Intake Manifold Mesin Korek Harian 4 Tak, Tidak Mesti Pendek 09.13 Deva 0 Hanya korekan harian, tidak perlu ubah arahManiakMotor – Intake manifoldpada korekmotor jalanan memang ngaruh cepat dan lambatnya bengsin sampai ke ruang bakar. Tapi, yang lebih penting adalah kecocokan diameter intake dengan mulut karburator dan alur masuk inlet terhadap kepala silinder. Alat ini juga dikenal sebagai leher angsa, walau bentuk seperti ini adanya hanya di bebek karena mesinnya tidur. Supaya posisi karbu lurus, memaksa intake jadi membengkok seperti leher angsa. Makanya di mesin tegak, ya bentuknya tidak mirip leher angsa. Leher beton seperti Mic Tyson, iya.Korekan pada leher angsa berbicara soal flowbench yang mengukur kecepatan gas speed. Maksudnya, aliran kabut bahan bakar seberapa cepat sampai di ruang bakar. “Pengukuran pakai flowbench sebagai patokan menentukkan efesiensi kecepatannya. Itu berhubungan dengan model korekkan pada kepala silinder dan penentuan besarnya diameter karbu,” sambar Bima Aditya Rahwana. Pria yang tinggal di Jogja ini, kini namanya lebih terkenal sebagai tuner di road race maupun drag bike.Leher angsa yang bentuknya bukan leher angsa lagi, tetap panjangDisebut efesiensi aliran bahan bakar seperti kata Bima, bahwa terlalu cepat, jangan. Terlalu lambat jangan deh bro, jangan, ampun. Tapi alat flowbench ini hanya beberapa bengkel besar yang punya. Nah, untuk korekan harian pakai flowfeeling saja. Ya, elmu kira-kira brosist. Kira-kira bisa atau kira-kira nggak. Ya, moga-moga pas deh.Intake bikinan atau dibeli yang bolt on harus pas dulu dengan karbu. Idealnya diameternya berurut. Misalnya karbu diameter direamer jadi 23 mm, nah diameter lubang intake dimulai dari 23,1 mm dan seterusnya sesuai dengan inlet pada kepala silinder. “Intinya semua kembali pada riset. Tidak semua didapat sesuai pakem teori, sebagai patokan boleh,” tambah Bima.Tinggal mencocokkan posisi atau arahnya. Misal manifold bisa dibelokkan ke kiri atau kanan untuk menghindari tabokan angin. Angin yang tiba-tiba kadang mengacaukan campurannya. Model ubah arah ini korek hariannya sudah aje gile. Balap tidak, tapi mau kebut-kebutan. Tetap hati-hati, bro. Lagian kasihan si angsa lehernya dipelintir, “Sekadar korek harian tidak perlu mengubah arahnya. Apalagi sport yang mesinnya tegak, harus di posisi mula,” wanti Widya Krida Laksana atau akrab dipanggil Gendut, juru korek dari tim Yamaha Ridlatama yang tahun ini naik ke IndoPrix dari MotoPrix. Intake matik sejajar mesinPada matik intake manifold bawaan pabrikan lebih pendek dari motor bebek mesin tidur. Sambungan intake menggunakan karet (flens). “Prinsipnya sama dengan karburator ‘besar’ macam seri PE, PE, TM dan lainnya yang biasanya diaplikasi pada motor korekan,” kata Muhammad Farid alias Popo, tunner dari Wahana Baru yang spesialis di drag bike kelas matik. Dia tetap pakai leher angsa bawaan motor di Yamaha Mio drag bikenya. Tapi ya dimodifikasi pada salurannya sesuai permintaan ruang balakar.Dalam urusan pilih intake manifold yang penting adalah ukuran yang pas. Saluran