Bebek Tune Up 4-Tak 115 cc

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhopchqRL0kTvnyn7mSIPkarlokB8rdfLqM7bM_opamrapVvr6RId3_zDmLl-79MVdWpQMeiuJGnw1JOTAT7aj7WY_05-lZRRb_EVdi2sRG9HpR4dMYU-NHr8jjOYP2B6fj6pj8SPhzDUJ9/s1600/Bebek+Tune+Up+4-Tak+115+cc.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhopchqRL0kTvnyn7mSIPkarlokB8rdfLqM7bM_opamrapVvr6RId3_zDmLl-79MVdWpQMeiuJGnw1JOTAT7aj7WY_05-lZRRb_EVdi2sRG9HpR4dMYU-NHr8jjOYP2B6fj6pj8SPhzDUJ9/s1600/Bebek+Tune+Up+4-Tak+115+cc.jpg" /></a></div>Main di kelas Bebek Tune Up 4-Tak 115 cc butuh komponen yang optimal untuk mengail tenaga rata mulai putaran bawah hingga atas. Seperti Yamaha Vega lansiran 2005 yang dipacu Eko Chodox terjun dikelas cc terkecil ini. Engine, butuh ramuan power yang padat lewat rasio kompresi mesin tinggi.<br /><br />“Teknis kerja mesin enggak jauh dari spek mesin road race. Baik diameter klep maupun komponen lainnya. Hanya memaksimalkan komponen seadanya dengan kompresi sekitar 14,7 : 1,” buka Birowo Seno, mekanik JBX racing yang antar Eko Chodox berdiri di podium tertinggi di event <b><i>Perwira Drag Bike</i></b>,<b><i> Purbalingga</i></b>, beberapa waktu lalu.<br /><br />Ramuan kompresi tinggi, didapat dari olahan piston TDR 52 mm kolaborasi kubah squish model gentong yang cocok mengail tenaga di rpm tinggi. Makanya, hanya cocok bahan bakar bensol agar kompresi padat mampu diletup busi tipe dingin.<br /><br />Yang jadi persoalan, justru pada mekanisme kruk as. Sebab Kruk as standar Vega riskan melintir bahkan patah. Makanya kruk as asli ditukar dengan Yamaha Jupiter Z lawas. “Material kruk as Jupiter Z lebih alot. Kuat menahan kompresi tinggi tanpa takut ada gejala melintir,” cuap mekanik yang beken dengan panggilan Jebenx ini.<br /><br />Power mesin besar butuh perpindahan daya dan akselerasi yang konstan. Makanya racikan gigi rasio memakai hitungan rapat mulai dari gigi terendah hingga gigi empat. Rasio gigi I main di 13/36. Laju ke gigi dua, 16/29. Untuk gigi III, masih dipercaya perbandingan rasio standar. Sedangkan untuk gigi IV, dibikin rapat dengan racikan 21/24.<br /><br />Tapi, buat main di <b><i><a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/12/bebek-tune-up-4-tak-115-cc.html" target="_blank">Purbalingga </a></i></b>dengan jarak 201 meter, final gear cukup 13/24 mata. Jadi, ledakan power optimal mulai start hingga finish.<br /><br />Racikan durasi noken as pun mirip dengan pacuan road race yang bermain dihitungan 280º. Keseluruhan durasi, makin optimal dengan dipadu lift klep 9,2 mm. Sayangnya walaupun jawara di kelas bebek Tune Up 4-Tak 115 cc, namun ukiran time terbaik masih sedikit lebih lambat dari event sebelumnya.<br /><br />"Pas heat 115 cc cuaca mendung, padahal karbu Keihin PWK 28 disesuaikan cuaca. Pilot-jet 68 dan main-jet 112. Tapi, time tak membaik. Apalagi heat kemarin sekali langsung final. Tanpa penyisihan, jadi susah cari setingan terbaik,” papar Jebenk dari Jl. AW. Sumarmo No. 50, Solo, Jawa Tengah ini.<br /><div><br /></div>

Bengkel Racing Tune Up Yamaha Bebek Tune Up 4-Tak 115 cc

Main di kelas Bebek Tune Up 4-Tak 115 cc butuh komponen yang optimal untuk mengail tenaga rata mulai putaran bawah hingga atas. Seperti Yama...

Baca Selengkapnya »

Bebek Tune Up 4-Tak 115 cc

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhopchqRL0kTvnyn7mSIPkarlokB8rdfLqM7bM_opamrapVvr6RId3_zDmLl-79MVdWpQMeiuJGnw1JOTAT7aj7WY_05-lZRRb_EVdi2sRG9HpR4dMYU-NHr8jjOYP2B6fj6pj8SPhzDUJ9/s1600/Bebek+Tune+Up+4-Tak+115+cc.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhopchqRL0kTvnyn7mSIPkarlokB8rdfLqM7bM_opamrapVvr6RId3_zDmLl-79MVdWpQMeiuJGnw1JOTAT7aj7WY_05-lZRRb_EVdi2sRG9HpR4dMYU-NHr8jjOYP2B6fj6pj8SPhzDUJ9/s1600/Bebek+Tune+Up+4-Tak+115+cc.jpg" /></a></div>Main di kelas Bebek Tune Up 4-Tak 115 cc butuh komponen yang optimal untuk mengail tenaga rata mulai putaran bawah hingga atas. Seperti Yamaha Vega lansiran 2005 yang dipacu Eko Chodox terjun dikelas cc terkecil ini. Engine, butuh ramuan power yang padat lewat rasio kompresi mesin tinggi.<br /><br />“Teknis kerja mesin enggak jauh dari spek mesin road race. Baik diameter klep maupun komponen lainnya. Hanya memaksimalkan komponen seadanya dengan kompresi sekitar 14,7 : 1,” buka Birowo Seno, mekanik JBX racing yang antar Eko Chodox berdiri di podium tertinggi di event <b><i>Perwira Drag Bike</i></b>,<b><i> Purbalingga</i></b>, beberapa waktu lalu.<br /><br />Ramuan kompresi tinggi, didapat dari olahan piston TDR 52 mm kolaborasi kubah squish model gentong yang cocok mengail tenaga di rpm tinggi. Makanya, hanya cocok bahan bakar bensol agar kompresi padat mampu diletup busi tipe dingin.<br /><br />Yang jadi persoalan, justru pada mekanisme kruk as. Sebab Kruk as standar Vega riskan melintir bahkan patah. Makanya kruk as asli ditukar dengan Yamaha Jupiter Z lawas. “Material kruk as Jupiter Z lebih alot. Kuat menahan kompresi tinggi tanpa takut ada gejala melintir,” cuap mekanik yang beken dengan panggilan Jebenx ini.<br /><br />Power mesin besar butuh perpindahan daya dan akselerasi yang konstan. Makanya racikan gigi rasio memakai hitungan rapat mulai dari gigi terendah hingga gigi empat. Rasio gigi I main di 13/36. Laju ke gigi dua, 16/29. Untuk gigi III, masih dipercaya perbandingan rasio standar. Sedangkan untuk gigi IV, dibikin rapat dengan racikan 21/24.<br /><br />Tapi, buat main di <b><i><a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/12/bebek-tune-up-4-tak-115-cc.html" target="_blank">Purbalingga </a></i></b>dengan jarak 201 meter, final gear cukup 13/24 mata. Jadi, ledakan power optimal mulai start hingga finish.<br /><br />Racikan durasi noken as pun mirip dengan pacuan road race yang bermain dihitungan 280º. Keseluruhan durasi, makin optimal dengan dipadu lift klep 9,2 mm. Sayangnya walaupun jawara di kelas bebek Tune Up 4-Tak 115 cc, namun ukiran time terbaik masih sedikit lebih lambat dari event sebelumnya.<br /><br />"Pas heat 115 cc cuaca mendung, padahal karbu Keihin PWK 28 disesuaikan cuaca. Pilot-jet 68 dan main-jet 112. Tapi, time tak membaik. Apalagi heat kemarin sekali langsung final. Tanpa penyisihan, jadi susah cari setingan terbaik,” papar Jebenk dari Jl. AW. Sumarmo No. 50, Solo, Jawa Tengah ini.<br /><div><br /></div>

Bengkel Racing Tune Up Yamaha Bebek Tune Up 4-Tak 115 cc

Main di kelas Bebek Tune Up 4-Tak 115 cc butuh komponen yang optimal untuk mengail tenaga rata mulai putaran bawah hingga atas. Seperti Yama...

Baca Selengkapnya »

Bebek Tune Up 4-Tak 115 cc

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhopchqRL0kTvnyn7mSIPkarlokB8rdfLqM7bM_opamrapVvr6RId3_zDmLl-79MVdWpQMeiuJGnw1JOTAT7aj7WY_05-lZRRb_EVdi2sRG9HpR4dMYU-NHr8jjOYP2B6fj6pj8SPhzDUJ9/s1600/Bebek+Tune+Up+4-Tak+115+cc.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhopchqRL0kTvnyn7mSIPkarlokB8rdfLqM7bM_opamrapVvr6RId3_zDmLl-79MVdWpQMeiuJGnw1JOTAT7aj7WY_05-lZRRb_EVdi2sRG9HpR4dMYU-NHr8jjOYP2B6fj6pj8SPhzDUJ9/s1600/Bebek+Tune+Up+4-Tak+115+cc.jpg" /></a></div>Main di kelas Bebek Tune Up 4-Tak 115 cc butuh komponen yang optimal untuk mengail tenaga rata mulai putaran bawah hingga atas. Seperti Yamaha Vega lansiran 2005 yang dipacu Eko Chodox terjun dikelas cc terkecil ini. Engine, butuh ramuan power yang padat lewat rasio kompresi mesin tinggi.<br /><br />“Teknis kerja mesin enggak jauh dari spek mesin road race. Baik diameter klep maupun komponen lainnya. Hanya memaksimalkan komponen seadanya dengan kompresi sekitar 14,7 : 1,” buka Birowo Seno, mekanik JBX racing yang antar Eko Chodox berdiri di podium tertinggi di event <b><i>Perwira Drag Bike</i></b>,<b><i> Purbalingga</i></b>, beberapa waktu lalu.<br /><br />Ramuan kompresi tinggi, didapat dari olahan piston TDR 52 mm kolaborasi kubah squish model gentong yang cocok mengail tenaga di rpm tinggi. Makanya, hanya cocok bahan bakar bensol agar kompresi padat mampu diletup busi tipe dingin.<br /><br />Yang jadi persoalan, justru pada mekanisme kruk as. Sebab Kruk as standar Vega riskan melintir bahkan patah. Makanya kruk as asli ditukar dengan Yamaha Jupiter Z lawas. “Material kruk as Jupiter Z lebih alot. Kuat menahan kompresi tinggi tanpa takut ada gejala melintir,” cuap mekanik yang beken dengan panggilan Jebenx ini.<br /><br />Power mesin besar butuh perpindahan daya dan akselerasi yang konstan. Makanya racikan gigi rasio memakai hitungan rapat mulai dari gigi terendah hingga gigi empat. Rasio gigi I main di 13/36. Laju ke gigi dua, 16/29. Untuk gigi III, masih dipercaya perbandingan rasio standar. Sedangkan untuk gigi IV, dibikin rapat dengan racikan 21/24.<br /><br />Tapi, buat main di <b><i><a href="http://vega115cc.blogspot.com/2012/12/bebek-tune-up-4-tak-115-cc.html" target="_blank">Purbalingga </a></i></b>dengan jarak 201 meter, final gear cukup 13/24 mata. Jadi, ledakan power optimal mulai start hingga finish.<br /><br />Racikan durasi noken as pun mirip dengan pacuan road race yang bermain dihitungan 280º. Keseluruhan durasi, makin optimal dengan dipadu lift klep 9,2 mm. Sayangnya walaupun jawara di kelas bebek Tune Up 4-Tak 115 cc, namun ukiran time terbaik masih sedikit lebih lambat dari event sebelumnya.<br /><br />"Pas heat 115 cc cuaca mendung, padahal karbu Keihin PWK 28 disesuaikan cuaca. Pilot-jet 68 dan main-jet 112. Tapi, time tak membaik. Apalagi heat kemarin sekali langsung final. Tanpa penyisihan, jadi susah cari setingan terbaik,” papar Jebenk dari Jl. AW. Sumarmo No. 50, Solo, Jawa Tengah ini.<br /><div><br /></div>

Bengkel Racing Tune Up Yamaha Bebek Tune Up 4-Tak 115 cc

Main di kelas Bebek Tune Up 4-Tak 115 cc butuh komponen yang optimal untuk mengail tenaga rata mulai putaran bawah hingga atas. Seperti Yama...

Baca Selengkapnya »

Upgrade Performa Yamaha Vega ZR Jilid 2

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinuij-3pN31SnilWj9qVIl-N7XuIK3P2Yc22ERQyddFSxY3fjXx6nopBFyChVOISfru75UxWIo8YiwoFTg22rh9dkF-EIBl5wZJZZFnEOCZagNbkSW9h77mkXBgqORMNq8PQC3FW7d1m08/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+Jilid+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinuij-3pN31SnilWj9qVIl-N7XuIK3P2Yc22ERQyddFSxY3fjXx6nopBFyChVOISfru75UxWIo8YiwoFTg22rh9dkF-EIBl5wZJZZFnEOCZagNbkSW9h77mkXBgqORMNq8PQC3FW7d1m08/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+Jilid+2.jpg" /></a></div>Berencana Upgrade kapasitas <b><a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/Upgrade-Performa-Yamaha-Vega-ZR-Jilid-2.html" target="_blank">mesin Yamaha Vega ZR</a></b> kesayangan biar makin ngacir dengan dana terjangkau? Enggak ada salahnya lirik hasil racikan Vega ZR lansiran 2011 milik <b><u>Anton ‘Jiton’</u></b>, warga Kemanggisan, Jakbar warna hitam ini.<br /><br />“Sudah bore-up jadi 158 cc pakai <b><span style="font-size: large;">piston Honda Sonic</span></b> berdiameter 59,0 mm (standarnya Vega ZR 50,0 mm), berikut aplikasi beberapa part racing lain. Kalau dihitung-hitung, <b><span style="font-size: large;">biaya totalnya sekitar Rp 3 juta.</span></b> Tapi hasilnya sangat memuaskan, karena mampu mendongkrak <b><span style="font-size: large;">horse power hingga 14 dk lebih</span></b>,” ungkap Jiton. Wow.. pasti ubahannya banyak ya?<br /><br />“Lumayan banyak sih. Selain andalakan piston Sonic, saya juga aplikasi <b><span style="font-size: large;">noken as LHK</span></b> yang sudah di-custom lagi dan klep gede 24/28 mm (out/in) berlabel Daytona,” sahut Bryan, bos <b><span style="font-size: large;">bengkel Harapan Jaya</span></b> (HJ) yang menggarapnya.<br /><br />Tak lupa, agar diameter permukaan head sesuai diameter piston yang tambah besar, Bryan juga melakukan squish head. <b><i>“Ujungnya piston tidak bakal nabrak permukaan bibir head. Papas head-nya sekitar 0,5 mm,”</i></b> aku pria yang ngepos di Jl. Kemanggisan Pulo, Palmerah, Jakbar.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT9fDH7BQsRaUuJTC7BRDi6ppm9oWi2S3gFc4Gu0k-kIkh6oWd6JWRjR9G6pcF3qvkhZQDvmBRUG05qM7Nv_Mf1VrRWNvvu1Pc5aNsLTuw004ngdCdCstAOd-PaiynCegAW-_sHcD3IJ81/s1600/karburator+Yamaha+RX-King.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT9fDH7BQsRaUuJTC7BRDi6ppm9oWi2S3gFc4Gu0k-kIkh6oWd6JWRjR9G6pcF3qvkhZQDvmBRUG05qM7Nv_Mf1VrRWNvvu1Pc5aNsLTuw004ngdCdCstAOd-PaiynCegAW-_sHcD3IJ81/s1600/karburator+Yamaha+RX-King.jpg" /></a></div>Selain aplikasi peranti di atas, guna dongkrak suplai bahan bakar di ruang bakar lebih banyak, sesuai penambahan volumenya, Bryan comot <b><span style="font-size: large;">karburator Yamaha RX-King</span></b>, dengan paduan spuyer 170/25.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYeXfsc7HrPPR8jtPjN0mp9XV1WvLIQfdTXz_H2wSCuLuLrqHT9uPC_SVRApWvAr0k0BB7MHCiEAzNkfX0zdt3m2zoIERqoFrmOgPyTmBE4bZqa7UYn_cglki4WNGwLtepDn9NXfYeFmYq/s1600/cdi+brt.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYeXfsc7HrPPR8jtPjN0mp9XV1WvLIQfdTXz_H2wSCuLuLrqHT9uPC_SVRApWvAr0k0BB7MHCiEAzNkfX0zdt3m2zoIERqoFrmOgPyTmBE4bZqa7UYn_cglki4WNGwLtepDn9NXfYeFmYq/s1600/cdi+brt.jpg" /></a></div><b><i>“Berhubung volume ruang bakar tambah besar dan suplai BBM makin banyak, otomatis butuh pengapian lebih besar juga. Nah untuk atasi hal tersebut, saya aplikasi otak pengapian BRT Dualband,”</i></b> tutur pria pengalaman 4 tahun ini.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVGIeuud8OuQbqCRfpu8snxf6a48sIeoHL7501kk6fEdBXOx6t_plSVkibiwK0svZFK7s4t8DLyZZgMhYkW0RgAaToJS6iSBaYDDSapmNurlf2_GHz64G5m7ZokcCNsyVmv7N5GLDZ-EZd/s1600/knalpot+freeflow+SKR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVGIeuud8OuQbqCRfpu8snxf6a48sIeoHL7501kk6fEdBXOx6t_plSVkibiwK0svZFK7s4t8DLyZZgMhYkW0RgAaToJS6iSBaYDDSapmNurlf2_GHz64G5m7ZokcCNsyVmv7N5GLDZ-EZd/s1600/knalpot+freeflow+SKR.jpg" /></a></div>Selanjutnya, untuk bikin tenaga makin nendang, aplikasi <b><span style="font-size: large;">knalpot freeflow berlabel SKR</span></b> yang juga dicustom ulang. “Oh ya, agar entakan awal lebih agresif dan responsif, saya pakai <b><span style="font-size: large;">kampas kopling Jupiter MX satu set</span></b>,” imbuh pria usia 21 tahun ini.<br /><br />Nah, setelah tunggangan digarap selama 3 hari, dites pakai mesin dynamometer DYNOmite milik <b><span style="font-size: large;">Ultraspeed Racing</span></b> di bilangan H. Mencong, Ciledug. Hasil yang diperoleh, power puncak 14,49 dk/8.748 rpm dan torsinya 12,49 Nm/7.527 rpm.<br /><br />Bagaimana, tertarik? Kete­rangan lebih komplet bisa sambangi HJ langsung. Namun untuk pertimbangan harga maupun hasil garapan, sebelumnya bisa cari referensi ke bengkel lain lebih dulu..<br /><br /><span style="font-size: x-small;"><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; line-height: 21px;">Sumber : </span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; line-height: 21px;">mymotobike.com</span></span>

