengaman aktif…<br /> <a href="http://mazped.files.wordpress.com/2013/03/auto-lock-ignition-system.jpg"><img alt="auto lock ignition system" class="aligncenter size-full wp-image-2401" height="423" src="http://mazped.files.wordpress.com/2013/03/auto-lock-ignition-system.jpg?w=604&h=423" width="604" /></a><br /> Sentuh kedua sensor bersamaan… maka spido akan menyala seperti keadaan normal…. Josss….. Gandhos…. Simpel bosss……<br /> ————————————————————–<br /> Kita bisa menambahkan lampu indikator pengaman biar mudah terpantau pengaman aktif atau tidak, namun ini hanya opsional saja, boleh di pasang atau tidak.<br /> Pemasangannya cukup dengan menambahkan lampu di kedua kabel warna merah dan coklat, bila menggunakan lampu LED, maka kabel coklat sebagai katoda ( negatifnya ) jangan lupa kalo pake LED, tambahkan tahanan 470 ohm di pasang seri, biar LED gak jebol.<br /> Berikut vidio Pengaman Kontak dengan 2 sensor sentuh….

Pasang Pengaman Motor Di Vario 125

Memenuhi request komunitas owner Vario 125, gimana sih pasang pengaman motor di Vario 125. Pengaman dengan sensor sentuh seperti yang dulu p...

Baca Selengkapnya »

Rubah Kelistrikan BlueMX Menjadi FULLWAVE (Full DC)