dari karbu dan inlet kepala silinder seiramana. Karena fungsi manifold hanya pelantara. “Kadang ini kurang diperhatikan. Cenderung berpikir intake yang pendek yang bagus. Di mesin grasstrack contohnya, manifold malah dibuat panjang. Agar karbu bisa pas dengan filter udara dari special engine. Tapi mesin tetap maksimal, nggak ngaruh tuh. Berarti di korek harian juga tidak pengaruh panjang pendeknya. Yang penting alur masuknya,” jelas Songa, mekanik yang tahun lalu menangani tim Honda MS bermain di IP dan kini punya tim di grasstrack. Intake Manifold Mesin Korek Harian 4 Tak, Tidak Mesti Pendek Hanya korekan h... Baca Selengkapnya »
Modifikasi Jupiter Z Pele Drag Bike, Mesin Cetak Ulang, Penantang DOHC FU 08.54 Deva 0 ManiakMotor – Mesin Yamaha Jupiter Z ini macam dicetak ulang untuk menyamai mesin DOHC di drag bike. Mesin asli hanya casing atau sebagai wadah alias mentah, karena strukturnya dibangun dari nol. Kepala silinder misalnya, lubang-lubangnya didesain kembali untuk melayani kapasitas 200cc. Kruk-as dan rumahnya (crankcase) yang membesar, jauh dari bentuk asli Jupiter. Boleh disebut profesor dong, tunnernya..! Bisa-bisa Yuichi Takeda, perancang Jupiter Z akan nangis bombay, walau ia orang Jepang. Kan rancangannya sudah diobrak-abrik... Itu dia Jupie Z Pele yang tenar di lintas 201 meter yang pernah berlari 7.5 detik. Motor bermesin SOHC (single over head camcshaft) penantang dominasi Satria FU DOHC (double over head camshaft) di bebek tune-up s/d 200 cc. FU Solo, FU Kontroversi dan motor ini saling mengalahkan di kelas tersebut. “Untuk setara DOHC di kelas ini tantangannya tiga step," kata Muh. Arif Sigit ‘Pele’ Wibowo, pawang Jupiter ini dari markas Pells Racing di Boyolali, Jawa Tengah. Nah bengkelnya sudah ditulis duluan.HEAD MENTAHAnggap saja kepala silinder (cilinder head) Jupie bahan mentah. Lubang inlet dan outlet, termasuk rumah klep (sitting) telah ditutup dengan las babet. Sbab nanti akan diberi klep diameter ekstrem. Contoh saja, untuk urusan pemasangan klep 30 mm seperti di road race sudut-sudutnya juga berubah total. Apalagi yang ini, klep in-nya 34 mm dan buang 28,5 mm.Trik ini jadi santapan Pele bila melongok perlengkapan bengkel Pells Racing alias Pells Putra Pandawa. Bengkel yang sederhana namun lengkap dengan pisau penggali metal untuk mengejar persamaan efisiensi pembakaran setara DOHC. Makanya, brosist harus membaca spek bengkel Pells Racing di kanal sebelah.Saat dilubangi ulang dengan pisau bubut model berdiri dan dihaluskan dengan pisau tunner, yang harus diingat adalah presisi derajat sitting klep dan curtaian area. Ya, sederhananya ukuran dan ruang lubang-lubang sebagai lintasan bahan bakar masuk dan buang buka-tutup klep. Kalau pakai rumus, otak sampeyan akan keriting. Pele juga saat meracik ini mesin nggak pakai rumus, hasilnya tetap kencang.Wee..? “Tetap pakai rumus, Mas! Tapi rumus sederhana dari Graham Bell. Terutama penentuan diameter klep pada kepala silinder. Maka terciptalah tiga tingkat derajat posisi lubang in dan ex, pula desain ruang bakar yang mirip bak