Bengkel Racing Tune Up Yamaha Upgrade Performa Yamaha Vega ZR Jilid 2

Berencana Upgrade kapasitas mesin Yamaha Vega ZR kesayangan biar makin ngacir dengan dana terjangkau? Enggak ada salahnya lirik hasil racik...

Baca Selengkapnya »

Upgrade Performa Yamaha Vega ZR Jilid 2

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinuij-3pN31SnilWj9qVIl-N7XuIK3P2Yc22ERQyddFSxY3fjXx6nopBFyChVOISfru75UxWIo8YiwoFTg22rh9dkF-EIBl5wZJZZFnEOCZagNbkSW9h77mkXBgqORMNq8PQC3FW7d1m08/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+Jilid+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinuij-3pN31SnilWj9qVIl-N7XuIK3P2Yc22ERQyddFSxY3fjXx6nopBFyChVOISfru75UxWIo8YiwoFTg22rh9dkF-EIBl5wZJZZFnEOCZagNbkSW9h77mkXBgqORMNq8PQC3FW7d1m08/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+Jilid+2.jpg" /></a></div>Berencana Upgrade kapasitas <b><a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/Upgrade-Performa-Yamaha-Vega-ZR-Jilid-2.html" target="_blank">mesin Yamaha Vega ZR</a></b> kesayangan biar makin ngacir dengan dana terjangkau? Enggak ada salahnya lirik hasil racikan Vega ZR lansiran 2011 milik <b><u>Anton ‘Jiton’</u></b>, warga Kemanggisan, Jakbar warna hitam ini.<br /><br />“Sudah bore-up jadi 158 cc pakai <b><span style="font-size: large;">piston Honda Sonic</span></b> berdiameter 59,0 mm (standarnya Vega ZR 50,0 mm), berikut aplikasi beberapa part racing lain. Kalau dihitung-hitung, <b><span style="font-size: large;">biaya totalnya sekitar Rp 3 juta.</span></b> Tapi hasilnya sangat memuaskan, karena mampu mendongkrak <b><span style="font-size: large;">horse power hingga 14 dk lebih</span></b>,” ungkap Jiton. Wow.. pasti ubahannya banyak ya?<br /><br />“Lumayan banyak sih. Selain andalakan piston Sonic, saya juga aplikasi <b><span style="font-size: large;">noken as LHK</span></b> yang sudah di-custom lagi dan klep gede 24/28 mm (out/in) berlabel Daytona,” sahut Bryan, bos <b><span style="font-size: large;">bengkel Harapan Jaya</span></b> (HJ) yang menggarapnya.<br /><br />Tak lupa, agar diameter permukaan head sesuai diameter piston yang tambah besar, Bryan juga melakukan squish head. <b><i>“Ujungnya piston tidak bakal nabrak permukaan bibir head. Papas head-nya sekitar 0,5 mm,”</i></b> aku pria yang ngepos di Jl. Kemanggisan Pulo, Palmerah, Jakbar.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT9fDH7BQsRaUuJTC7BRDi6ppm9oWi2S3gFc4Gu0k-kIkh6oWd6JWRjR9G6pcF3qvkhZQDvmBRUG05qM7Nv_Mf1VrRWNvvu1Pc5aNsLTuw004ngdCdCstAOd-PaiynCegAW-_sHcD3IJ81/s1600/karburator+Yamaha+RX-King.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT9fDH7BQsRaUuJTC7BRDi6ppm9oWi2S3gFc4Gu0k-kIkh6oWd6JWRjR9G6pcF3qvkhZQDvmBRUG05qM7Nv_Mf1VrRWNvvu1Pc5aNsLTuw004ngdCdCstAOd-PaiynCegAW-_sHcD3IJ81/s1600/karburator+Yamaha+RX-King.jpg" /></a></div>Selain aplikasi peranti di atas, guna dongkrak suplai bahan bakar di ruang bakar lebih banyak, sesuai penambahan volumenya, Bryan comot <b><span style="font-size: large;">karburator Yamaha RX-King</span></b>, dengan paduan spuyer 170/25.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYeXfsc7HrPPR8jtPjN0mp9XV1WvLIQfdTXz_H2wSCuLuLrqHT9uPC_SVRApWvAr0k0BB7MHCiEAzNkfX0zdt3m2zoIERqoFrmOgPyTmBE4bZqa7UYn_cglki4WNGwLtepDn9NXfYeFmYq/s1600/cdi+brt.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYeXfsc7HrPPR8jtPjN0mp9XV1WvLIQfdTXz_H2wSCuLuLrqHT9uPC_SVRApWvAr0k0BB7MHCiEAzNkfX0zdt3m2zoIERqoFrmOgPyTmBE4bZqa7UYn_cglki4WNGwLtepDn9NXfYeFmYq/s1600/cdi+brt.jpg" /></a></div><b><i>“Berhubung volume ruang bakar tambah besar dan suplai BBM makin banyak, otomatis butuh pengapian lebih besar juga. Nah untuk atasi hal tersebut, saya aplikasi otak pengapian BRT Dualband,”</i></b> tutur pria pengalaman 4 tahun ini.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVGIeuud8OuQbqCRfpu8snxf6a48sIeoHL7501kk6fEdBXOx6t_plSVkibiwK0svZFK7s4t8DLyZZgMhYkW0RgAaToJS6iSBaYDDSapmNurlf2_GHz64G5m7ZokcCNsyVmv7N5GLDZ-EZd/s1600/knalpot+freeflow+SKR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVGIeuud8OuQbqCRfpu8snxf6a48sIeoHL7501kk6fEdBXOx6t_plSVkibiwK0svZFK7s4t8DLyZZgMhYkW0RgAaToJS6iSBaYDDSapmNurlf2_GHz64G5m7ZokcCNsyVmv7N5GLDZ-EZd/s1600/knalpot+freeflow+SKR.jpg" /></a></div>Selanjutnya, untuk bikin tenaga makin nendang, aplikasi <b><span style="font-size: large;">knalpot freeflow berlabel SKR</span></b> yang juga dicustom ulang. “Oh ya, agar entakan awal lebih agresif dan responsif, saya pakai <b><span style="font-size: large;">kampas kopling Jupiter MX satu set</span></b>,” imbuh pria usia 21 tahun ini.<br /><br />Nah, setelah tunggangan digarap selama 3 hari, dites pakai mesin dynamometer DYNOmite milik <b><span style="font-size: large;">Ultraspeed Racing</span></b> di bilangan H. Mencong, Ciledug. Hasil yang diperoleh, power puncak 14,49 dk/8.748 rpm dan torsinya 12,49 Nm/7.527 rpm.<br /><br />Bagaimana, tertarik? Kete­rangan lebih komplet bisa sambangi HJ langsung. Namun untuk pertimbangan harga maupun hasil garapan, sebelumnya bisa cari referensi ke bengkel lain lebih dulu..<br /><br /><span style="font-size: x-small;"><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; line-height: 21px;">Sumber : </span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; line-height: 21px;">mymotobike.com</span></span>

Bengkel Racing Tune Up Yamaha Upgrade Performa Yamaha Vega ZR Jilid 2

Berencana Upgrade kapasitas mesin Yamaha Vega ZR kesayangan biar makin ngacir dengan dana terjangkau? Enggak ada salahnya lirik hasil racik...

Baca Selengkapnya »

Upgrade Performa Yamaha Vega ZR Jilid 2

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinuij-3pN31SnilWj9qVIl-N7XuIK3P2Yc22ERQyddFSxY3fjXx6nopBFyChVOISfru75UxWIo8YiwoFTg22rh9dkF-EIBl5wZJZZFnEOCZagNbkSW9h77mkXBgqORMNq8PQC3FW7d1m08/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+Jilid+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinuij-3pN31SnilWj9qVIl-N7XuIK3P2Yc22ERQyddFSxY3fjXx6nopBFyChVOISfru75UxWIo8YiwoFTg22rh9dkF-EIBl5wZJZZFnEOCZagNbkSW9h77mkXBgqORMNq8PQC3FW7d1m08/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+Jilid+2.jpg" /></a></div>Berencana Upgrade kapasitas <b><a href="http://vega115cc.blogspot.com/2012/11/Upgrade-Performa-Yamaha-Vega-ZR-Jilid-2.html" target="_blank">mesin Yamaha Vega ZR</a></b> kesayangan biar makin ngacir dengan dana terjangkau? Enggak ada salahnya lirik hasil racikan Vega ZR lansiran 2011 milik <b><u>Anton ‘Jiton’</u></b>, warga Kemanggisan, Jakbar warna hitam ini.<br /><br />“Sudah bore-up jadi 158 cc pakai <b><span style="font-size: large;">piston Honda Sonic</span></b> berdiameter 59,0 mm (standarnya Vega ZR 50,0 mm), berikut aplikasi beberapa part racing lain. Kalau dihitung-hitung, <b><span style="font-size: large;">biaya totalnya sekitar Rp 3 juta.</span></b> Tapi hasilnya sangat memuaskan, karena mampu mendongkrak <b><span style="font-size: large;">horse power hingga 14 dk lebih</span></b>,” ungkap Jiton. Wow.. pasti ubahannya banyak ya?<br /><br />“Lumayan banyak sih. Selain andalakan piston Sonic, saya juga aplikasi <b><span style="font-size: large;">noken as LHK</span></b> yang sudah di-custom lagi dan klep gede 24/28 mm (out/in) berlabel Daytona,” sahut Bryan, bos <b><span style="font-size: large;">bengkel Harapan Jaya</span></b> (HJ) yang menggarapnya.<br /><br />Tak lupa, agar diameter permukaan head sesuai diameter piston yang tambah besar, Bryan juga melakukan squish head. <b><i>“Ujungnya piston tidak bakal nabrak permukaan bibir head. Papas head-nya sekitar 0,5 mm,”</i></b> aku pria yang ngepos di Jl. Kemanggisan Pulo, Palmerah, Jakbar.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT9fDH7BQsRaUuJTC7BRDi6ppm9oWi2S3gFc4Gu0k-kIkh6oWd6JWRjR9G6pcF3qvkhZQDvmBRUG05qM7Nv_Mf1VrRWNvvu1Pc5aNsLTuw004ngdCdCstAOd-PaiynCegAW-_sHcD3IJ81/s1600/karburator+Yamaha+RX-King.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT9fDH7BQsRaUuJTC7BRDi6ppm9oWi2S3gFc4Gu0k-kIkh6oWd6JWRjR9G6pcF3qvkhZQDvmBRUG05qM7Nv_Mf1VrRWNvvu1Pc5aNsLTuw004ngdCdCstAOd-PaiynCegAW-_sHcD3IJ81/s1600/karburator+Yamaha+RX-King.jpg" /></a></div>Selain aplikasi peranti di atas, guna dongkrak suplai bahan bakar di ruang bakar lebih banyak, sesuai penambahan volumenya, Bryan comot <b><span style="font-size: large;">karburator Yamaha RX-King</span></b>, dengan paduan spuyer 170/25.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYeXfsc7HrPPR8jtPjN0mp9XV1WvLIQfdTXz_H2wSCuLuLrqHT9uPC_SVRApWvAr0k0BB7MHCiEAzNkfX0zdt3m2zoIERqoFrmOgPyTmBE4bZqa7UYn_cglki4WNGwLtepDn9NXfYeFmYq/s1600/cdi+brt.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYeXfsc7HrPPR8jtPjN0mp9XV1WvLIQfdTXz_H2wSCuLuLrqHT9uPC_SVRApWvAr0k0BB7MHCiEAzNkfX0zdt3m2zoIERqoFrmOgPyTmBE4bZqa7UYn_cglki4WNGwLtepDn9NXfYeFmYq/s1600/cdi+brt.jpg" /></a></div><b><i>“Berhubung volume ruang bakar tambah besar dan suplai BBM makin banyak, otomatis butuh pengapian lebih besar juga. Nah untuk atasi hal tersebut, saya aplikasi otak pengapian BRT Dualband,”</i></b> tutur pria pengalaman 4 tahun ini.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVGIeuud8OuQbqCRfpu8snxf6a48sIeoHL7501kk6fEdBXOx6t_plSVkibiwK0svZFK7s4t8DLyZZgMhYkW0RgAaToJS6iSBaYDDSapmNurlf2_GHz64G5m7ZokcCNsyVmv7N5GLDZ-EZd/s1600/knalpot+freeflow+SKR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVGIeuud8OuQbqCRfpu8snxf6a48sIeoHL7501kk6fEdBXOx6t_plSVkibiwK0svZFK7s4t8DLyZZgMhYkW0RgAaToJS6iSBaYDDSapmNurlf2_GHz64G5m7ZokcCNsyVmv7N5GLDZ-EZd/s1600/knalpot+freeflow+SKR.jpg" /></a></div>Selanjutnya, untuk bikin tenaga makin nendang, aplikasi <b><span style="font-size: large;">knalpot freeflow berlabel SKR</span></b> yang juga dicustom ulang. “Oh ya, agar entakan awal lebih agresif dan responsif, saya pakai <b><span style="font-size: large;">kampas kopling Jupiter MX satu set</span></b>,” imbuh pria usia 21 tahun ini.<br /><br />Nah, setelah tunggangan digarap selama 3 hari, dites pakai mesin dynamometer DYNOmite milik <b><span style="font-size: large;">Ultraspeed Racing</span></b> di bilangan H. Mencong, Ciledug. Hasil yang diperoleh, power puncak 14,49 dk/8.748 rpm dan torsinya 12,49 Nm/7.527 rpm.<br /><br />Bagaimana, tertarik? Kete­rangan lebih komplet bisa sambangi HJ langsung. Namun untuk pertimbangan harga maupun hasil garapan, sebelumnya bisa cari referensi ke bengkel lain lebih dulu..<br /><br /><span style="font-size: x-small;"><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; line-height: 21px;">Sumber : </span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; line-height: 21px;">mymotobike.com</span></span>

Bengkel Racing Tune Up Yamaha Upgrade Performa Yamaha Vega ZR Jilid 2

Berencana Upgrade kapasitas mesin Yamaha Vega ZR kesayangan biar makin ngacir dengan dana terjangkau? Enggak ada salahnya lirik hasil racik...