<h2> <em></em> </h2><em class="info"> </em> <div style="text-align: center;"><img alt="" class="aligncenter wp-image-2894" height="350" src="http://fncounter.files.wordpress.com/2012/08/skema-fullwave-jupitermx.jpg?w=368&h=350" title="skema-fullwave-jupitermx" width="368" /></div>Pada dasarnya jupiter mx memakai sistem kelistrikan semi DC atau bisa saya dikatakan masih menganut kelistrikan jenis AC. Hal ini bisa dilihat dari suplai arus listrik yang digunakan pada bohlam lampu utama dan senja yang masih mengambil dari jalur spull (generator).<span id="more-2889"></span><br /> Tentunya bagi brosis yang memiliki jupiter mx dan doyan memakai part kelistrikan tambahan seperti klakson mobil, alarm akan mengalami gejala aki tekor jika sistem kelistrikan masih mempertahankan jenis AC. Oleh karena kinerja spull/ generator JupiMX terbagi untuk keperluan pengisian aki dan kebutuhan listrik bohlam lampu.<br /> Hal inilah yang mendasari saya mencoba mengubah kelistrikan BlueMX dari AC/Semi DC menjadi Fullwave (Full DC). Awalnya memang terasa kesulitan namun setelah mempelajari skema kelistrikan Fullwave dari bro <a href="http://kotsk.wordpress.com/">novaera</a> dan konsultasi tambahan dari teman kerja yang lebih mengerti kelistrikan, akhirnya BlueMX sukses saya rubah kelistrikannya menjadi Full DC.<br /> Bagi brosis pemilik JupiMX bisa nih dicoba apa yang sudah saya praktekkan. Hitung2 menambah ilmu sehingga tak melulu tergantung dengan bengkel.<br /> Untuk mengubah kelistrikan fullwave ini, terlebih dahulu ada yang harus dipersiapkan. Diantaranya adalah kiprok/ regulator yang juga support fullwave. Ada banyak pilihan kiprok fullwave namun saya pilih kiprok original honda tiger yang sering direkomendasikan ahli kelistrikan motor, namun bagi yang merasa terlalu mahal bisa membeli kiprok tiger KW sekitar 80rb.<br /> <div style="text-align: center;"><img alt="" class="aligncenter wp-image-2890" height="276" src="http://fncounter.files.wordpress.com/2012/08/bahan-fullwave.jpg?w=368&h=276" title="Bahan-Fullwave" width="368" /></div><strong>Berikut yang perlu dipersiapkan :</strong><br /> <ol><li>Kiprok/ Regulator Original Tiger</li><li>Soket kiprok tiger (Soket 6 pin)</li><li>Kabel listrik motor 3 meter</li><li>Konektor kuningan secukupnya, beli saja 6 buah (membeli konektor ini adalah pilihan jika tidak menggunakan soket 6 pin)</li><li>Gunting</li><li>Isolasi listrik</li></ol>Setelah semua bahan siap, maka instalasi kelistrikan fullwave jupiter mx siap untuk dilakukan.<br /> <div style="text-align: center;"><img alt="" class="aligncenter wp-image-2893" height="299" src="http://fncounter.files.wordpress.com/2012/08/regulator-jupiter-mx.jpg?w=322&h=299" title="regulator-jupiter-mx" width="322" /></div><strong>Berikut tahap-tahap nya</strong> :<br /> <ol><li>Lepas cover/body MX samping kanan dan kiri.</li><li>Lepas terlebih dahulu sekring untuk menghindari korslet</li><li>Cari kabel yang terhubung ke spull (3 kabel dengan warna putih, kuning, hitam). Setelah ketemu, lepas terlebih dahulu soketnya. Dari 3 kabel hanya satu yang digunakan yaitu putih dan hitam. Jadi, lepas kabel kuning dari soket dan bungkus dengan isolasi listrik.</li><li>Siapkan soket 6 pin untuk kiprok tiger. Lihat dahulu pin kiprok tiger terdapat 5 buah, 3 diatas dan 2 dibawah.</li></ol>-  <strong>Tarik kabel dari (Pin 1)</strong>, sambungkan ke kabel merah dari soket kiprok lama (pada soket kiprok lama terdapat 2 buah kabel merah, jadi gabungkan dahulu keduanya), kabel ini adalah jalur menuju kutub (+) Aki.<br /> -  <strong>Tarik kabel dari (Pin 4)</strong>, sambungkan ke kabel putih dari soket kiprok lama, kabel ini adalah jalur menuju spull berfungsi sebagai pengisian aki.<br /> -  <strong>Tarik kabel dari (Pin 3)</strong>, sambungkan ke kabel hitam dari soket kiprok lama, kabel ini berfungsi mengambil ground dari kutub (-) aki.<br /> -  <strong>Sambung kabel hitam (poin 3) dari spull</strong>, sambungkan dengan kabel tambahan kemudian kabel tambahan tersebut sambungkan dengan kabel di (Pin 5)<br /> -  <strong>Tarik kabel dari (Pin 2)</strong>, sambungkan ke kabel coklat. Kabel coklat ini berfungsi sebagai jalur (+) dari kunci kontak.<br /> -  <strong>Masih ada kabel tersisa</strong> dari soket kiprok lama, yaitu <strong>kuning</strong>. Sambungkan kabel kuning ini ke kabel coklat dari jalur (Pin 2)<br /> <em><strong>Note :</strong> Brosis bisa mengambil jalur kabel coklat ini dari kabel switch rem belakang atau bisa juga dari kabel lampu depan, cari kabel kuning dg sedikit garis merah dan sambungkan ke kabel coklat di switch rem depan atau kabel coklat pada jalur sein. Intinya kabel kuning ini berfungsi untuk menghidupkan lampu utama, dimana sebelumnya mendapatkan daya dari spull namun sekarang diganti ke jalur aki. So, singkatnya kabel kuning ini numpang ambil setrum ke kabel coklat.</em><br /> Nah instalasi sudah selesai, tinggal tancapkan soket baru 6 pin tadi ke kiprok tiger. Kemudian baut kiprok tersebut. Usahakan nempel dengan rangka sebagai penghantar panas kiprok tersebut, jangka lupa dibaut dengan kuat. Jangan lupa pula isolasi tiap sambungan kabel tadi dengan baik dan rapat untuk menghindari penyaluran arus yang tidak maksimal dan korslet. Pasang pula sekring jika tadi sebelum instalasi brosis lepas.<br /> So, selesai juga project mengubah kelistrikan BlueMX dari Sem

Rubah Kelistrikan BlueMX Menjadi FULLWAVE (Full DC)

Pada dasarnya jupiter mx memakai sistem kelistrikan semi DC atau bisa saya dikatakan masih menganut kelistrikan jenis AC. Hal i...

Baca Selengkapnya »