mandi (bathub). Saya yakin dengan model ini, debit bahan bakar akan seimbang dengan DOHC. Memang punya kelemahan pada ratanya penyebaran bensin dibanding DOHC,” cerita Pele. Tingkatan sudut-sudut lubang masuk dan buang dimulai 15o dihitung dari kubah ruang bakar, lanjut 30o dan diakhiri 45o. Pakai metode ini bahan bakar dari karbu lebih singkat. Menjaga klep minyak (masuk) dan klep api (buang) saling sikut saat overlap, posisi klep ketemunya 28 untuk in dan ex 31 . Itu sesuai pengakuan Pele lho. Bukan karangan maniakmotor.com. Bila brosist meniru namun keliru, silakan mesinnya diantar ke Pele saja. Dijamin bisa, ya buktinya Jupiter Z Pele ini. Getu aje kok repot. Biarkan saja Pele yang sibuk, tapi jangan lupa dibayar.Klep yang dipakai kodenya EE5. Model dan ukuran dengan persamaan klep motor, tidak ditemukan di Indonsia. Iya, mana ada klep bebek standar diameternya 34 mm. Apalagi era sekarang yang DOHC, diameter klepnya kecil-kecil tapi dua. Klep EE5 adalah produksi Thailand. Tapi Pele setuju itu klep mobil. Lha, kenapa nggak dibikin jadi roda empat aja bro, hehehe becanda.KEM BUTAPenggerak klep alias kem atau poros bubungan yang bahasa kerennya chamshaft sama saja, juga peta buta. Tetapi bukan seperti para pesulap pakai tutup mata yang ikut membutakan penonton. Noken-as menggunakan milik mobil Honda Estilo. Lalu, dipahat durasinya 282o, kem tinggi brosist. Bila motornya hidup seperti dak-dik-duk yang terasa di dada. Itu kalau menang saat lomba. Bila kalah, akan terasa di otak, maksudnya harus peras otak lagi untuk bikin kem yang bisa menumpahkan bahan bakar melawan FU yang DOHC.Sekali lagi, pola dan profil kem bisa lebih mudah dibikin karena alat-alat sendiri yang dioperasikan sendiri. Pasti nggak sekali jadi. Mungkin saja sudah berbatang-batang kem mobil yang pernah dicetak dan akhirnya masuk besi kiloan. Nah di situ untungnya tukang loak, tapi nggak papa buat dia makan. Profil kem yang dibentuk disesuaikan dengan durasi yang dipatok di 282 tadi. Itu dari hitungan membuka 370 sebelum TMA dan menutup 650 sesudah TMA. Sedang ex membuka 65o sebelum TMB dan tertutup 370 sesudah TMB. Katanya, angka itu memberi efek nafas lebih panjang dan power band sembari kedua tangan direntangkan. Kan lebar...Pada rpm tinggi tidak akan terasa kehabisan nafas, powernya padat merayap. Paling yang dirasakan si joki duduk di jok tipis geli sikit. Makin digas kian geli, sekalian saja gas pol rem blong, pasti ketawa, kan geli. “Kem Estilo hanya Rp 150 ribu. Tapi untuk urusan bikinnya saya sendiri yang menggerinda dan membubut. Bila racikannya ketemu, tinggal dicetak dengan mesin copy kem. Kalau ada yang mau pesan, boleh saja,” kekeh Pele dengan maksud promosi sambil tunjukkan puluhan kem ‘korban’ risetnya.KRUK-AS MELEKBerbeda dengan kem dan head yang buta. Kruk-as malah dibikin melek, maksudnya diperbesar yang tadinya sipit. Lingkar kruk-as Jupie 96 mm dipermak menjadi 102 mm. Caranya, menambal dengan ring yang tidak dijelaskan pakai ring apa, tapi jauh dari ring tinju. Rancangan modifikasinya mirip kruk-as Yamaha Mio