Baca Selengkapnya »

Upgrade Performa Yamaha Vega ZR Jilid 1

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiWqqaPDXqPnVh5i6Xmsfm3NI_LJPeOXdpLUvFpup_PRiVPE9UE8SvLkQyoUM7n_7P-7KAZMJZPa9_KuZRsiULoTWSUHWa-SOKIgHeilU0KNfIp5iRykNtvad-yP9HyVFdsyYKG6GxzX7F/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+jilid+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiWqqaPDXqPnVh5i6Xmsfm3NI_LJPeOXdpLUvFpup_PRiVPE9UE8SvLkQyoUM7n_7P-7KAZMJZPa9_KuZRsiULoTWSUHWa-SOKIgHeilU0KNfIp5iRykNtvad-yP9HyVFdsyYKG6GxzX7F/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+jilid+1.jpg" /></a></div><br /><b><span style="font-size: large;">Yamaha Vega ZR</span></b> sebagai bebek low end terlihat jarang yang modif, apalagi sektor performa. Namun bukan berarti enggak ada loh, nih contohnya yang dilakukan <b><u>Genta Adipratama</u></b>. Bebek 115 cc ini kini jadi liar setelah dia oprek sendiri.<br /><br /><b><i>“Ini motor sudah enggak ada yang pakai, daripada dijual murah mendingan didandani dan dioprek,”</i></b> papar <b><a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/Upgrade-Performa-Yamaha-Vega-ZR-Jilid-1.html" target="_blank">Sarjana Teknik Mesin ITB</a></b> ini. Karena latar belakang pendidikan dari pria yang biasa disapa Genta ini mendukung, tak heran jika modifikasi dia lakukan sendiri.<br /><br />Langkah-langkah yang Genta tempuh terbilang tak rumit, bisa jadi inspirasi nih. Karena hasilnya terbilang mantap, tenaga 11,59 dk. Itu ketika diukur di atas dynamometer Dynojet 250i milik Aerospeed di Jl. H. Nawi 74 Jaksel.<br /><br />Artinya ada kenaikan sekitar 4,59 dk dari standar yang berkisar 7 dk. Bahkan dengan rasio akhir 35/16, <b><span style="font-size: large;">top speed mudah tembus 140 km/jam.</span></b> Standar cuma sekitar 105 km/jam. Wuih Yamaha V-Ixion standar pun diasepi tuh! <b><span style="font-size: large;">“Makanya saat turing bareng temen-temen V-Ixion ya gampang aja ninggalin,”</span></b> papar pegawai Unilever ini.<br /><br />Jadi diapain aja sih? Yuk dibongkar satu per satu.<br /><br /><b><span style="font-size: large;">Piston Sonic</span></b><br />Enaknya Vega ZR mirip Mio, punya blok yang sangat tebal, karena jarak antar baut blok jauh. Tak heran gampang untuk menjejalkan piston besar. Genta mengandalkan piston dari Honda Sonic oversize 150 (59,5 mm), yang kebetulan pen sama 13 mm. <b><span style="font-size: large;">Perut Vega ZR pun buncit jadi 160,9 cc!</span></b><br /><br /><b><i>“Boring diganti diset agar aman hingga piston 62 mm,”</i></b> lanjut Genta yang tinggal Perumahan Bali View Cirendeu, Ciputat. Untuk crank case tanpa ubahan, karena lubang sudah besar. Untuk cylinder head cuma ubah squish menyesuaikan piston.<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieCp4C1TNEMHc44C9BjOcej8CpTrCwkxf2cprXxumHfM63iQpbxt7rulHZWSJnZt8q4_HmAEWWaIu2Ptpl39OGnBxu0gvUvLR7lw94wdSoW9S-qG3QBLYk8IvX0kT9jPcWsUbYEjCA_86Y/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+Jilid+1a.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieCp4C1TNEMHc44C9BjOcej8CpTrCwkxf2cprXxumHfM63iQpbxt7rulHZWSJnZt8q4_HmAEWWaIu2Ptpl39OGnBxu0gvUvLR7lw94wdSoW9S-qG3QBLYk8IvX0kT9jPcWsUbYEjCA_86Y/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+Jilid+1a.jpg" /></a></div>Kem Mio<br /><br />Untuk mengatur suplai bensin berikut pembuangannya, diatur pakai kem aftermarket. Jangan cari untuk Vega ZR, karena dijamin sulit. <b><i>“Enggak sengaja saat diukur ternyata identik dengan punya Mio, tinggal pindahkan lahernya deh,”</i></b> ujar Genta yang memilih kem berlabel Kawahara tipe K1.<br /><br /><b><span style="font-size: large;">Karburator PE 24</span></b><br />Untuk pengabut bensin standarnya dilepas. Kelahiran 1979 ini memilih Keihin 24 sebagai pengganti. Agar terpasang pakai intake manifold Marathon, filternya andalkan Koso. <b><i>Setingan ketemu pilot jet 38 dan main jet 108.</i></b><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM48FkwIV2bUose_b968UyLDeJrZjnUIyj-Dep7fILK-o35D8uFV_SXiwXXNim5uZ8mT2EShSY7iGfxlJ2nE9BhFM2ye76QT-jOU87sI7NRng_dtLzBbpuyoXrZgy9acW9Vx1r3CHbfiM_/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+Jilid+1b.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM48FkwIV2bUose_b968UyLDeJrZjnUIyj-Dep7fILK-o35D8uFV_SXiwXXNim5uZ8mT2EShSY7iGfxlJ2nE9BhFM2ye76QT-jOU87sI7NRng_dtLzBbpuyoXrZgy9acW9Vx1r3CHbfiM_/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+Jilid+1b.jpg" /></a></div><b><span style="font-size: large;">Knalpot Ahau</span></b><br />Usai urusan dapur pacu, giliran knalpotnya dibikin lebih plong. Urusan ini diserahkan pada Ahau, yang bermarkas di Kelapa Dua, Depok. <b><i>“Saya pesan khusus dengan spek pakai piston Sonic, makanya lehernya lumayan besar tuh,”</i></b> tunjuk Genta pada knalpot bertampang hitam legam itu.<br /><br /><b><span style="font-size: large;">CDI BRT</span></b><br />Urusan pengapian cukup andalkan CDI BRT Hyperband, yang harganya terbilang terjangkau namun terbukti mendongkrak performa.<br /><br /><b><span style="font-size: large;">Kampas Kopling TDR</span></b><br />Terakhir yang diubah oleh pria yang hobi bercanda ini bagian kopling. Kampas andalkan TDR, lalu per mataharinya didobel dan ditekuk. Tentu agar lebih mencengkeram dan bebas selip kendati tenaga besar. <b><i>“Sengaja enggak diubah manual, biar tetap kental bebeknya, hehee…,”</i></b> tutup Genta sambil terkekeh.<br /><br /><span style="font-size: x-small;">Sumber : mymotobike.com</span>

Bengkel Racing Tune Up Yamaha Upgrade Performa Yamaha Vega ZR Jilid 1

Yamaha Vega ZR sebagai bebek low end terlihat jarang yang modif, apalagi sektor performa. Namun bukan berarti enggak ada loh, nih contohnya...

Baca Selengkapnya »

Upgrade Performa Yamaha Vega ZR Jilid 1

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiWqqaPDXqPnVh5i6Xmsfm3NI_LJPeOXdpLUvFpup_PRiVPE9UE8SvLkQyoUM7n_7P-7KAZMJZPa9_KuZRsiULoTWSUHWa-SOKIgHeilU0KNfIp5iRykNtvad-yP9HyVFdsyYKG6GxzX7F/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+jilid+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiWqqaPDXqPnVh5i6Xmsfm3NI_LJPeOXdpLUvFpup_PRiVPE9UE8SvLkQyoUM7n_7P-7KAZMJZPa9_KuZRsiULoTWSUHWa-SOKIgHeilU0KNfIp5iRykNtvad-yP9HyVFdsyYKG6GxzX7F/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+jilid+1.jpg" /></a></div><br /><b><span style="font-size: large;">Yamaha Vega ZR</span></b> sebagai bebek low end terlihat jarang yang modif, apalagi sektor performa. Namun bukan berarti enggak ada loh, nih contohnya yang dilakukan <b><u>Genta Adipratama</u></b>. Bebek 115 cc ini kini jadi liar setelah dia oprek sendiri.<br /><br /><b><i>“Ini motor sudah enggak ada yang pakai, daripada dijual murah mendingan didandani dan dioprek,”</i></b> papar <b><a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/Upgrade-Performa-Yamaha-Vega-ZR-Jilid-1.html" target="_blank">Sarjana Teknik Mesin ITB</a></b> ini. Karena latar belakang pendidikan dari pria yang biasa disapa Genta ini mendukung, tak heran jika modifikasi dia lakukan sendiri.<br /><br />Langkah-langkah yang Genta tempuh terbilang tak rumit, bisa jadi inspirasi nih. Karena hasilnya terbilang mantap, tenaga 11,59 dk. Itu ketika diukur di atas dynamometer Dynojet 250i milik Aerospeed di Jl. H. Nawi 74 Jaksel.<br /><br />Artinya ada kenaikan sekitar 4,59 dk dari standar yang berkisar 7 dk. Bahkan dengan rasio akhir 35/16, <b><span style="font-size: large;">top speed mudah tembus 140 km/jam.</span></b> Standar cuma sekitar 105 km/jam. Wuih Yamaha V-Ixion standar pun diasepi tuh! <b><span style="font-size: large;">“Makanya saat turing bareng temen-temen V-Ixion ya gampang aja ninggalin,”</span></b> papar pegawai Unilever ini.<br /><br />Jadi diapain aja sih? Yuk dibongkar satu per satu.<br /><br /><b><span style="font-size: large;">Piston Sonic</span></b><br />Enaknya Vega ZR mirip Mio, punya blok yang sangat tebal, karena jarak antar baut blok jauh. Tak heran gampang untuk menjejalkan piston besar. Genta mengandalkan piston dari Honda Sonic oversize 150 (59,5 mm), yang kebetulan pen sama 13 mm. <b><span style="font-size: large;">Perut Vega ZR pun buncit jadi 160,9 cc!</span></b><br /><br /><b><i>“Boring diganti diset agar aman hingga piston 62 mm,”</i></b> lanjut Genta yang tinggal Perumahan Bali View Cirendeu, Ciputat. Untuk crank case tanpa ubahan, karena lubang sudah besar. Untuk cylinder head cuma ubah squish menyesuaikan piston.<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieCp4C1TNEMHc44C9BjOcej8CpTrCwkxf2cprXxumHfM63iQpbxt7rulHZWSJnZt8q4_HmAEWWaIu2Ptpl39OGnBxu0gvUvLR7lw94wdSoW9S-qG3QBLYk8IvX0kT9jPcWsUbYEjCA_86Y/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+Jilid+1a.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieCp4C1TNEMHc44C9BjOcej8CpTrCwkxf2cprXxumHfM63iQpbxt7rulHZWSJnZt8q4_HmAEWWaIu2Ptpl39OGnBxu0gvUvLR7lw94wdSoW9S-qG3QBLYk8IvX0kT9jPcWsUbYEjCA_86Y/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+Jilid+1a.jpg" /></a></div>Kem Mio<br /><br />Untuk mengatur suplai bensin berikut pembuangannya, diatur pakai kem aftermarket. Jangan cari untuk Vega ZR, karena dijamin sulit. <b><i>“Enggak sengaja saat diukur ternyata identik dengan punya Mio, tinggal pindahkan lahernya deh,”</i></b> ujar Genta yang memilih kem berlabel Kawahara tipe K1.<br /><br /><b><span style="font-size: large;">Karburator PE 24</span></b><br />Untuk pengabut bensin standarnya dilepas. Kelahiran 1979 ini memilih Keihin 24 sebagai pengganti. Agar terpasang pakai intake manifold Marathon, filternya andalkan Koso. <b><i>Setingan ketemu pilot jet 38 dan main jet 108.</i></b><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM48FkwIV2bUose_b968UyLDeJrZjnUIyj-Dep7fILK-o35D8uFV_SXiwXXNim5uZ8mT2EShSY7iGfxlJ2nE9BhFM2ye76QT-jOU87sI7NRng_dtLzBbpuyoXrZgy9acW9Vx1r3CHbfiM_/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+Jilid+1b.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM48FkwIV2bUose_b968UyLDeJrZjnUIyj-Dep7fILK-o35D8uFV_SXiwXXNim5uZ8mT2EShSY7iGfxlJ2nE9BhFM2ye76QT-jOU87sI7NRng_dtLzBbpuyoXrZgy9acW9Vx1r3CHbfiM_/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+Jilid+1b.jpg" /></a></div><b><span style="font-size: large;">Knalpot Ahau</span></b><br />Usai urusan dapur pacu, giliran knalpotnya dibikin lebih plong. Urusan ini diserahkan pada Ahau, yang bermarkas di Kelapa Dua, Depok. <b><i>“Saya pesan khusus dengan spek pakai piston Sonic, makanya lehernya lumayan besar tuh,”</i></b> tunjuk Genta pada knalpot bertampang hitam legam itu.<br /><br /><b><span style="font-size: large;">CDI BRT</span></b><br />Urusan pengapian cukup andalkan CDI BRT Hyperband, yang harganya terbilang terjangkau namun terbukti mendongkrak performa.<br /><br /><b><span style="font-size: large;">Kampas Kopling TDR</span></b><br />Terakhir yang diubah oleh pria yang hobi bercanda ini bagian kopling. Kampas andalkan TDR, lalu per mataharinya didobel dan ditekuk. Tentu agar lebih mencengkeram dan bebas selip kendati tenaga besar. <b><i>“Sengaja enggak diubah manual, biar tetap kental bebeknya, hehee…,”</i></b> tutup Genta sambil terkekeh.<br /><br /><span style="font-size: x-small;">Sumber : mymotobike.com</span>

Bengkel Racing Tune Up Yamaha Upgrade Performa Yamaha Vega ZR Jilid 1

Yamaha Vega ZR sebagai bebek low end terlihat jarang yang modif, apalagi sektor performa. Namun bukan berarti enggak ada loh, nih contohnya...

Baca Selengkapnya »