drag bike versi Thailand.Sebenarnya cara ini untuk menggeser dudukan setang piston. “Karena mengejar stroke agar naik sesuai penggunaan piston Kawahara 66 mm. Juga bobot kruk-as lewat naiknya kapasitas. Dengan begitu, naiknya rpm lebih tertata,” jelas Pele dengan logat Jawa kental sembari ‘ngos-ngosan otaknya’.Itu maksudnya diameter bundar kruk-as yang aslinya kecil menjadi besar alias melek yang bukan meram-melek. Sekalian melek, momen puntir pun masih ditambah dengan bobot balancer yang 750 gram. Ya makin melotot tetapi tidak melototi FU untuk ditantang lho. Maklum, langkah-langkah tidak akan didapati menaikkan kapasitas sampai 200 cc pada FU.Dudukan setang piston disesuaikan dengan setang piston Yamaha Mio. Setang ini lebih panjang 2 mm dari standar Jupie dan lubang dudukannya juga lebih besar 2 mm lingkarannya. Pendeknya dengan bikin melek kruk-as dengan kombinasi setang piston Mio menghasilkan stroke 58 mm. Bila dihitung dengan diameter piston 66 mm hasilnya adalah 198 cc. Modal inilah yang menggemparkan Jupiter Z Pele sebagai penantang FU di bebek s/d 200 cc.Engine on... blar, blar, blaaaar...! MODIF LAINNYASehari Di Bengkel Pele (Boyolali), Peracik Jupiter Z Pele Di Drag BikeDrag Bike Semarang, FU Di-KO Jupiter Z Pele..!Modifikasi Suzuki Satria FU Drag Bike (Dwi Batank), Volumetrik 200 cc, Time 7.5 DetikModifikasi Yamaha F1ZR, Motor Drag Bike Tiga Arena!Modifikasi Suzuki Satria FU150 Dragbike, Manipulasi LimiterModifikasi Ninja 150 Drag Eko Chodox, Piston KDX 66 Mm Modifikasi Yamaha RX-Z Drag Bike, Dapat 7,395 DetikModifikasi Yamaha Mio Drag Bike, Jagoan 300 cc, Tomo Speed..!Modifikasi Jupiter Z Rafid Topan, Juara IndoPrix 2012Modifikasi Honda Blade, Disegani Di Indo Prix Data Modifikasi : Motor : Yamaha Jupiter Z 2008Kelas : Bebek Tune Up 200 ccPembalap : Eko Chodox dan Jhon PellsKompresi : 13,8 : 1Volume head (buret): 15,5 ccPiston :Kawahara Forging (dome 5 mm)Timing pengapian :36 (6000 RPM s.d 9000 rpm LSA : 104oDurasi Kem : 282 Klep : EE5Diameter klep : In 34 mm, ex 28, 5 mmPer klep : Jepang Diameter in-let dan bentuknya: 28,5 bulatDiameter out-let dan bentuknya: 28 bulatKarbu : PE 28 (reamer 31 mm) dengan seting spuyer sering pada pilot jet 58 dan main jet 138Selongsong gas: TZMManifold : Daytona 28Busi : NGK C7 HPXKruk as : Standart diperbesar diameter dari 96 mm jadi 102 mm Pompa oli : StandartKopling : Bak kopling X1, kampas kopling FR (original)Rasiogigi-1: 15/33 Gigi-2: 18/31 Gigi-3: 21/27 Gigi-4: 22/23CDI dan kurva-nya: Kawahara ProgrambleKenalpot dan kelebihannya: AHM Sokbreker depan (seting): Suzuki satria FU Sokbreker belakang (seting): YSSCakram depan : StandartRem belakang : TromolBan depan/belakang: IRC Eat My Dust 60/80-17 depan 50/90Pelek depan/belakang: Kawahara Merek Gir/sproket/rantai: Triple SSS 15/31 Sasis dan modifnya: By Pells RacingAlamat Bengkel :: KP. Tinawas, Rt 02/1, Kecamatan Nogosari, BoyolaliPells racing Modifikasi Jupiter Z Pele Drag Bike, Mesin Cetak Ulang, Penantang DOHC FU ... Baca Selengkapnya »