Upgrade Performa Yamaha Vega ZR Jilid 1

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiWqqaPDXqPnVh5i6Xmsfm3NI_LJPeOXdpLUvFpup_PRiVPE9UE8SvLkQyoUM7n_7P-7KAZMJZPa9_KuZRsiULoTWSUHWa-SOKIgHeilU0KNfIp5iRykNtvad-yP9HyVFdsyYKG6GxzX7F/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+jilid+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiWqqaPDXqPnVh5i6Xmsfm3NI_LJPeOXdpLUvFpup_PRiVPE9UE8SvLkQyoUM7n_7P-7KAZMJZPa9_KuZRsiULoTWSUHWa-SOKIgHeilU0KNfIp5iRykNtvad-yP9HyVFdsyYKG6GxzX7F/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+jilid+1.jpg" /></a></div><br /><b><span style="font-size: large;">Yamaha Vega ZR</span></b> sebagai bebek low end terlihat jarang yang modif, apalagi sektor performa. Namun bukan berarti enggak ada loh, nih contohnya yang dilakukan <b><u>Genta Adipratama</u></b>. Bebek 115 cc ini kini jadi liar setelah dia oprek sendiri.<br /><br /><b><i>“Ini motor sudah enggak ada yang pakai, daripada dijual murah mendingan didandani dan dioprek,”</i></b> papar <b><a href="http://vega115cc.blogspot.com/2012/11/Upgrade-Performa-Yamaha-Vega-ZR-Jilid-1.html" target="_blank">Sarjana Teknik Mesin ITB</a></b> ini. Karena latar belakang pendidikan dari pria yang biasa disapa Genta ini mendukung, tak heran jika modifikasi dia lakukan sendiri.<br /><br />Langkah-langkah yang Genta tempuh terbilang tak rumit, bisa jadi inspirasi nih. Karena hasilnya terbilang mantap, tenaga 11,59 dk. Itu ketika diukur di atas dynamometer Dynojet 250i milik Aerospeed di Jl. H. Nawi 74 Jaksel.<br /><br />Artinya ada kenaikan sekitar 4,59 dk dari standar yang berkisar 7 dk. Bahkan dengan rasio akhir 35/16, <b><span style="font-size: large;">top speed mudah tembus 140 km/jam.</span></b> Standar cuma sekitar 105 km/jam. Wuih Yamaha V-Ixion standar pun diasepi tuh! <b><span style="font-size: large;">“Makanya saat turing bareng temen-temen V-Ixion ya gampang aja ninggalin,”</span></b> papar pegawai Unilever ini.<br /><br />Jadi diapain aja sih? Yuk dibongkar satu per satu.<br /><br /><b><span style="font-size: large;">Piston Sonic</span></b><br />Enaknya Vega ZR mirip Mio, punya blok yang sangat tebal, karena jarak antar baut blok jauh. Tak heran gampang untuk menjejalkan piston besar. Genta mengandalkan piston dari Honda Sonic oversize 150 (59,5 mm), yang kebetulan pen sama 13 mm. <b><span style="font-size: large;">Perut Vega ZR pun buncit jadi 160,9 cc!</span></b><br /><br /><b><i>“Boring diganti diset agar aman hingga piston 62 mm,”</i></b> lanjut Genta yang tinggal Perumahan Bali View Cirendeu, Ciputat. Untuk crank case tanpa ubahan, karena lubang sudah besar. Untuk cylinder head cuma ubah squish menyesuaikan piston.<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieCp4C1TNEMHc44C9BjOcej8CpTrCwkxf2cprXxumHfM63iQpbxt7rulHZWSJnZt8q4_HmAEWWaIu2Ptpl39OGnBxu0gvUvLR7lw94wdSoW9S-qG3QBLYk8IvX0kT9jPcWsUbYEjCA_86Y/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+Jilid+1a.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieCp4C1TNEMHc44C9BjOcej8CpTrCwkxf2cprXxumHfM63iQpbxt7rulHZWSJnZt8q4_HmAEWWaIu2Ptpl39OGnBxu0gvUvLR7lw94wdSoW9S-qG3QBLYk8IvX0kT9jPcWsUbYEjCA_86Y/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+Jilid+1a.jpg" /></a></div>Kem Mio<br /><br />Untuk mengatur suplai bensin berikut pembuangannya, diatur pakai kem aftermarket. Jangan cari untuk Vega ZR, karena dijamin sulit. <b><i>“Enggak sengaja saat diukur ternyata identik dengan punya Mio, tinggal pindahkan lahernya deh,”</i></b> ujar Genta yang memilih kem berlabel Kawahara tipe K1.<br /><br /><b><span style="font-size: large;">Karburator PE 24</span></b><br />Untuk pengabut bensin standarnya dilepas. Kelahiran 1979 ini memilih Keihin 24 sebagai pengganti. Agar terpasang pakai intake manifold Marathon, filternya andalkan Koso. <b><i>Setingan ketemu pilot jet 38 dan main jet 108.</i></b><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM48FkwIV2bUose_b968UyLDeJrZjnUIyj-Dep7fILK-o35D8uFV_SXiwXXNim5uZ8mT2EShSY7iGfxlJ2nE9BhFM2ye76QT-jOU87sI7NRng_dtLzBbpuyoXrZgy9acW9Vx1r3CHbfiM_/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+Jilid+1b.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM48FkwIV2bUose_b968UyLDeJrZjnUIyj-Dep7fILK-o35D8uFV_SXiwXXNim5uZ8mT2EShSY7iGfxlJ2nE9BhFM2ye76QT-jOU87sI7NRng_dtLzBbpuyoXrZgy9acW9Vx1r3CHbfiM_/s1600/Upgrade+Performa+Yamaha+Vega+ZR+Jilid+1b.jpg" /></a></div><b><span style="font-size: large;">Knalpot Ahau</span></b><br />Usai urusan dapur pacu, giliran knalpotnya dibikin lebih plong. Urusan ini diserahkan pada Ahau, yang bermarkas di Kelapa Dua, Depok. <b><i>“Saya pesan khusus dengan spek pakai piston Sonic, makanya lehernya lumayan besar tuh,”</i></b> tunjuk Genta pada knalpot bertampang hitam legam itu.<br /><br /><b><span style="font-size: large;">CDI BRT</span></b><br />Urusan pengapian cukup andalkan CDI BRT Hyperband, yang harganya terbilang terjangkau namun terbukti mendongkrak performa.<br /><br /><b><span style="font-size: large;">Kampas Kopling TDR</span></b><br />Terakhir yang diubah oleh pria yang hobi bercanda ini bagian kopling. Kampas andalkan TDR, lalu per mataharinya didobel dan ditekuk. Tentu agar lebih mencengkeram dan bebas selip kendati tenaga besar. <b><i>“Sengaja enggak diubah manual, biar tetap kental bebeknya, hehee…,”</i></b> tutup Genta sambil terkekeh.<br /><br /><span style="font-size: x-small;">Sumber : mymotobike.com</span>

Bengkel Racing Tune Up Yamaha Upgrade Performa Yamaha Vega ZR Jilid 1

Yamaha Vega ZR sebagai bebek low end terlihat jarang yang modif, apalagi sektor performa. Namun bukan berarti enggak ada loh, nih contohnya...

Baca Selengkapnya »

Harga Per Kopling After Market

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU0B-PMJmMGM-3JPugz5wRt_yRxRt4C7bUM0L_i51GpgvtIZ__Kzo9-dQEh1CDkk1oapYGVyUTth2M-L-_YuP7L155wa6nIPMY2l0I7hmH3JdgQSJWKMxmDyp4_Yjw7roVpM6IbjHgpHmU/s1600/Harga+Per+Kopling+After+Market.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU0B-PMJmMGM-3JPugz5wRt_yRxRt4C7bUM0L_i51GpgvtIZ__Kzo9-dQEh1CDkk1oapYGVyUTth2M-L-_YuP7L155wa6nIPMY2l0I7hmH3JdgQSJWKMxmDyp4_Yjw7roVpM6IbjHgpHmU/s1600/Harga+Per+Kopling+After+Market.jpg" /></a></div><b>KTC</b><br />Harga per kopling KTC untuk semua motor sama, Rp 55 ribu. Katanya cocok untuk yang sering stop and go, tarikan kopling lebih responsif.<br /><br />“Banyak yang cari biasanya untuk up grade performa motor harian,” jelas Aphin dari <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/harga-per-kopling-after-market.html" target="_blank">Surya Motor</a> di Jl.Ciledug Raya Petos 6 No.1 Puri Beta, Ciledug, Tangerang.<br /><br /><b>HRP</b><br />Per kopling HRP bisa dijadikan pilihan untuk aplikasi di motor harian. “Untuk semua motor harga Rp 100 ribu,” kata Holong Lubis, marketing HRP.<br /><br />Lebih keras dibanding standar. Tinggi pegas dan diameter ulir per lebih besar. “Banyak ragam ukuran, mulai untuk motor standar dan full racing,” jelas Holong.<br /><br /><b>INSPIRO</b><br />Katanya kelebihan pakai per kopling Inspiro jika buka tuas kopling sedikit saja motor langsung ngacir. Untuk Yamaha Byson Rp 160 ribu, <br />F1ZR Rp 85 ribu, <br />Jupiter MX Rp 90 ribu, <br />Jupiter-Z Rp 85 ribu, <br />RX-King Rp 85 ribu. <br />Karisma Rp 85 ribu, <br />Supra Rp 85 ribu, <br />Tiger Rp 90 ribu. <br />KLX 150 Rp 150 ribu. <br />Shogun Rp 125 ribu, <br />Smash Rp 85 ribu. <br />Per ini tersedia di <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/harga-per-kopling-after-market.html" target="_blank">AHRS Depok</a>, Jl. Tole Iskandar No.162, Depok. Telepon (021) 7782-0649<br /><br /><b>FAITO</b><br />Per kopling buatan Malaysia katanya setara produk Jepang. “Bukan hanya warna pelangi, melainkan kinerjanya lebih responsif dibanding per kopling standar, serta ketahanannya lebih lama,” kata Richi, PR Marketing Motori Rumahnya Biker.<br /><br />Umumnya per kopling ini, hanya untuk motor bebek. Di antaranya Supra X-125, Karisma 125, Grand, Jupiter Z, Jupiter MX, Force-1 dan Kaze.<br /><br />Harga untuk Supra X125 lebih mahal ketimbang yang lain, siapkan budget sekitar Rp 114 ribu. Sedangkan untuk yang lain hanya Rp 108 ribu. Kunjungi Jl. Panjang No. 21, Duri Kepa, Jakarta Barat. Telepon (021) 9951 9252.<br /><br /><b>TDR RACING</b><br />Dari namanya sudah kental dengan aura balap. Bila digunakan untuk motor harian pastinya semakin responsif. “Didesign lebih keras, dibanding standar. Kan kebanyakan penggantian per kopling dicari yang lebih keras,” kata Sui Kiong alias Ko Yonk, owner Yonk Jaya Motor.<br /><br />TDR Racing tergolong global alias banyak pilihan. Untuk bebek, sport dan motor batangan. “Termasuk Karisma serta Ninja 250R dan CBR 250R juga ada,” tambahnya.<br /><br />Kisaran harga Rp 85 ribu buat motor bebek dan Rp 150 ribu untuk motor sport. Kalau pengen beli datang <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/harga-per-kopling-after-market.html" target="_blank">Yonk Jaya Motor</a> di Jl. Ahmad Yani No. 358, Bandung. Telepon (022) 7271337.<br /><br /><b>KAWAHARA</b><br />Kemampuan juga melepas per kopling. “Pertama diriset di One Make Race (OMR) Honda beberapa tahun lalu,” kata Jessy Liga Siswanto, owner Kawahara.<br /><br />Dengan riset, langsung bikin per kopling untuk Jupiter MX, Jupiter Z, RX King, Satria F, Satria 2-tak, Shogun 125, Smash, Honda CBR150R, CBR250R, Tiger, Karisma, Supra 110, Kawasaki Ninja 150, Ninja 250 dan KLX 150S.<br /><br />Untuk pemanis, per kopling Kawahara sedikit diberi warna pelangi agar lebih menawan. Dilego kisaran Rp 65 ribu. Yang berminat datang ke <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/harga-per-kopling-after-market.html" target="_blank">bengkel Ultraspeed Racing</a> di Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 42, Ciledug Tangerang. Telepon (021) 7313886.<br /><br /><b>CLD</b><br />Per kopling CLD ada tiga tipe, medium, new kompetisi dan road race. Medium punya sifat daya pegasnya lebih soft dibandingkan new kompetisi dan road race, per tipe ini terbuat dari baja batang dan diameter pernya lebih kecil.<br /><br />Selain itu daya pegasnya 10% lebih keras dibandingkan standar cocok buat akselerasi. Sementara dari sisi harga per ini dibanderol Rp 70 ribu.<br /><br />Tipe lainnya yaitu new kompetisi, cocok diaplikasi untuk motor balap dan bisa juga digunakan untuk motor harian. “Sekitar 15% lebih keras jika dibandingkan standar ini, entakan motor bisa lebih galak,” ungkap Dodo Zulianto bos CLD.<br /><br />Terakhir, tipe road race yang dirancang untuk road race, 20% lebih keras dibandingkan standar. “Dilego Rp 85-100 ribu,” bilang Dodo dari Jl. Ciledug Raya No. 11, Ciledug, Tangerang.<br /><br /><b>BRT-BINTANG RACING TEAM</b><br />Kelebihan per kopling asal Cibinong, Bogor ini terbuat dari bahan SWOT. Yaitu, semacam material serat baja yang karbonnya digunakan untuk bahan per klep.<br /><br />“Sengaja pakai bahan yang biasanya digunakan untuk per klep, karena jika dilihat dari cara kerjanya per klep 20 kali lipat lebih keras jika dibandingkan dengan per kopling. Jadi, agar bisa lebih kuat,” kata Tomy Huang, bos BRT.<br /><br />Per klep yang dirancang 10% lebih keras ini memiliki kandungan serat karbon yang lebih tinggi. Selain itu, per ini juga diaplikasi untuk motor bebek dan sport. Kisaran harganya Rp 25 ribu untuk satu per.<br /><br />Selain itu, proses harden yang digunakan menggunakan teknologi Jepang dengan nama nitrit proses. “Jadi, permukaan kawatnya dicelupkan ke dalam cairan nitride, sehingga pernya bisa lebih lentur,” beber Tomy Huang yang markasnya di Jl. Mayor Oking Jayaatmaja, No. 102, Cibinong, Bogor.<br /><br /><b>DAYTONA</b><br />Per kopling ini terbuat dari bahan baja. Selain itu, “Menggunakan per kopling ini akan membuat kampas kopling bisa lebih awet,” kata Go Alex Winata dari Daytona Gallery <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/harga-per-kopling-after-market.html" target="_blank">Harvin Motor </a>yang berada di Jl. Kenjeran No. 532C, Surabaya.<br /><br /><b><i>Produk aftermarket ini punya tipe yang bisa digunakan untuk motor bebek dan sport. Seperti Supra, Athlete, Titan, Smash, Jupiter Z dan Yamaha Vega ZR. “Untuk motor bebek dan sport per ini dirancang lebih kuat 20 % dari standarnya,” bilang Go Alex.</i></b><br /><br />Untuk urusan harga, seperti Suzuki Titan dibanderol Rp 225 ribu, sedangkan untuk Honda Supra sama dilego dengan harga Rp 225 ribu. Untuk motor sport seperti Kawasaki KLX 250 seharga Rp 337 ribu, untuk Kawasaski Ninja 250 harganya Rp 300 ribu.

Bengkel MODIFIKASI Racing Spare Part Tune Up Harga Per Kopling After Market

KTC Harga per kopling KTC untuk semua motor sama, Rp 55 ribu. Katanya cocok untuk yang sering stop and go, tarikan kopling lebih responsif. ...

Baca Selengkapnya »