Modifikasi Yamaha F1ZR, Motor Drag Bike Tiga Arena! 08.50 Deva 0 ManiakMotor - Bro! Ke Jogja pernah makan soto Kadipiro, nggak? Pasti belum! Penganan satu ini meski tak kalah nikmat, tidak sekondang gudheg. Sama dengan Creampie Racing Team. Bukan tim besar, jarang dengar. Tapi, setelah F1-ZR milik Jerry Hendra alias Rio tembus 7,9 detik di drag bike Gresik lalu, tim dan motor ini jadi pembicaraan. Penggemar kebut lurus penasaran, bukan karena kencangnya, tapi karena makanannya. Cerita makanan atau motor, nih? E, eh, brosist bila tak ketinggalan soal modif seperti ini ya jempol saja fan page maniakmotor. Kyai PradahRAMUAN NDESO Manifold rapi penataannyaKarburator SudcoDi luar karburator Mikuni Sudco 34, reed valve V Force 3 dan perangkat pengapian YZ 125, motor berkelir putih ini sangat sederhana. Yah seperti soto Kadipuro yang cuma berisi perkedel, karena ayamnya dimakan terpisah. Soal rasa, lain cerita. Power enggak bohong. Di-dyno tembus 35 dk lebih pada 13.508 rpm! Artinya, kokinya dengan bumbu senderhana, tetapi kenikmatannya pas. Mari disimak. KEPALA SILINDERSquis diaturRiset kepala silinder terbilang cukup lama. Padahal mesin 2-tak nggak rumit-rumit amat. “Ternyata dengan perbandingan kompresi sama, tetapi bubutan head beda, hasilnya juga lain,” kata Kosmiyanto sang mekanik. Alasannya, tidak semua pisau bubut akan mengerjakan dengan sempurna permintaan mekanik. Ya, jangankan pisau bubut, cetakan pabrik saja, punya nilai toleransi kesalahan. Pabrik juga tidak menjamin 100 persen presisi. Apalag pisau bubut yang mereknya macam-macam, juga orang yang pegang alatnya punya kemampuan berbeda?Menurut C-Plex - panggilannya - kepala silinder F1ZR standar, paling pas dibubut 3,5 mm. Lalu dibikin squis 150 selebar 8 mm dengan volume ruang 10,8 cc. “Tapi ingat, meski volume sama 10,8 cc tapi kalau bubutannya beda, hasilnya beda. Itu pintar-pintar mekanik menyesuaikan dengan setingan yang lain,” tutur C-Plex yang mengganjal ulang pantat blok agar piston tidak kejeduk kepala silinder.SILINDER BLOKSilinder tajam-tajam Magnet racingSoal ini agak ekstrem. Pertama silinder dikorek lubang buangnya. Jarak lubang buang dari bibir silinder jadi 25,5 mm. “Lalu bibir silinder 'dicolek' lagi 0,8 mm,” lanjut pria berkacamata minus itu. C-Plex sangat hati-hati mengorek lubang buang. Lebar dibikin 40 mm, sedang jarak terlebar dan tertinggi dibikin 5 mm. Jadi hasilnya mirip celana dalam kalau dilihat dari belakang. Asal bukan yang model bikini. Lubang transfer dan bilas diangkat hingga 39 mm dari jarak awal bibir silinder 42,5 mm.TAMBAL CRANKCASE DAN KNALPOT SPESIAL Crank-caseKenalpot spesialHarusnya, ramuan silinder seperti itu susah banget bawanya. Salah ngeset rpm waktu start dijamin ngook! Kenyataanya enggak begitu. Resepnya, memadatkan kompresi primer. “Area crank case ditambal plastic seal, reaksi mesin jadi spontan,” tambah pebengkel di Sorogenen, Kalasan, Yogyakarta itu. Selain itu, hitungan knalpot juga sangat presisi. “Diameter pipa saringan knalpotnya dikecilin lagi. Dari awal 22 mm sekarang 20 mm,” ujar Thonto dari Creampie Exhaust yang kebagian riset knalpot tanpa