Harga Per Kopling After Market

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU0B-PMJmMGM-3JPugz5wRt_yRxRt4C7bUM0L_i51GpgvtIZ__Kzo9-dQEh1CDkk1oapYGVyUTth2M-L-_YuP7L155wa6nIPMY2l0I7hmH3JdgQSJWKMxmDyp4_Yjw7roVpM6IbjHgpHmU/s1600/Harga+Per+Kopling+After+Market.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU0B-PMJmMGM-3JPugz5wRt_yRxRt4C7bUM0L_i51GpgvtIZ__Kzo9-dQEh1CDkk1oapYGVyUTth2M-L-_YuP7L155wa6nIPMY2l0I7hmH3JdgQSJWKMxmDyp4_Yjw7roVpM6IbjHgpHmU/s1600/Harga+Per+Kopling+After+Market.jpg" /></a></div><b>KTC</b><br />Harga per kopling KTC untuk semua motor sama, Rp 55 ribu. Katanya cocok untuk yang sering stop and go, tarikan kopling lebih responsif.<br /><br />“Banyak yang cari biasanya untuk up grade performa motor harian,” jelas Aphin dari <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/harga-per-kopling-after-market.html" target="_blank">Surya Motor</a> di Jl.Ciledug Raya Petos 6 No.1 Puri Beta, Ciledug, Tangerang.<br /><br /><b>HRP</b><br />Per kopling HRP bisa dijadikan pilihan untuk aplikasi di motor harian. “Untuk semua motor harga Rp 100 ribu,” kata Holong Lubis, marketing HRP.<br /><br />Lebih keras dibanding standar. Tinggi pegas dan diameter ulir per lebih besar. “Banyak ragam ukuran, mulai untuk motor standar dan full racing,” jelas Holong.<br /><br /><b>INSPIRO</b><br />Katanya kelebihan pakai per kopling Inspiro jika buka tuas kopling sedikit saja motor langsung ngacir. Untuk Yamaha Byson Rp 160 ribu, <br />F1ZR Rp 85 ribu, <br />Jupiter MX Rp 90 ribu, <br />Jupiter-Z Rp 85 ribu, <br />RX-King Rp 85 ribu. <br />Karisma Rp 85 ribu, <br />Supra Rp 85 ribu, <br />Tiger Rp 90 ribu. <br />KLX 150 Rp 150 ribu. <br />Shogun Rp 125 ribu, <br />Smash Rp 85 ribu. <br />Per ini tersedia di <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/harga-per-kopling-after-market.html" target="_blank">AHRS Depok</a>, Jl. Tole Iskandar No.162, Depok. Telepon (021) 7782-0649<br /><br /><b>FAITO</b><br />Per kopling buatan Malaysia katanya setara produk Jepang. “Bukan hanya warna pelangi, melainkan kinerjanya lebih responsif dibanding per kopling standar, serta ketahanannya lebih lama,” kata Richi, PR Marketing Motori Rumahnya Biker.<br /><br />Umumnya per kopling ini, hanya untuk motor bebek. Di antaranya Supra X-125, Karisma 125, Grand, Jupiter Z, Jupiter MX, Force-1 dan Kaze.<br /><br />Harga untuk Supra X125 lebih mahal ketimbang yang lain, siapkan budget sekitar Rp 114 ribu. Sedangkan untuk yang lain hanya Rp 108 ribu. Kunjungi Jl. Panjang No. 21, Duri Kepa, Jakarta Barat. Telepon (021) 9951 9252.<br /><br /><b>TDR RACING</b><br />Dari namanya sudah kental dengan aura balap. Bila digunakan untuk motor harian pastinya semakin responsif. “Didesign lebih keras, dibanding standar. Kan kebanyakan penggantian per kopling dicari yang lebih keras,” kata Sui Kiong alias Ko Yonk, owner Yonk Jaya Motor.<br /><br />TDR Racing tergolong global alias banyak pilihan. Untuk bebek, sport dan motor batangan. “Termasuk Karisma serta Ninja 250R dan CBR 250R juga ada,” tambahnya.<br /><br />Kisaran harga Rp 85 ribu buat motor bebek dan Rp 150 ribu untuk motor sport. Kalau pengen beli datang <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/harga-per-kopling-after-market.html" target="_blank">Yonk Jaya Motor</a> di Jl. Ahmad Yani No. 358, Bandung. Telepon (022) 7271337.<br /><br /><b>KAWAHARA</b><br />Kemampuan juga melepas per kopling. “Pertama diriset di One Make Race (OMR) Honda beberapa tahun lalu,” kata Jessy Liga Siswanto, owner Kawahara.<br /><br />Dengan riset, langsung bikin per kopling untuk Jupiter MX, Jupiter Z, RX King, Satria F, Satria 2-tak, Shogun 125, Smash, Honda CBR150R, CBR250R, Tiger, Karisma, Supra 110, Kawasaki Ninja 150, Ninja 250 dan KLX 150S.<br /><br />Untuk pemanis, per kopling Kawahara sedikit diberi warna pelangi agar lebih menawan. Dilego kisaran Rp 65 ribu. Yang berminat datang ke <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/harga-per-kopling-after-market.html" target="_blank">bengkel Ultraspeed Racing</a> di Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 42, Ciledug Tangerang. Telepon (021) 7313886.<br /><br /><b>CLD</b><br />Per kopling CLD ada tiga tipe, medium, new kompetisi dan road race. Medium punya sifat daya pegasnya lebih soft dibandingkan new kompetisi dan road race, per tipe ini terbuat dari baja batang dan diameter pernya lebih kecil.<br /><br />Selain itu daya pegasnya 10% lebih keras dibandingkan standar cocok buat akselerasi. Sementara dari sisi harga per ini dibanderol Rp 70 ribu.<br /><br />Tipe lainnya yaitu new kompetisi, cocok diaplikasi untuk motor balap dan bisa juga digunakan untuk motor harian. “Sekitar 15% lebih keras jika dibandingkan standar ini, entakan motor bisa lebih galak,” ungkap Dodo Zulianto bos CLD.<br /><br />Terakhir, tipe road race yang dirancang untuk road race, 20% lebih keras dibandingkan standar. “Dilego Rp 85-100 ribu,” bilang Dodo dari Jl. Ciledug Raya No. 11, Ciledug, Tangerang.<br /><br /><b>BRT-BINTANG RACING TEAM</b><br />Kelebihan per kopling asal Cibinong, Bogor ini terbuat dari bahan SWOT. Yaitu, semacam material serat baja yang karbonnya digunakan untuk bahan per klep.<br /><br />“Sengaja pakai bahan yang biasanya digunakan untuk per klep, karena jika dilihat dari cara kerjanya per klep 20 kali lipat lebih keras jika dibandingkan dengan per kopling. Jadi, agar bisa lebih kuat,” kata Tomy Huang, bos BRT.<br /><br />Per klep yang dirancang 10% lebih keras ini memiliki kandungan serat karbon yang lebih tinggi. Selain itu, per ini juga diaplikasi untuk motor bebek dan sport. Kisaran harganya Rp 25 ribu untuk satu per.<br /><br />Selain itu, proses harden yang digunakan menggunakan teknologi Jepang dengan nama nitrit proses. “Jadi, permukaan kawatnya dicelupkan ke dalam cairan nitride, sehingga pernya bisa lebih lentur,” beber Tomy Huang yang markasnya di Jl. Mayor Oking Jayaatmaja, No. 102, Cibinong, Bogor.<br /><br /><b>DAYTONA</b><br />Per kopling ini terbuat dari bahan baja. Selain itu, “Menggunakan per kopling ini akan membuat kampas kopling bisa lebih awet,” kata Go Alex Winata dari Daytona Gallery <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/harga-per-kopling-after-market.html" target="_blank">Harvin Motor </a>yang berada di Jl. Kenjeran No. 532C, Surabaya.<br /><br /><b><i>Produk aftermarket ini punya tipe yang bisa digunakan untuk motor bebek dan sport. Seperti Supra, Athlete, Titan, Smash, Jupiter Z dan Yamaha Vega ZR. “Untuk motor bebek dan sport per ini dirancang lebih kuat 20 % dari standarnya,” bilang Go Alex.</i></b><br /><br />Untuk urusan harga, seperti Suzuki Titan dibanderol Rp 225 ribu, sedangkan untuk Honda Supra sama dilego dengan harga Rp 225 ribu. Untuk motor sport seperti Kawasaki KLX 250 seharga Rp 337 ribu, untuk Kawasaski Ninja 250 harganya Rp 300 ribu.

Bengkel MODIFIKASI Racing Spare Part Tune Up Harga Per Kopling After Market

KTC Harga per kopling KTC untuk semua motor sama, Rp 55 ribu. Katanya cocok untuk yang sering stop and go, tarikan kopling lebih responsif. ...

Baca Selengkapnya »

Harga Per Kopling After Market

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU0B-PMJmMGM-3JPugz5wRt_yRxRt4C7bUM0L_i51GpgvtIZ__Kzo9-dQEh1CDkk1oapYGVyUTth2M-L-_YuP7L155wa6nIPMY2l0I7hmH3JdgQSJWKMxmDyp4_Yjw7roVpM6IbjHgpHmU/s1600/Harga+Per+Kopling+After+Market.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU0B-PMJmMGM-3JPugz5wRt_yRxRt4C7bUM0L_i51GpgvtIZ__Kzo9-dQEh1CDkk1oapYGVyUTth2M-L-_YuP7L155wa6nIPMY2l0I7hmH3JdgQSJWKMxmDyp4_Yjw7roVpM6IbjHgpHmU/s1600/Harga+Per+Kopling+After+Market.jpg" /></a></div><b>KTC</b><br />Harga per kopling KTC untuk semua motor sama, Rp 55 ribu. Katanya cocok untuk yang sering stop and go, tarikan kopling lebih responsif.<br /><br />“Banyak yang cari biasanya untuk up grade performa motor harian,” jelas Aphin dari <a href="http://vega115cc.blogspot.com/2012/11/harga-per-kopling-after-market.html" target="_blank">Surya Motor</a> di Jl.Ciledug Raya Petos 6 No.1 Puri Beta, Ciledug, Tangerang.<br /><br /><b>HRP</b><br />Per kopling HRP bisa dijadikan pilihan untuk aplikasi di motor harian. “Untuk semua motor harga Rp 100 ribu,” kata Holong Lubis, marketing HRP.<br /><br />Lebih keras dibanding standar. Tinggi pegas dan diameter ulir per lebih besar. “Banyak ragam ukuran, mulai untuk motor standar dan full racing,” jelas Holong.<br /><br /><b>INSPIRO</b><br />Katanya kelebihan pakai per kopling Inspiro jika buka tuas kopling sedikit saja motor langsung ngacir. Untuk Yamaha Byson Rp 160 ribu, <br />F1ZR Rp 85 ribu, <br />Jupiter MX Rp 90 ribu, <br />Jupiter-Z Rp 85 ribu, <br />RX-King Rp 85 ribu. <br />Karisma Rp 85 ribu, <br />Supra Rp 85 ribu, <br />Tiger Rp 90 ribu. <br />KLX 150 Rp 150 ribu. <br />Shogun Rp 125 ribu, <br />Smash Rp 85 ribu. <br />Per ini tersedia di <a href="http://vega115cc.blogspot.com/2012/11/harga-per-kopling-after-market.html" target="_blank">AHRS Depok</a>, Jl. Tole Iskandar No.162, Depok. Telepon (021) 7782-0649<br /><br /><b>FAITO</b><br />Per kopling buatan Malaysia katanya setara produk Jepang. “Bukan hanya warna pelangi, melainkan kinerjanya lebih responsif dibanding per kopling standar, serta ketahanannya lebih lama,” kata Richi, PR Marketing Motori Rumahnya Biker.<br /><br />Umumnya per kopling ini, hanya untuk motor bebek. Di antaranya Supra X-125, Karisma 125, Grand, Jupiter Z, Jupiter MX, Force-1 dan Kaze.<br /><br />Harga untuk Supra X125 lebih mahal ketimbang yang lain, siapkan budget sekitar Rp 114 ribu. Sedangkan untuk yang lain hanya Rp 108 ribu. Kunjungi Jl. Panjang No. 21, Duri Kepa, Jakarta Barat. Telepon (021) 9951 9252.<br /><br /><b>TDR RACING</b><br />Dari namanya sudah kental dengan aura balap. Bila digunakan untuk motor harian pastinya semakin responsif. “Didesign lebih keras, dibanding standar. Kan kebanyakan penggantian per kopling dicari yang lebih keras,” kata Sui Kiong alias Ko Yonk, owner Yonk Jaya Motor.<br /><br />TDR Racing tergolong global alias banyak pilihan. Untuk bebek, sport dan motor batangan. “Termasuk Karisma serta Ninja 250R dan CBR 250R juga ada,” tambahnya.<br /><br />Kisaran harga Rp 85 ribu buat motor bebek dan Rp 150 ribu untuk motor sport. Kalau pengen beli datang <a href="http://vega115cc.blogspot.com/2012/11/harga-per-kopling-after-market.html" target="_blank">Yonk Jaya Motor</a> di Jl. Ahmad Yani No. 358, Bandung. Telepon (022) 7271337.<br /><br /><b>KAWAHARA</b><br />Kemampuan juga melepas per kopling. “Pertama diriset di One Make Race (OMR) Honda beberapa tahun lalu,” kata Jessy Liga Siswanto, owner Kawahara.<br /><br />Dengan riset, langsung bikin per kopling untuk Jupiter MX, Jupiter Z, RX King, Satria F, Satria 2-tak, Shogun 125, Smash, Honda CBR150R, CBR250R, Tiger, Karisma, Supra 110, Kawasaki Ninja 150, Ninja 250 dan KLX 150S.<br /><br />Untuk pemanis, per kopling Kawahara sedikit diberi warna pelangi agar lebih menawan. Dilego kisaran Rp 65 ribu. Yang berminat datang ke <a href="http://vega115cc.blogspot.com/2012/11/harga-per-kopling-after-market.html" target="_blank">bengkel Ultraspeed Racing</a> di Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 42, Ciledug Tangerang. Telepon (021) 7313886.<br /><br /><b>CLD</b><br />Per kopling CLD ada tiga tipe, medium, new kompetisi dan road race. Medium punya sifat daya pegasnya lebih soft dibandingkan new kompetisi dan road race, per tipe ini terbuat dari baja batang dan diameter pernya lebih kecil.<br /><br />Selain itu daya pegasnya 10% lebih keras dibandingkan standar cocok buat akselerasi. Sementara dari sisi harga per ini dibanderol Rp 70 ribu.<br /><br />Tipe lainnya yaitu new kompetisi, cocok diaplikasi untuk motor balap dan bisa juga digunakan untuk motor harian. “Sekitar 15% lebih keras jika dibandingkan standar ini, entakan motor bisa lebih galak,” ungkap Dodo Zulianto bos CLD.<br /><br />Terakhir, tipe road race yang dirancang untuk road race, 20% lebih keras dibandingkan standar. “Dilego Rp 85-100 ribu,” bilang Dodo dari Jl. Ciledug Raya No. 11, Ciledug, Tangerang.<br /><br /><b>BRT-BINTANG RACING TEAM</b><br />Kelebihan per kopling asal Cibinong, Bogor ini terbuat dari bahan SWOT. Yaitu, semacam material serat baja yang karbonnya digunakan untuk bahan per klep.<br /><br />“Sengaja pakai bahan yang biasanya digunakan untuk per klep, karena jika dilihat dari cara kerjanya per klep 20 kali lipat lebih keras jika dibandingkan dengan per kopling. Jadi, agar bisa lebih kuat,” kata Tomy Huang, bos BRT.<br /><br />Per klep yang dirancang 10% lebih keras ini memiliki kandungan serat karbon yang lebih tinggi. Selain itu, per ini juga diaplikasi untuk motor bebek dan sport. Kisaran harganya Rp 25 ribu untuk satu per.<br /><br />Selain itu, proses harden yang digunakan menggunakan teknologi Jepang dengan nama nitrit proses. “Jadi, permukaan kawatnya dicelupkan ke dalam cairan nitride, sehingga pernya bisa lebih lentur,” beber Tomy Huang yang markasnya di Jl. Mayor Oking Jayaatmaja, No. 102, Cibinong, Bogor.<br /><br /><b>DAYTONA</b><br />Per kopling ini terbuat dari bahan baja. Selain itu, “Menggunakan per kopling ini akan membuat kampas kopling bisa lebih awet,” kata Go Alex Winata dari Daytona Gallery <a href="http://vega115cc.blogspot.com/2012/11/harga-per-kopling-after-market.html" target="_blank">Harvin Motor </a>yang berada di Jl. Kenjeran No. 532C, Surabaya.<br /><br /><b><i>Produk aftermarket ini punya tipe yang bisa digunakan untuk motor bebek dan sport. Seperti Supra, Athlete, Titan, Smash, Jupiter Z dan Yamaha Vega ZR. “Untuk motor bebek dan sport per ini dirancang lebih kuat 20 % dari standarnya,” bilang Go Alex.</i></b><br /><br />Untuk urusan harga, seperti Suzuki Titan dibanderol Rp 225 ribu, sedangkan untuk Honda Supra sama dilego dengan harga Rp 225 ribu. Untuk motor sport seperti Kawasaki KLX 250 seharga Rp 337 ribu, untuk Kawasaski Ninja 250 harganya Rp 300 ribu.

Bengkel MODIFIKASI Racing Spare Part Tune Up Harga Per Kopling After Market

KTC Harga per kopling KTC untuk semua motor sama, Rp 55 ribu. Katanya cocok untuk yang sering stop and go, tarikan kopling lebih responsif. ...

Baca Selengkapnya »

Kampas Kopling Racing Untuk Harian

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZBAHV5sksLiu7t0FkERZyF41z68-V9hiwTM_EmGhpMdqFPqOrL_-r9GO8RKeM8YjYhrCX3jyhtV5ewxva-LRKwUgWjIlkOiJh_okPC9pF4r6Nkwx_xPdHxv-MqGL61uzEgKJd69L61kMN/s1600/Daftar+Harga+Kampas+Kopling+Racing+Untuk+Harian.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZBAHV5sksLiu7t0FkERZyF41z68-V9hiwTM_EmGhpMdqFPqOrL_-r9GO8RKeM8YjYhrCX3jyhtV5ewxva-LRKwUgWjIlkOiJh_okPC9pF4r6Nkwx_xPdHxv-MqGL61uzEgKJd69L61kMN/s1600/Daftar+Harga+Kampas+Kopling+Racing+Untuk+Harian.jpg" /></a></div><b>TDR RACING</b><br />TDR Racing punya slogan ‘High Performance, didatangkan langsung dari Thailand oleh Mitra2000. “Kami menyediakan kampas kopling untuk segala jenis motor,” kata Benny Rachmawan, Research & Development Mitra2000.<br /><br />Soal harga dipatok Rp 100–200 ribu. Buat yang minat sambangi <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/Daftar-Harga-Kampas-Kopling-Racing-Untuk-Harian.html" target="_blank">Mitra 2000</a> di Jl. Lodan Raya No.2 Jakarta Utara. Telepon (021) 693 0777.<br /><br /><b>KAWAHARA</b><br />Kampas kopling buatan Kawahara, terbilang unik dalam hal penampakan. Terbuat dari carbon kevlar, sehingga warnanya hitam, kontras dengan background putih kecoklatan di tatakannya.<br /><br />“Bisa menggunakan oli berbagai merek yang murah hingga mahal,” kata Jessy Liga Siswanto, owner Kawahara.<br /><br />Namun, Kawahara hanya menyediakan untuk motor bebek saja. Seperti Supra X 125, Karisma, Supra 100 dan Jupiter-Z. Bila berminat bisa ke <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/Daftar-Harga-Kampas-Kopling-Racing-Untuk-Harian.html" target="_blank">Ultraspeed Racing</a> di Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 42, Ciledug, Tangerang. Telp. (021) 7313886.<br /><br /><b>FAITO</b><br />Racing clutch plate Swift-Z ini produk Malaysia. Berani kasih garansi 30.000 km. “Bila membeli kampas kopling Swift-Z didalamnya sudah terdapat paking, sesuai motor,” kata Richi, PR Marketing Motori Rumahnya Biker, yang ditunjuk sebagai agen penjualan produk Faito ini.<br /><br />Faito membidik motor sekelas bebek. Soal harga sekitar Rp 165 ribu. Info bisa kontak Richi di Jl. Panjang No. 21, Duri Kepa, Jakarta Barat. Telp. (021) 9951 9252.<br /><br /><b>BRT-BINTANG RACING TEAM</b><br />Kampas kopling BRT-Bintang Racing Team tersedia dengan dua bahan berbeda. Kevlar dan green paper. Dengan keunggulan daya gesek lebih besar. Bahan green paper lebih tebal dari standar, bikin tarikan motor lebih responsif.<br /><br />Kampas yang sering dijumpai di toko spare part ini lengkap untuk segala jenis motor. “Harganya Rp 120-150 ribu,” jelas Tomy Huang bos <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/Daftar-Harga-Kampas-Kopling-Racing-Untuk-Harian.html" target="_blank">Bintang Racing Team</a> di Jl. Mayor Oking Jayaatmaja, No. 102, Cibinong, Bogor. Telp. 0852-1326-2211.<br /><br /><b>CLD</b><br />Kampas kopling CLD terbuat dari kampas yang mirip dengan kampas rem. Katanya punya keunggulan permukaan kampasnya lebih soft tapi menggigit. Selain itu, jarak antar kampas berjauhan.<br /><br />Menurut Dodo Zulianto bos CLD, jika kampas standar jaraknya lebih padat, resikonya kampas mengendap oli. “Jika endapan olinya terlalu banyak, kopling akan mudah selip,” beber Dodo dari Jl. Ciledug Raya, No 11, Ciledug, Tangerang.<br /><br />Tersedia dari mulai motor bebek hingga motor sport dengan harga Rp 100-150 ribu.<br /><br /><b>DAYTONA</b><br />Kelebihan kampas Daytona terbuat dari bahan Kevlar. Bisa untuk motor standar dan racing. “Komplet, tersedia untuk motor bebek dan sport,” kata Go Alex Winata dari Daytona Gallery <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/Daftar-Harga-Kampas-Kopling-Racing-Untuk-Harian.html" target="_blank">Harvin Motor</a> di Jl. Kenjeran No. 532C, Surabaya.<br /><br />Harga untuk motor bebek seperti Smash Rp 90 ribu, CS-1 Rp 115 ribu. Untuk Tiger Rp 115 ribu, untuk Byson Rp 175 ribu.<br /><br /><b>KTC</b><br />KTC banyak diburu. Harganya variatif. Seperti kampas kopling untuk Jupiter MX Rp 250 ribu. Ada juga untuk Vario yang dijual satu set lengkap Rp 750 ribu.<br /><br />Kalaupun bingung karena kampas kopling yang dicari sedang kosong, bisa kontak dulu ke tokonya. “Saat ini stok yang kami punya hanya untuk Yamaha Jupiter MX. Ini saking banyak yang cari,” papar Aphin dari <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/Daftar-Harga-Kampas-Kopling-Racing-Untuk-Harian.html" target="_blank">Surya Motor</a> di Jl. Ciledug Raya Petos 6 No. 1 Puri Beta, Ciledug, Tangerang. Telepon (021) 731-2527.<br /><br /><b>RP</b><br />Lengkap untuk semua motor. “Harganya semua sama, Rp 120 ribu,” jelas Holong Lubis, marketing HRP. Untuk Ninja 150 harganya Rp 130 ribu dan KLX 150 Rp 125 ribu.<br /><br />Bahannya lebih tebal dari standar. Bahannya terdapat campuran bahan kevlar. Membuat bobot lebih ringan. Jadi otomatis akan lebih menggigit dan akselerasi lebih bagus. Bisa cek di Jl. Parangtritis Km 4,5 Yogyakarta. Telepon (0274) 7477113.<br /><br /><b>INSPIRO</b><br />Inspiro sama dengan kampas kopling lainnya. Bahannya lebih soft. Tapi, menurut pedagangnya cukup awet. Untuk Jupiter MX, MX New dan V-ixion Rp 175 ribu. Jupiter-Z dan Karisma Rp 120 ribu. RX-King dan Satria 150 Rp 175 ribu. Paling murah untuk Smash dan Supra Rp 120 ribu. Salah satu toko yang menyediakannya <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/Daftar-Harga-Kampas-Kopling-Racing-Untuk-Harian.html" target="_blank">AHRS Depok</a> di Jl. Tole Iskandar No. 162, Depok. Telepon (021) 7782-0649.

Bengkel MODIFIKASI Racing Spare Part Tune Up Kampas Kopling Racing Untuk Harian

TDR RACING TDR Racing punya slogan ‘High Performance, didatangkan langsung dari Thailand oleh Mitra2000. “Kami menyediakan kampas kopling un...

Baca Selengkapnya »

Kampas Kopling Racing Untuk Harian

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZBAHV5sksLiu7t0FkERZyF41z68-V9hiwTM_EmGhpMdqFPqOrL_-r9GO8RKeM8YjYhrCX3jyhtV5ewxva-LRKwUgWjIlkOiJh_okPC9pF4r6Nkwx_xPdHxv-MqGL61uzEgKJd69L61kMN/s1600/Daftar+Harga+Kampas+Kopling+Racing+Untuk+Harian.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZBAHV5sksLiu7t0FkERZyF41z68-V9hiwTM_EmGhpMdqFPqOrL_-r9GO8RKeM8YjYhrCX3jyhtV5ewxva-LRKwUgWjIlkOiJh_okPC9pF4r6Nkwx_xPdHxv-MqGL61uzEgKJd69L61kMN/s1600/Daftar+Harga+Kampas+Kopling+Racing+Untuk+Harian.jpg" /></a></div><b>TDR RACING</b><br />TDR Racing punya slogan ‘High Performance, didatangkan langsung dari Thailand oleh Mitra2000. “Kami menyediakan kampas kopling untuk segala jenis motor,” kata Benny Rachmawan, Research & Development Mitra2000.<br /><br />Soal harga dipatok Rp 100–200 ribu. Buat yang minat sambangi <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/Daftar-Harga-Kampas-Kopling-Racing-Untuk-Harian.html" target="_blank">Mitra 2000</a> di Jl. Lodan Raya No.2 Jakarta Utara. Telepon (021) 693 0777.<br /><br /><b>KAWAHARA</b><br />Kampas kopling buatan Kawahara, terbilang unik dalam hal penampakan. Terbuat dari carbon kevlar, sehingga warnanya hitam, kontras dengan background putih kecoklatan di tatakannya.<br /><br />“Bisa menggunakan oli berbagai merek yang murah hingga mahal,” kata Jessy Liga Siswanto, owner Kawahara.<br /><br />Namun, Kawahara hanya menyediakan untuk motor bebek saja. Seperti Supra X 125, Karisma, Supra 100 dan Jupiter-Z. Bila berminat bisa ke <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/Daftar-Harga-Kampas-Kopling-Racing-Untuk-Harian.html" target="_blank">Ultraspeed Racing</a> di Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 42, Ciledug, Tangerang. Telp. (021) 7313886.<br /><br /><b>FAITO</b><br />Racing clutch plate Swift-Z ini produk Malaysia. Berani kasih garansi 30.000 km. “Bila membeli kampas kopling Swift-Z didalamnya sudah terdapat paking, sesuai motor,” kata Richi, PR Marketing Motori Rumahnya Biker, yang ditunjuk sebagai agen penjualan produk Faito ini.<br /><br />Faito membidik motor sekelas bebek. Soal harga sekitar Rp 165 ribu. Info bisa kontak Richi di Jl. Panjang No. 21, Duri Kepa, Jakarta Barat. Telp. (021) 9951 9252.<br /><br /><b>BRT-BINTANG RACING TEAM</b><br />Kampas kopling BRT-Bintang Racing Team tersedia dengan dua bahan berbeda. Kevlar dan green paper. Dengan keunggulan daya gesek lebih besar. Bahan green paper lebih tebal dari standar, bikin tarikan motor lebih responsif.<br /><br />Kampas yang sering dijumpai di toko spare part ini lengkap untuk segala jenis motor. “Harganya Rp 120-150 ribu,” jelas Tomy Huang bos <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/Daftar-Harga-Kampas-Kopling-Racing-Untuk-Harian.html" target="_blank">Bintang Racing Team</a> di Jl. Mayor Oking Jayaatmaja, No. 102, Cibinong, Bogor. Telp. 0852-1326-2211.<br /><br /><b>CLD</b><br />Kampas kopling CLD terbuat dari kampas yang mirip dengan kampas rem. Katanya punya keunggulan permukaan kampasnya lebih soft tapi menggigit. Selain itu, jarak antar kampas berjauhan.<br /><br />Menurut Dodo Zulianto bos CLD, jika kampas standar jaraknya lebih padat, resikonya kampas mengendap oli. “Jika endapan olinya terlalu banyak, kopling akan mudah selip,” beber Dodo dari Jl. Ciledug Raya, No 11, Ciledug, Tangerang.<br /><br />Tersedia dari mulai motor bebek hingga motor sport dengan harga Rp 100-150 ribu.<br /><br /><b>DAYTONA</b><br />Kelebihan kampas Daytona terbuat dari bahan Kevlar. Bisa untuk motor standar dan racing. “Komplet, tersedia untuk motor bebek dan sport,” kata Go Alex Winata dari Daytona Gallery <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/Daftar-Harga-Kampas-Kopling-Racing-Untuk-Harian.html" target="_blank">Harvin Motor</a> di Jl. Kenjeran No. 532C, Surabaya.<br /><br />Harga untuk motor bebek seperti Smash Rp 90 ribu, CS-1 Rp 115 ribu. Untuk Tiger Rp 115 ribu, untuk Byson Rp 175 ribu.<br /><br /><b>KTC</b><br />KTC banyak diburu. Harganya variatif. Seperti kampas kopling untuk Jupiter MX Rp 250 ribu. Ada juga untuk Vario yang dijual satu set lengkap Rp 750 ribu.<br /><br />Kalaupun bingung karena kampas kopling yang dicari sedang kosong, bisa kontak dulu ke tokonya. “Saat ini stok yang kami punya hanya untuk Yamaha Jupiter MX. Ini saking banyak yang cari,” papar Aphin dari <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/Daftar-Harga-Kampas-Kopling-Racing-Untuk-Harian.html" target="_blank">Surya Motor</a> di Jl. Ciledug Raya Petos 6 No. 1 Puri Beta, Ciledug, Tangerang. Telepon (021) 731-2527.<br /><br /><b>RP</b><br />Lengkap untuk semua motor. “Harganya semua sama, Rp 120 ribu,” jelas Holong Lubis, marketing HRP. Untuk Ninja 150 harganya Rp 130 ribu dan KLX 150 Rp 125 ribu.<br /><br />Bahannya lebih tebal dari standar. Bahannya terdapat campuran bahan kevlar. Membuat bobot lebih ringan. Jadi otomatis akan lebih menggigit dan akselerasi lebih bagus. Bisa cek di Jl. Parangtritis Km 4,5 Yogyakarta. Telepon (0274) 7477113.<br /><br /><b>INSPIRO</b><br />Inspiro sama dengan kampas kopling lainnya. Bahannya lebih soft. Tapi, menurut pedagangnya cukup awet. Untuk Jupiter MX, MX New dan V-ixion Rp 175 ribu. Jupiter-Z dan Karisma Rp 120 ribu. RX-King dan Satria 150 Rp 175 ribu. Paling murah untuk Smash dan Supra Rp 120 ribu. Salah satu toko yang menyediakannya <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/11/Daftar-Harga-Kampas-Kopling-Racing-Untuk-Harian.html" target="_blank">AHRS Depok</a> di Jl. Tole Iskandar No. 162, Depok. Telepon (021) 7782-0649.

Bengkel MODIFIKASI Racing Spare Part Tune Up Kampas Kopling Racing Untuk Harian

TDR RACING TDR Racing punya slogan ‘High Performance, didatangkan langsung dari Thailand oleh Mitra2000. “Kami menyediakan kampas kopling un...

Baca Selengkapnya »

Kampas Kopling Racing Untuk Harian

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZBAHV5sksLiu7t0FkERZyF41z68-V9hiwTM_EmGhpMdqFPqOrL_-r9GO8RKeM8YjYhrCX3jyhtV5ewxva-LRKwUgWjIlkOiJh_okPC9pF4r6Nkwx_xPdHxv-MqGL61uzEgKJd69L61kMN/s1600/Daftar+Harga+Kampas+Kopling+Racing+Untuk+Harian.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZBAHV5sksLiu7t0FkERZyF41z68-V9hiwTM_EmGhpMdqFPqOrL_-r9GO8RKeM8YjYhrCX3jyhtV5ewxva-LRKwUgWjIlkOiJh_okPC9pF4r6Nkwx_xPdHxv-MqGL61uzEgKJd69L61kMN/s1600/Daftar+Harga+Kampas+Kopling+Racing+Untuk+Harian.jpg" /></a></div><b>TDR RACING</b><br />TDR Racing punya slogan ‘High Performance, didatangkan langsung dari Thailand oleh Mitra2000. “Kami menyediakan kampas kopling untuk segala jenis motor,” kata Benny Rachmawan, Research & Development Mitra2000.<br /><br />Soal harga dipatok Rp 100–200 ribu. Buat yang minat sambangi <a href="http://vega115cc.blogspot.com/2012/11/Daftar-Harga-Kampas-Kopling-Racing-Untuk-Harian.html" target="_blank">Mitra 2000</a> di Jl. Lodan Raya No.2 Jakarta Utara. Telepon (021) 693 0777.<br /><br /><b>KAWAHARA</b><br />Kampas kopling buatan Kawahara, terbilang unik dalam hal penampakan. Terbuat dari carbon kevlar, sehingga warnanya hitam, kontras dengan background putih kecoklatan di tatakannya.<br /><br />“Bisa menggunakan oli berbagai merek yang murah hingga mahal,” kata Jessy Liga Siswanto, owner Kawahara.<br /><br />Namun, Kawahara hanya menyediakan untuk motor bebek saja. Seperti Supra X 125, Karisma, Supra 100 dan Jupiter-Z. Bila berminat bisa ke <a href="http://vega115cc.blogspot.com/2012/11/Daftar-Harga-Kampas-Kopling-Racing-Untuk-Harian.html" target="_blank">Ultraspeed Racing</a> di Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 42, Ciledug, Tangerang. Telp. (021) 7313886.<br /><br /><b>FAITO</b><br />Racing clutch plate Swift-Z ini produk Malaysia. Berani kasih garansi 30.000 km. “Bila membeli kampas kopling Swift-Z didalamnya sudah terdapat paking, sesuai motor,” kata Richi, PR Marketing Motori Rumahnya Biker, yang ditunjuk sebagai agen penjualan produk Faito ini.<br /><br />Faito membidik motor sekelas bebek. Soal harga sekitar Rp 165 ribu. Info bisa kontak Richi di Jl. Panjang No. 21, Duri Kepa, Jakarta Barat. Telp. (021) 9951 9252.<br /><br /><b>BRT-BINTANG RACING TEAM</b><br />Kampas kopling BRT-Bintang Racing Team tersedia dengan dua bahan berbeda. Kevlar dan green paper. Dengan keunggulan daya gesek lebih besar. Bahan green paper lebih tebal dari standar, bikin tarikan motor lebih responsif.<br /><br />Kampas yang sering dijumpai di toko spare part ini lengkap untuk segala jenis motor. “Harganya Rp 120-150 ribu,” jelas Tomy Huang bos <a href="http://vega115cc.blogspot.com/2012/11/Daftar-Harga-Kampas-Kopling-Racing-Untuk-Harian.html" target="_blank">Bintang Racing Team</a> di Jl. Mayor Oking Jayaatmaja, No. 102, Cibinong, Bogor. Telp. 0852-1326-2211.<br /><br /><b>CLD</b><br />Kampas kopling CLD terbuat dari kampas yang mirip dengan kampas rem. Katanya punya keunggulan permukaan kampasnya lebih soft tapi menggigit. Selain itu, jarak antar kampas berjauhan.<br /><br />Menurut Dodo Zulianto bos CLD, jika kampas standar jaraknya lebih padat, resikonya kampas mengendap oli. “Jika endapan olinya terlalu banyak, kopling akan mudah selip,” beber Dodo dari Jl. Ciledug Raya, No 11, Ciledug, Tangerang.<br /><br />Tersedia dari mulai motor bebek hingga motor sport dengan harga Rp 100-150 ribu.<br /><br /><b>DAYTONA</b><br />Kelebihan kampas Daytona terbuat dari bahan Kevlar. Bisa untuk motor standar dan racing. “Komplet, tersedia untuk motor bebek dan sport,” kata Go Alex Winata dari Daytona Gallery <a href="http://vega115cc.blogspot.com/2012/11/Daftar-Harga-Kampas-Kopling-Racing-Untuk-Harian.html" target="_blank">Harvin Motor</a> di Jl. Kenjeran No. 532C, Surabaya.<br /><br />Harga untuk motor bebek seperti Smash Rp 90 ribu, CS-1 Rp 115 ribu. Untuk Tiger Rp 115 ribu, untuk Byson Rp 175 ribu.<br /><br /><b>KTC</b><br />KTC banyak diburu. Harganya variatif. Seperti kampas kopling untuk Jupiter MX Rp 250 ribu. Ada juga untuk Vario yang dijual satu set lengkap Rp 750 ribu.<br /><br />Kalaupun bingung karena kampas kopling yang dicari sedang kosong, bisa kontak dulu ke tokonya. “Saat ini stok yang kami punya hanya untuk Yamaha Jupiter MX. Ini saking banyak yang cari,” papar Aphin dari <a href="http://vega115cc.blogspot.com/2012/11/Daftar-Harga-Kampas-Kopling-Racing-Untuk-Harian.html" target="_blank">Surya Motor</a> di Jl. Ciledug Raya Petos 6 No. 1 Puri Beta, Ciledug, Tangerang. Telepon (021) 731-2527.<br /><br /><b>RP</b><br />Lengkap untuk semua motor. “Harganya semua sama, Rp 120 ribu,” jelas Holong Lubis, marketing HRP. Untuk Ninja 150 harganya Rp 130 ribu dan KLX 150 Rp 125 ribu.<br /><br />Bahannya lebih tebal dari standar. Bahannya terdapat campuran bahan kevlar. Membuat bobot lebih ringan. Jadi otomatis akan lebih menggigit dan akselerasi lebih bagus. Bisa cek di Jl. Parangtritis Km 4,5 Yogyakarta. Telepon (0274) 7477113.<br /><br /><b>INSPIRO</b><br />Inspiro sama dengan kampas kopling lainnya. Bahannya lebih soft. Tapi, menurut pedagangnya cukup awet. Untuk Jupiter MX, MX New dan V-ixion Rp 175 ribu. Jupiter-Z dan Karisma Rp 120 ribu. RX-King dan Satria 150 Rp 175 ribu. Paling murah untuk Smash dan Supra Rp 120 ribu. Salah satu toko yang menyediakannya <a href="http://vega115cc.blogspot.com/2012/11/Daftar-Harga-Kampas-Kopling-Racing-Untuk-Harian.html" target="_blank">AHRS Depok</a> di Jl. Tole Iskandar No. 162, Depok. Telepon (021) 7782-0649.