menyebut volume keseluruhan kenalpot.Creampie dipercaya karena hitungannya matang berdasar buku Two Stroke Engine Tuning bikinan Graham Bell. Selain itu, pengrajin knalpot di Jln. Wonosari itu juga mampu menganalisa mesin dengan kebutuhan knalpotnya. “Mesin kurang bagaimana, knalpotnya bisa disesuaikan. Di 2-tak, kenalpot berperan 30 persen.” SASIS MUMPUNIEnggak banyak mekanik drag bike peduli sosal sasis. Padahal dengan power yang cukup besar, jelas peran sasis utama. Salah satu kerugian ketika start adalah motor liar saat terkena power. Waktu tempuh jadi melorot. Untung ada Bang Goy. Sok depan dan belakang dapat sentuhan dari pemilik bengkel sokbreker SSS itu. Sekarang motor tak liar, justru hanya amblas ketika ban belakang menyalurkan tenaga besar. “Gara-gara sokbreker Bang Goy, waktunya turun drastis!” lanjut Thonto. TURUN 3 KELASKarena mesinnya cuma oversize 100, maka motor ajaib ini sering turun di 3 kelas sekaligus. Kelas 110 cc, 125 cc dan FFA. Sudah hampir pasti, motor yang dijoki Veronica Putra Mbothet itu merajai kelas 110 dan 125. “Kalau enggak banyak motor jagoan yang time-nya 7,5 detik turun, kita turun di FFA,” kata Mbotet. C-Plex juga enggak pelit ilmu. Kalau ada yang mau bikin dengan kemampuan setara motor ini sediakan saja duit Rp 17 juta. Silahkan miliki satu motor buat 3 arena! Modifikasi Yamaha F1ZR, Motor Drag Bike Tiga Arena! ... Baca Selengkapnya »
Tips Lubangi Kopling Ganda, Jangan Sampai Jadi Waria..! 08.42 Deva 0 ManiakMotor - Kopling ganda atau kopling sentrifugal, juga sering disebut kopling banci. Tapi belum ada yang bilang waria atau bencong, tuh barang. Kenapa bisa disebut begitu? Nah, itu dia masalahnya, reporternya juga nggak ngerti tuh. Hahaha...Dasar tuh reporter. Semoga dia tidak ikut banci sama-sama dengan koplingnya, bro. Tuh kopling dibilang bencong, karena manual tidak, otomatis pun nggak. Yang menggunakannya bebek. Supaya si bebek saat pindah-pindah gigi tidak terhentak-hentak. Sentrifugal juga sebagai transfer daya sebelum diterima susunan rumah kopling benaran.Rumah kopling sentrifugalEhm (kayak batuknya banci), namanya komponen mesin, seiring waktu akan alami masalah. Misalnya, ketika start motor malah slip, laju motor juga seperti ada beban habis pindah gigi. Nah itu dari sentrifugal yang makin banci. “Mengatasinya mangkok kopling bisa dilubangi dari 8 sampai 12 bagian,” kata Budi ‘Rinut’ Sulistyo punggawa Rinut Motor di Jln. Sriwijaya, Semarang, Jawa Tengah.Piringan mangkoknya dibor diameter 3-5 mm. Fungsinya, dinding piringan lebih kasar, sehingga pakem mendekap kampas sentrifugal. Keuntungan lain, aliran olinya lebih lancar dan tidak terjebak di dinding piringan. Masih ada lagi kelebihannya. Yakni, panas juga bisa dibuang lewat sirkulasi oli pada lubang-lubang ini Tips Lubangi Kopling Ganda, Jangan Sampai Jadi Waria..! ... Baca Selengkapnya »