Bengkel MODIFIKASI Racing Spare Part Tune Up Kampas Kopling Racing Untuk Harian

TDR RACING TDR Racing punya slogan ‘High Performance, didatangkan langsung dari Thailand oleh Mitra2000. “Kami menyediakan kampas kopling un...

Baca Selengkapnya »

Ganti CDI Vega ZR Dengan CDI New Mio

<b>CDI Mio lama atau Mio Soul ternyata tak bisa diaplikasikan ke CDI New Mio. Begitu pula CDI Vega ZR tak bisa diaplikasi ke New Vega dan Jupiter Z. </b><br /><br />Penyebabnya ada pada perkabelan. Meski bisa ditukar pasang karena bentuk soket CDI yang sama, New Mio yang gunakan CDI Mio lama berkode 5TL ternyata tak bisa dihidupkan. Tentu saja sebaliknya Mio lama atau Mio Soul tak bisa dihidupkan dengan CDI New Mio berkode 28D. Penyebabnya?<br /><br />Secara fisik, jelas bukan masalah ukuran. Bukan karena ukuran casing CDI Jupiter Z berkode 5TF atau pun 5TL lebih besar ketimbang 28D. Bukan pula disebabkan merek yang nempel di kedua CDI berbeda, 5TL atau 5TF dilabeli timbul Yamaha sedangkan 28D berlabel Moric. Lagi pula meski beda merek, kedua tipe dan model CDI ini produsennya sama kok, yakni PT. Moric!<br /><br />Bukan juga perbedaan selisih sudut antara posisi pick up dan posisi pulser terhadap TMA. Tetapi murni penyebabnya karena letak kabel di soket kedua CDI berbeda.<br /><br />Dari keterangan soket keduanya, posisi kabel plus aki berkelir cokelat muda/brown (Br) tidak terbalik dengan posisi kabel negatif aki berkelir hitam/black (B), karenanya meski kedua CDI tak bisa disaling tukarkan. Tapi tak sampai membuat CDI korsletting.<br /><br />Pertanyaannya, kenapa juga posisi kabel ditukarkan? Padahal produsen alias pabrik CDI -nya sama juga. Dari segi fisik casing kedua CDI yang berbeda ukuran, jelas desain hubungan komponen-komponen di dalamnya berbeda. Sebab macam dipadatkan. Inilah yang bisa membuat jalur perkabelannya berbeda.<br /><br />Nah, balik ke Vega ZR. Karena ukuran fisik casing CDI Vega ZR berkode 5D9 sama. Dengan tanda casing juga diembos merek Moric, tak heran muncul anggapan kedua CDI 28D dan 5D9 bisa saling ditukarkan. Dan memang benar adanya! Ini bisa dilihat dari hubungan perkabelan keduanya. <br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj16iGsUA99bW42ex1SgccV7O_xl9Ps3T9UheVWCTtU7OQxTNdIxl9Z12CCUdlvpvFJvjAac-5hMWuy-gQ1X2-o2-ewIBs_KW30sAmopqR0-C0y-fSSKdhPq0CsdICdeuAJBjpIhI1gd8tO/s1600/Skema+CDI+yamaha.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="290" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj16iGsUA99bW42ex1SgccV7O_xl9Ps3T9UheVWCTtU7OQxTNdIxl9Z12CCUdlvpvFJvjAac-5hMWuy-gQ1X2-o2-ewIBs_KW30sAmopqR0-C0y-fSSKdhPq0CsdICdeuAJBjpIhI1gd8tO/s400/Skema+CDI+yamaha.jpg" width="400" /></a></div><blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;"><b>"Sekali lagi, Vega ZR hanya bisa aplikasi CDI New Mio berkode 28D!" </b></blockquote><div style="text-align: center;"></div>Asyiknya, kedua mesin motor punya spek bore/stroke yang sama persis. Lebih tepatnya bore 50,0 mm dengan stroke 57,9 mm. Bisa diartikan tipikal mapping atau peta pengapiannya tak jauh beda. So, sekarang ada alternatif <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/10/ganti-cdi-vega-zr-dengan-cdi-new-mio.html" target="_blank">CDI racing</a> atau aftermarket buat Vega ZR, yakni pasang CDI asal New Mio!<br /><br />Namun dengan satu catatan karena puncak timing bagi mesin skutik relatif diset lebih rendah, kemungkinan begitu Vega ZR pasang CDI racing buat New Mio, timing mesti digeser naik. Sama seperti kejadian pada saat Jupiter Z atau New Vega kanibal CDI Mio lama.<br /><br />Untuk pilihan CDI buat Vega ZR, selain mengaplikasi CDI New Mio, OP menyarankan beli saja CDI aftermarket yang sudah dirancang buat Vega ZR. Di pasaran ada produk BRT, tuh. Tinggal tancap tanpa perlu modifikasi pick up. Enak tho?<br /><br />Hanya perlu diingat, CDI BRT punya beberapa tipe timing atau kurva pengapian yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk BRT tipe Hyperband contohnya diberi kode ST, TR, dan RK.<br /><br />Kode ST dan TR bisa digunakan untuk motor standar dan korek harian. Sedangkan tipe RK khusus untuk mesin balap. Pastinya timing pada tipe ST adalah terendah, sedang tipe TR puncak timingnya lebih tinggi. Begitu pula tipe RK malah lebih tinggi lagi.<br /><br />Ingat sesuaikan dengan ubahan yang sudah dilakukan ke mesin. Sebab jika tidak, bukan penambahan performa yang Sobat dapatkan, tapi akselerasi mesin terasa berat. Timing pembakaran ketinggian sih.<br /><br />Malah, efek lebih parah, suhu ruang bakar ketinggian. Terjadi detonasi. Dan karena panasnya gak normal, seher bisa macet atau rusak dengan permukaan menjadi berjerawat. Hiiii...<br /><br />Untuk merek Rextor, sampai saat ini belum ada tuh diproduksi. Namun Sobat bisa coba aplikasi CDI Rextor Adjustable buat New Mio. Hanya saja mesti disetting Pulser Position Adjuster (PPA) lebih advance dengan memutar ke berlawanan arah jarum jam.<br />Begitu pula dengan MSS (Map Selector Switch) juga mesti dicari.<br /><br />Atau jika Sobat kesulitan mendapatkan <b><a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/10/ganti-cdi-vega-zr-dengan-cdi-new-mio.html" target="_blank">CDI BRT khusus Vega ZR</a></b> atau <b><a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/10/ganti-cdi-vega-zr-dengan-cdi-new-mio.html" target="_blank">Rextor untuk New Mio</a></b> di pasaran, maka solusinya ya pasang saja CDI BRT atau Rextor untuk Jupiter Z. OP yakin lebih mudah ditemui. Tetapi dengan satu catatan, perkabelan mesti diubah. Ikuti saja diagram perkabelan di atas.<br /><div><br /></div>

Bengkel Spare Part Tips Tune Up Ganti CDI Vega ZR Dengan CDI New Mio

CDI Mio lama atau Mio Soul ternyata tak bisa diaplikasikan ke CDI New Mio. Begitu pula CDI Vega ZR tak bisa diaplikasi ke New Vega dan Jupit...

Baca Selengkapnya »

Ganti CDI Vega ZR Dengan CDI New Mio

<b>CDI Mio lama atau Mio Soul ternyata tak bisa diaplikasikan ke CDI New Mio. Begitu pula CDI Vega ZR tak bisa diaplikasi ke New Vega dan Jupiter Z. </b><br /><br />Penyebabnya ada pada perkabelan. Meski bisa ditukar pasang karena bentuk soket CDI yang sama, New Mio yang gunakan CDI Mio lama berkode 5TL ternyata tak bisa dihidupkan. Tentu saja sebaliknya Mio lama atau Mio Soul tak bisa dihidupkan dengan CDI New Mio berkode 28D. Penyebabnya?<br /><br />Secara fisik, jelas bukan masalah ukuran. Bukan karena ukuran casing CDI Jupiter Z berkode 5TF atau pun 5TL lebih besar ketimbang 28D. Bukan pula disebabkan merek yang nempel di kedua CDI berbeda, 5TL atau 5TF dilabeli timbul Yamaha sedangkan 28D berlabel Moric. Lagi pula meski beda merek, kedua tipe dan model CDI ini produsennya sama kok, yakni PT. Moric!<br /><br />Bukan juga perbedaan selisih sudut antara posisi pick up dan posisi pulser terhadap TMA. Tetapi murni penyebabnya karena letak kabel di soket kedua CDI berbeda.<br /><br />Dari keterangan soket keduanya, posisi kabel plus aki berkelir cokelat muda/brown (Br) tidak terbalik dengan posisi kabel negatif aki berkelir hitam/black (B), karenanya meski kedua CDI tak bisa disaling tukarkan. Tapi tak sampai membuat CDI korsletting.<br /><br />Pertanyaannya, kenapa juga posisi kabel ditukarkan? Padahal produsen alias pabrik CDI -nya sama juga. Dari segi fisik casing kedua CDI yang berbeda ukuran, jelas desain hubungan komponen-komponen di dalamnya berbeda. Sebab macam dipadatkan. Inilah yang bisa membuat jalur perkabelannya berbeda.<br /><br />Nah, balik ke Vega ZR. Karena ukuran fisik casing CDI Vega ZR berkode 5D9 sama. Dengan tanda casing juga diembos merek Moric, tak heran muncul anggapan kedua CDI 28D dan 5D9 bisa saling ditukarkan. Dan memang benar adanya! Ini bisa dilihat dari hubungan perkabelan keduanya. <br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj16iGsUA99bW42ex1SgccV7O_xl9Ps3T9UheVWCTtU7OQxTNdIxl9Z12CCUdlvpvFJvjAac-5hMWuy-gQ1X2-o2-ewIBs_KW30sAmopqR0-C0y-fSSKdhPq0CsdICdeuAJBjpIhI1gd8tO/s1600/Skema+CDI+yamaha.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="290" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj16iGsUA99bW42ex1SgccV7O_xl9Ps3T9UheVWCTtU7OQxTNdIxl9Z12CCUdlvpvFJvjAac-5hMWuy-gQ1X2-o2-ewIBs_KW30sAmopqR0-C0y-fSSKdhPq0CsdICdeuAJBjpIhI1gd8tO/s400/Skema+CDI+yamaha.jpg" width="400" /></a></div><blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;"><b>"Sekali lagi, Vega ZR hanya bisa aplikasi CDI New Mio berkode 28D!" </b></blockquote><div style="text-align: center;"></div>Asyiknya, kedua mesin motor punya spek bore/stroke yang sama persis. Lebih tepatnya bore 50,0 mm dengan stroke 57,9 mm. Bisa diartikan tipikal mapping atau peta pengapiannya tak jauh beda. So, sekarang ada alternatif <a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/10/ganti-cdi-vega-zr-dengan-cdi-new-mio.html" target="_blank">CDI racing</a> atau aftermarket buat Vega ZR, yakni pasang CDI asal New Mio!<br /><br />Namun dengan satu catatan karena puncak timing bagi mesin skutik relatif diset lebih rendah, kemungkinan begitu Vega ZR pasang CDI racing buat New Mio, timing mesti digeser naik. Sama seperti kejadian pada saat Jupiter Z atau New Vega kanibal CDI Mio lama.<br /><br />Untuk pilihan CDI buat Vega ZR, selain mengaplikasi CDI New Mio, OP menyarankan beli saja CDI aftermarket yang sudah dirancang buat Vega ZR. Di pasaran ada produk BRT, tuh. Tinggal tancap tanpa perlu modifikasi pick up. Enak tho?<br /><br />Hanya perlu diingat, CDI BRT punya beberapa tipe timing atau kurva pengapian yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk BRT tipe Hyperband contohnya diberi kode ST, TR, dan RK.<br /><br />Kode ST dan TR bisa digunakan untuk motor standar dan korek harian. Sedangkan tipe RK khusus untuk mesin balap. Pastinya timing pada tipe ST adalah terendah, sedang tipe TR puncak timingnya lebih tinggi. Begitu pula tipe RK malah lebih tinggi lagi.<br /><br />Ingat sesuaikan dengan ubahan yang sudah dilakukan ke mesin. Sebab jika tidak, bukan penambahan performa yang Sobat dapatkan, tapi akselerasi mesin terasa berat. Timing pembakaran ketinggian sih.<br /><br />Malah, efek lebih parah, suhu ruang bakar ketinggian. Terjadi detonasi. Dan karena panasnya gak normal, seher bisa macet atau rusak dengan permukaan menjadi berjerawat. Hiiii...<br /><br />Untuk merek Rextor, sampai saat ini belum ada tuh diproduksi. Namun Sobat bisa coba aplikasi CDI Rextor Adjustable buat New Mio. Hanya saja mesti disetting Pulser Position Adjuster (PPA) lebih advance dengan memutar ke berlawanan arah jarum jam.<br />Begitu pula dengan MSS (Map Selector Switch) juga mesti dicari.<br /><br />Atau jika Sobat kesulitan mendapatkan <b><a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/10/ganti-cdi-vega-zr-dengan-cdi-new-mio.html" target="_blank">CDI BRT khusus Vega ZR</a></b> atau <b><a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/10/ganti-cdi-vega-zr-dengan-cdi-new-mio.html" target="_blank">Rextor untuk New Mio</a></b> di pasaran, maka solusinya ya pasang saja CDI BRT atau Rextor untuk Jupiter Z. OP yakin lebih mudah ditemui. Tetapi dengan satu catatan, perkabelan mesti diubah. Ikuti saja diagram perkabelan di atas.<br /><div><br /></div>

Bengkel Spare Part Tips Tune Up Ganti CDI Vega ZR Dengan CDI New Mio

CDI Mio lama atau Mio Soul ternyata tak bisa diaplikasikan ke CDI New Mio. Begitu pula CDI Vega ZR tak bisa diaplikasi ke New Vega dan Jupit...

Baca Selengkapnya »

Ganti CDI Vega ZR Dengan CDI New Mio

<b>CDI Mio lama atau Mio Soul ternyata tak bisa diaplikasikan ke CDI New Mio. Begitu pula CDI Vega ZR tak bisa diaplikasi ke New Vega dan Jupiter Z. </b><br /><br />Penyebabnya ada pada perkabelan. Meski bisa ditukar pasang karena bentuk soket CDI yang sama, New Mio yang gunakan CDI Mio lama berkode 5TL ternyata tak bisa dihidupkan. Tentu saja sebaliknya Mio lama atau Mio Soul tak bisa dihidupkan dengan CDI New Mio berkode 28D. Penyebabnya?<br /><br />Secara fisik, jelas bukan masalah ukuran. Bukan karena ukuran casing CDI Jupiter Z berkode 5TF atau pun 5TL lebih besar ketimbang 28D. Bukan pula disebabkan merek yang nempel di kedua CDI berbeda, 5TL atau 5TF dilabeli timbul Yamaha sedangkan 28D berlabel Moric. Lagi pula meski beda merek, kedua tipe dan model CDI ini produsennya sama kok, yakni PT. Moric!<br /><br />Bukan juga perbedaan selisih sudut antara posisi pick up dan posisi pulser terhadap TMA. Tetapi murni penyebabnya karena letak kabel di soket kedua CDI berbeda.<br /><br />Dari keterangan soket keduanya, posisi kabel plus aki berkelir cokelat muda/brown (Br) tidak terbalik dengan posisi kabel negatif aki berkelir hitam/black (B), karenanya meski kedua CDI tak bisa disaling tukarkan. Tapi tak sampai membuat CDI korsletting.<br /><br />Pertanyaannya, kenapa juga posisi kabel ditukarkan? Padahal produsen alias pabrik CDI -nya sama juga. Dari segi fisik casing kedua CDI yang berbeda ukuran, jelas desain hubungan komponen-komponen di dalamnya berbeda. Sebab macam dipadatkan. Inilah yang bisa membuat jalur perkabelannya berbeda.<br /><br />Nah, balik ke Vega ZR. Karena ukuran fisik casing CDI Vega ZR berkode 5D9 sama. Dengan tanda casing juga diembos merek Moric, tak heran muncul anggapan kedua CDI 28D dan 5D9 bisa saling ditukarkan. Dan memang benar adanya! Ini bisa dilihat dari hubungan perkabelan keduanya. <br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj16iGsUA99bW42ex1SgccV7O_xl9Ps3T9UheVWCTtU7OQxTNdIxl9Z12CCUdlvpvFJvjAac-5hMWuy-gQ1X2-o2-ewIBs_KW30sAmopqR0-C0y-fSSKdhPq0CsdICdeuAJBjpIhI1gd8tO/s1600/Skema+CDI+yamaha.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="290" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj16iGsUA99bW42ex1SgccV7O_xl9Ps3T9UheVWCTtU7OQxTNdIxl9Z12CCUdlvpvFJvjAac-5hMWuy-gQ1X2-o2-ewIBs_KW30sAmopqR0-C0y-fSSKdhPq0CsdICdeuAJBjpIhI1gd8tO/s400/Skema+CDI+yamaha.jpg" width="400" /></a></div><blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;"><b>"Sekali lagi, Vega ZR hanya bisa aplikasi CDI New Mio berkode 28D!" </b></blockquote><div style="text-align: center;"></div>Asyiknya, kedua mesin motor punya spek bore/stroke yang sama persis. Lebih tepatnya bore 50,0 mm dengan stroke 57,9 mm. Bisa diartikan tipikal mapping atau peta pengapiannya tak jauh beda. So, sekarang ada alternatif <a href="http://vega115cc.blogspot.com/2012/10/ganti-cdi-vega-zr-dengan-cdi-new-mio.html" target="_blank">CDI racing</a> atau aftermarket buat Vega ZR, yakni pasang CDI asal New Mio!<br /><br />Namun dengan satu catatan karena puncak timing bagi mesin skutik relatif diset lebih rendah, kemungkinan begitu Vega ZR pasang CDI racing buat New Mio, timing mesti digeser naik. Sama seperti kejadian pada saat Jupiter Z atau New Vega kanibal CDI Mio lama.<br /><br />Untuk pilihan CDI buat Vega ZR, selain mengaplikasi CDI New Mio, OP menyarankan beli saja CDI aftermarket yang sudah dirancang buat Vega ZR. Di pasaran ada produk BRT, tuh. Tinggal tancap tanpa perlu modifikasi pick up. Enak tho?<br /><br />Hanya perlu diingat, CDI BRT punya beberapa tipe timing atau kurva pengapian yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk BRT tipe Hyperband contohnya diberi kode ST, TR, dan RK.<br /><br />Kode ST dan TR bisa digunakan untuk motor standar dan korek harian. Sedangkan tipe RK khusus untuk mesin balap. Pastinya timing pada tipe ST adalah terendah, sedang tipe TR puncak timingnya lebih tinggi. Begitu pula tipe RK malah lebih tinggi lagi.<br /><br />Ingat sesuaikan dengan ubahan yang sudah dilakukan ke mesin. Sebab jika tidak, bukan penambahan performa yang Sobat dapatkan, tapi akselerasi mesin terasa berat. Timing pembakaran ketinggian sih.<br /><br />Malah, efek lebih parah, suhu ruang bakar ketinggian. Terjadi detonasi. Dan karena panasnya gak normal, seher bisa macet atau rusak dengan permukaan menjadi berjerawat. Hiiii...<br /><br />Untuk merek Rextor, sampai saat ini belum ada tuh diproduksi. Namun Sobat bisa coba aplikasi CDI Rextor Adjustable buat New Mio. Hanya saja mesti disetting Pulser Position Adjuster (PPA) lebih advance dengan memutar ke berlawanan arah jarum jam.<br />Begitu pula dengan MSS (Map Selector Switch) juga mesti dicari.<br /><br />Atau jika Sobat kesulitan mendapatkan <b><a href="http://vega115cc.blogspot.com/2012/10/ganti-cdi-vega-zr-dengan-cdi-new-mio.html" target="_blank">CDI BRT khusus Vega ZR</a></b> atau <b><a href="http://vega115cc.blogspot.com/2012/10/ganti-cdi-vega-zr-dengan-cdi-new-mio.html" target="_blank">Rextor untuk New Mio</a></b> di pasaran, maka solusinya ya pasang saja CDI BRT atau Rextor untuk Jupiter Z. OP yakin lebih mudah ditemui. Tetapi dengan satu catatan, perkabelan mesti diubah. Ikuti saja diagram perkabelan di atas.<br /><div><br /></div>

Bengkel Spare Part Tips Tune Up Ganti CDI Vega ZR Dengan CDI New Mio

CDI Mio lama atau Mio Soul ternyata tak bisa diaplikasikan ke CDI New Mio. Begitu pula CDI Vega ZR tak bisa diaplikasi ke New Vega dan Jupit...

Baca Selengkapnya »

Mekanik Bengkel, Berbicara Dengan Mesin

Memang dengan mendengarkan suara yang timbul dari mesin, mekanik begitu juga kita bisa mengetahui kemungkinan komponen apa yang mengalami masalah. Bisa aus dan waktunya diganti, atau sekadar butuh penyetelan yang tepat.<br /><br />Mekanik dengan jam terbang cukup tinggi lah yang mempelajari dengan cara menyimak suara-suara mesin ini lah yang mampu menganalisa bunyi abnormal dengan sangat baik. saya yakin banyak mekanik kita yang mampu melakukannya.<br /><br />Bahkan di luar negeri macam Jepang, cara menganalisa mesin lewat bunyi yang timbul ini dijadikan ilmu khusus. Ilmu yang disebut<b><a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/10/mekanik-bengkel-berbicara-dengan-mesin.html" target="_blank"> Engine Sound</a></b> atau suara mesin. Lebih lengkapnya ilmu ini adalah analysis through engine sound.<br /><br />Di ilmu ini, dipelajari cara menyaring suara-suara mesin. Dengan cara-cara tertentu, suara-suara mesin bisa dipilah menjadi normal dan tak normal. Ada alat yang dibutuhkan, ada pula prosedur untuk melakukannya.<br /><br />Alatnya simpel, hanya lah berupa mechanic's stethoscope. Alias stetoskop mekanik, ya alatnya mirip yang dipakai dokter-<a href="http://situs-ototrend.blogspot.com/2012/10/mekanik-bengkel-berbicara-dengan-mesin.html" target="_blank">dokter </a>itu hanya ujungnya berupa batang padat. Atau kita bisa menggunakan obeng sebagai penggantinya. Singkatnya, ini ilmu yang mengajari kita cara berbicara dengan mesin. Karena secara tidak langsung kita mendengarkan keluhan dari mesin.<br /><br />Untuk mengetahui bahwa masalah ada pada kem atau rocker arm yang aus. Maka bunyi yang terdengar memang mirip-mirip dengan bunyi yang ditimbulkan ketika celah klep telah menjadi terlalu longgar. Yakni tik.. tik.. tik..<br /><br />Itu karena keausan ini membuat langkah gerak mekanisme klep juga terlalu longgar. Untuk memastikan Sobat tetap harus membongkar kem dan rocker arm. Baru deh menilainya secara visual.<br /><br />Sebelumnya Sobat bisa perhatikan bagaimana kondisi baut setelan klep. Jika baut terkunci dengan posisi lebih dalam, maka bisa dipastikan kem kemungkinan sudah mulai aus di bagian profilnya. Atau pada bagian rocker arm.<br /><br />Sebab jika sepatu rocker arm atau bubungan kem aus, maka untuk menyentuh profil kem, posisi rocker arm alias templar harus lebih turun. Dengan demikian, posisi baut pengetuk klep mejadi lebih naik, celah klep pun makin longgar.<br /><br />So, untuk memepertahankan celah klep normal, baut setelan klep harus diputar lebih ke dalam. Dan pasti ujung atas baut setelan klep pun turun. Kadang hingga ulir terakhir pun tenggelam ke lubang rumah baut setelan klep di rocker arm.<br /><br />Suara yang ditimbulkan memang mirip dengan setelan klep yang terlalu longgar. Namun dari suaranya bakal sedikit berbeda jika diperhatikan frekuensi munculnya suara.<br /><br />Untuk setelan klep yang terlalu longgar, suara tik.. tik.. tik.. itu selalu muncul dari rentang rpm bawah hingga tengah dan atas. Frekuensi nya mengikuti rpm. Sedangkan jika rocker arm yang kalah terutama di bagian pen atau as rocker arm dan profil kem, maka suara kasar timbul tenggelam. Artinya kadang muncul kentara, tapi kadang suaranya tak muncul.<br /><br />Namun sering kali masalah rocker arm dan kem yang aus mudah terdeteksi jika gas dimainkan.<br /><br />Nah, yang berbeda antara setelan klep terlalu longgar dengan profil kem aus, adalah terasa di performa yang pasti ngedrop.<br />Tentu sekali lagi, untuk memastikan. Komponen-komponen tadi mesti dibongkar dan dicek secara visual.<br /><br />Rantai mesin yang kendur memunculkan suara cer.. cer.. cer.. Mekanik biasa menyebutnya suara kemecer.. Oh ya.. Prosedur melakukan analisa suara mesin adalah kunci keberhasilan. Ada langkah-langkah yang harus ditempuh dari sebelum hingga ketika melakukan diagnosa.<br /><br />Dan itulah kelebihan yang telah dilakukan lewat ilmu analysis through engine sound ini. Mereka telah menyusun atau menabelkan tiap langkah yang harus dilakukan mekanik untuk menganalisa pada kasus yang berbeda.<br /><br />Prosedur awal itu dimulai dengan mengisolasi suara dari mesin. Untuk itu motor yang bakal dianalisa bahkan dianjurkan tidak distandarkan. Karena kontak standar dengan lantai bisa menimbulkan getaran lain. Getaran yang bisa mengganggu getaran atau suara yang bakal terdeteksi.<br /><br />Agar hal ini bisa dilaksanakan, maka butuh orang lain untuk memegangi motor. Atau standarkan tengah motor dengan beralaskan benda yang mampu meredam getaran seperti karet. Menutup lubang knalpot sementara waktu juga bisa membantu mekanik untuk berkosentrasi ke suara-suara hanya dari mesin.<br /><br />Tentu saja agar bisa lebih fokus ke suara-suara mesin, paling utama adalah mendekatkan telinga ke sumber suara. Dalam hal ini mesin. Namun langkah ini menjadi lebih praktis dan lebih tepat jika mekanik melengkapi dirinya dengan stetoskop mekanik atau obeng yang cukup panjang. Sebab dengan begitu telinga tak perlu terpapar panas mesin secara langsung. Selain itu suara terdengar lebih jelas lewat stetoskop.<br /><br />Dengan menempelkan ujung stetoskop ke satu daerah yang dicurigai bakal lebih menguatkan masukan dari sekitar daerah yang ditempelkan. Langkah ini bisa disebut sebagai upaya melokalisasi sumber suara.<br /><br />Tetapi menggunakan alat stetoskop bukan otomatis kita bisa mendengar suara abnormal atau noise dari komponen di dalam mesin, lho. Stetoskop tidak menjadikan kita secara otomatis mengetahui ada yang tidak normal pada part mesin.<br /><br />Stetoskop hanya membantu mekanik melokalisasi sumber suara tapi untuk bisa mengetahui ada tidaknya suara yang tak normal pada mesin butuh langkah berikutnya. Langkah atau perlakuan yang harus dilakukan berikutnya sambil menggunakan stetoskop ternyata tidak sama pada tiap kasus atau komponen yang diselidiki. Ada syarat khusus yang melekat pada tiap komponen. Secara singkat bisa diterangkan bahwa untuk bisa menganalisa sebuah komponen, kita wajib pahami dulu bagaimana komponen itu berperilaku selama bekerja.<br /><br />Ini berkaitan dengan di putaran mesin berapa bunyi abnormal itu bakal muncul. Selain itu cara membuka gas juga ikut mempengaruhi bisa muncul tidaknya suara abnormal tadi.<br />Karena itu pada satu kasus bukaan gas mungkin cukup dihentak ringan. Atau gas harus dibuka dengan mengurut. Bahkan suara abnormal bisa terdeteksi hanya ketika sesaat gas secepatnya ditutup setelah diurut. Cara-cara itulah yang ditabelkan dalam ilmu engine sound.<br /><br />Kembali ke kasus rantai mesin kendur. Setelah prosedur awal sudah dilakukan, maka mesin dihidupkan. Letakkan ujung stetoskop atau obeng ke daerah posisi rantai mesin. Di rata-rata mesin posisi rantai mesin ada di sisi kiri dari blok dan kop mesin. Untuk mesin Bajaj, dan Yamaha Scorpio rantai mesin ada di sisi kanan blok dan kop mesin.<br /><br />Ketika suhu mesin sudah normal, maka berikutnya rpm dinaikkan dengan cara mengurut gas. Lalu setelah berada di rpm tengah, maka gas kembali ditutup secara perlahan. Maka suara rantai mesin yang kendur bakal kentara muncul.<br /><br />Cara ini analoginya sama dengan rantai roda. Ketika rantai roda sudah kendur, maka simpangan tak normalnya tak tampak menonjol jika roda diputar stabil. Tetapi begitu putaran roda dilambatkan secara perlahan, maka simpangan rantai bakal terlihat jelas sekali melebar. Analogi inilah yang diterapkan pula ke analisa rantai mesin yang kendur. <br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaMAtru_OyZxF9Xz53oaKL_D3_bNYp7YD4MMH1IaF__zaqwDDO_DLMzdP8scUqBI2EZqOY0QwRZ2MHe6c908jiEHzoP3cnoBjmDSlJbgnONAjVCfJTE17uDPJWusMsazD2FUyOa1sAVoFB/s1600/mesin-vega-zr-115cc.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaMAtru_OyZxF9Xz53oaKL_D3_bNYp7YD4MMH1IaF__zaqwDDO_DLMzdP8scUqBI2EZqOY0QwRZ2MHe6c908jiEHzoP3cnoBjmDSlJbgnONAjVCfJTE17uDPJWusMsazD2FUyOa1sAVoFB/s1600/mesin-vega-zr-115cc.jpg" /></a></div>Hehehe.. Kalau suara mirip mesin jahit jelas bukan. Suara mirip mesin jahit malah mendekati dengan setelan klep longgar atau ada masalah di bagian mekanisme buka-tutup klep.<br /><br />Untuk mengetahui keausan seher terhadap liner, maka gas terlebih dahulu dibuka dan rpm ditahan cukup tinggi. Lantas secepatnya gas ditutup. Dengan penutupan gas secara cepat itu maka terjadi deselerasi mendadak yang menyebabkan piston terganggu gerakannya.<br /><br />Saat itulah piston mengalami simpangan terbesar terhadap terhadap liner atau boring. Dan jika keausan di antaranya cukup besar maka bakal terdengar suara mirip ketukan dari blok. Terutama pada bagian antara blok dan kop silinder. Begitulah cara berbicara dengan mesin..<br /><br />Sumber : OtoPlus<br /><div><br /></div>

Bengkel Tips Tune Up Mekanik Bengkel, Berbicara Dengan Mesin

Memang dengan mendengarkan suara yang timbul dari mesin, mekanik begitu juga kita bisa mengetahui kemungkinan komponen apa yang mengalami ma...

Baca Selengkapnya »