Oli JASO MB Dan MA Awas.... Ketukar..! 08.40 Deva 0 Jaso MA. ManiakMotor – JASO yang tertulis di kaleng atau botol oli adalah singkatan dari Japanese Automobile Standard Organization. Badan ini yang menetapkan klasifikasi peforma oli yang digunakan mesin 4-langkah produksi Jepang. Jadi, itu bukan nama orang, bro. JASO membagi dua tipe oli pada mesin 4-tak. Yaitu kode MA dan MB. Mesin yang menganut sistem kopling basah atau koplingnya terendam oli (bebek dan sport) harus dituang dengan yang klasifikasinya JASO MA. “JASO MBFormula oli MA lebih lengket dan punya aditive agar bersenyawa pada kampas kopling. Kopling tidak mudah selip,” terang Rustam dari Makmur Olie di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan.Sementara oli dengan klasifikasi JASO MB untuk mesin 4 langkah kopling kering. Di Indonesia tipe ini ada pada matik. Oli ini sifatnya lebih licin, dibuat seperti itu karena tugasnya tidak membasahi kampas kopling. Makanya bunyi mesin matik rada kasar. Sssst... nanti didengar pabriknya. Tapi, matik yang keburu diisi MA, aman saja. Itu ketimbang diisi minyak kelapa, bro. Namun disarankan tetap pakai kode MB, agar mudah bersirkulasi di dalam mesin. “Tapi kalau MB dituang ke bebek atau sport, pasti akan terasa kopling selip. Gas sudah tinggi, tapi motor lari di tempat,” tambah Mekanik punggawa Milenium Motor limboto Oli JASO MB Dan MA Awas.... Ketukar..! ... Baca Selengkapnya »
Tips Bore-Up Honda Beat, Murah Dan Aman, Pakai Piston Kaze 08.37 Deva 0 Piston Kaze Piston asli Beat, nantinya piston Kaze harus dibentuk seperti iniMurah, aman, dan pasti lebih bertenaga dari standar Honda Beat bila pakai piston Kawasaki Kaze. Piston Kaze berdiameter 53 mm. Berarti lebih besar 3 mm dari standar Beat yang 50 mm. Kapasitas lumayan naik jadi 125 cc. Toh daging silinder masih tebal, namun tetap lebih tipis dari aslinya. Ya iya to, kan dikorter...Yang paling ditanya selalu ongkos otak-atik . Yang ini tidak sampai Rp 300 sudah termasuk beli piston, ongkos bore-up, bayar tukang bubut, beli rokok dan minuman ringan buat sampeyan. Jangan kelamaan nanti dananya terpakai yang lain bro. Habis baca tulisan langsung laksanakan. Hehehe...Soal pin piston sama-sama 13 mm. Cuma, piston Kaze dibubut bagian kepala dan pantatnya,“Saya biasa bubut untuk kepalanya 1 mm supaya saat TMA (titik mati atas) kepala piston sejajar bibir liner. Lalu, pantatnya dipapas 5 mm agar di TMB (titik mati bawah) piston tidak beradu dengan bandul kruk- as,” terang Dede dari Ciomas Motor, Purwakarta, Jawa Barat.Pantat piston Kaze dipapas 5 mm dengan bentuk yang sama asli BeatKepala piston Kaze dipapas 1 mm disamakan dengan standar BeatCara itu tidak perlu tambah paking dan atur ketegangan rantai keteng. Maksudnya, paking dan rantai seperti standar Beat. Sebab, trik ini telah berulang-ulang dipakai Chemonk (panggilan akrab Dede) pada pasien bengkelnya. Sejauh ini tidak ada masalah. Nggak tahu deh setahun kemudian...Yang penting semua pengerjaannya harus presisi. Misalnya membentuk dinding pada pantat piston Kaze wajib sama bentuk dengan piston Beat. Tenaga motor pun bertambah namun tetap irit bahan bakar, tidak jauh dengan konsumsi Beat standar,” ujar mekanik botak berambut gondrong ini. Haa..Satu set piston asli Kawasaki Kaze di Purwakarta dijual Rp 150 ribu. Sedang ongkos korter dan bubut piston menurut Chemonk tidak lebih dari Rp 100 ribu. “Pilot jet harus naik 2 step dari ukuran asli 38,” ungkap Chemonk sembari menyebut harga pilot jet yang kisaran Rp 25 ribu. Tips Bore-Up Honda Beat, Murah Dan Aman, Pakai Piston Kaze ... Baca Selengkapnya »
bongkar knalpot MIO atur suara, kenceng tarikannya 08.36 Deva 0 Di bagian ini yang digergaji atau digerinda potong. Hati-hati bagian dalamnya ikut terpotongSeperti ini sekatnyaManiakMotor - Bobok kenalpot standar Yamaha Mio, bentuknya tetap standar. Beda dengan bobok tabungan, hasilnya jadi kosong. Ini hasilnya tidak bakal ditilang polisi karena bukan kenalpot racing. Tenaga juga lumayan dapat, namun suara yang dihasilkan bisa diatur. Mau bacot gede atau sedang-sedang saja? Yang penting tidak mengganggu tetangga.Prinsipnya sekat pada tabung kenalpot dikurangi atau dibuang sama sekali. “Ada dua sekat pada Mio,” kata Fitra Harid pemilik bengkel Bedur Knalpot di Jl. Timbul, Jagakarsa, Jaksel.Mulai membuka tabung pada bagian belakang dengan cara digergaji. Bagian yang dipotong pada sambungan las bawaan pabrik. Jangan terlalu dalam menggergajinya, karena ada lapisan pipa sambungan di baliknya. Itu pipa sok penyambung. Setelah dibobok dua sekatnyaPipa seperti ini panjangnya 7,5 cmSekarang bagian dalam kenalpot kelihatan, seperti bobokan celengan. Tinggal buang sekatnya bisa dengan berbagai cara. Misalnya menggunakan pahat atau dipotong pakai api las, cara kedua lebih cepat dan rapi. “Bila suara tetap halus, hanya sekat bagian belakang yang dibuang,” jelas Fitra.Beda lagi jka semua sekat dilibas, itu sama saja membobol tabungan sampai ludes, gantinya adalah pipa saringan yang dibikin. Tiap bengkel kenalpot ukurannya berbeda. Yang pasti kombinasi antara pipa polos dan pipa saringan. Paling cocok untuk Mio panjang saringannya 7-10 cm dengan tebal 2 mm. Lalu disambung dengan pipa polos yang menyesuaikan panjang tabung knalpot.Pada pipa polos tersebut dibuat lagi 10 lubang diameternya 2,5 mm. Jumlah lubang ini yang memengaruhi suara. Semakin banyak lubang suaranya akan semakin halus, begitu sebaliknya. “Lubang jangan lebih dari 12, tenaga akan ngempos pada putaran atasnya,” wanti Fitra.Lantas pipanya disambung seperti ini. Perhatikan tanda panah pada bolongan pipa polosPenutup kembali kenalpot tidak perlu dilas semuanya. Cukup las totol dan boleh juga paku riverSedikit catatan jika mesin standar diameter pipanya 26 mm. Bila mesin bore-up di atas 125 cc antara 28 sampai 30 mm, ini pun diikuti penggantian pipa leher yang seirama pipa tersebut. Jika mesin sudah dikorek berat, nah pasti yang punya sudah mengerti, nggak usah dibilang lagi di sini.Saat perakitan ulang disarankan tidak me-las mati tabung bagian belakangnya guna memudahkan saat akan membersihkan kenalpot. Cukup di rivet dan dilas totol saja, tidak akan bocor selama pipa penyambungnya masih bagus. Jika ingin suara lebih nge-bass bisa menambahkan glasswool pada tabung. bongkar knalpot MIO atur suara, kenceng tarikannya Di bagian ini ya... Baca Selengkapnya »