Kabel yang digunakan pada kendaraan (mobil, motor, truk dsb) dikategorikan sebagai Auto-Cable. Yaitu kabel yang spesifikasinya disesuaikan dengan keperluan kendaraan pada umumnya, dengan tegangan kerja 12/24 volt DC. Tidak seperti kabel lainnya, Auto-Cable diukur dari diameter luar keseluruhan atau tebal kabel. Sementara tebal dari isolasi terhadap konduktornya (tembaga/aluminium) hanya setebal 0.5mm-1mm saja.
Jadi untuk kabel yang tebalnya 8mm (8AWG), tebal kawat konduktor di dalamnya hanya sekitar 6mm-7mm (diameter).
Konversi ukuran standar AWG (American Wire Gauge) dengan standar Metric (mm2)
Tidak tepat apabila kabel listrik rumah digunakan untuk keperluan pelistrikan kendaraan, karena spesifikasi peruntukannya berbeda.
Auto-cable mempunyai isolasi yang dirancang cukup tahan terhadap suhu panas dan minyak/oli. Sehingga tidak mengganggu kemampuan untuk melindungi kawat di dalamnya. Jika mudah meleleh atau bereaksi dengan minyak/oli maka bisa menyebabkan short-circuit atau korslet.
Gunakanlah auto-cable untuk keperluan pelistrikan kendaraan. Auto-Cable diperjual-belikan di toko asesoris atau onderdil otomotif. Ada banyak macam kualitas kabel, pilihlah yang isolasi luarnya mengkilap atau halus, ada tulisan merek kabel (tidak polos), isi kawat konduktor berbahan dasar tembaga murni mengkilap dan tebal. Mudah ditekuk / lentur.
PILIH KABEL YANG MANA YA?
Jika kita ingin mengaplikasi sesuatu perangkat di kendaraan kita, kita perlu memilih kabel ukuran berapa yang diperlukan agar aman dan perangkat bekerja dengan baik.
Katakanlah kita menggunakan Accu bertegangan 12 VOLT, dengan tabel di bawah, kita tinggal mencocokkan arus yang dipakai perangkat kita atau daya yang digunakan perangkat, kemudian berapa panjang kabel dari Accu menuju perangkat. Maka akan terbaca berapa ukuran tebal kabel yang diperlukan.
Perancang kendaraan khususnya teknisi listrik (electrical) sudah memperhitungkan kabel dengan tebal berapa yang digunakan untuk tiap fungsi di kendaraan tersebut. Tentunya dengan memperhitungkan juga panjang kabel yang dibutuhkan untuk menyambung satu titik komponen ke komponen lainnya.
Semakin panjang kabel, akan ada kerugian tegangan yang diakibatkan adanya resistansi pada kawat konduktornya. Kawat yang digunakan umumnya ada dua macam, yaitu berbahan dasar Tembaga murni dan Aluminium. Yang terbaik adalah yang berbahan dasar tembaga.
Semakin tebal, semakin baik. Namun untuk industri kendaraan, tetap memperhitungkan biaya produksi kendaraan. Tentunya pemakaian kabel yang tebal lebih mahal ketimbang yang tipis/kurus. Sehingga digunakan perhitungan yang tepat dan akurat berapa tebal kabel yang paling efisien dan efektif untuk keperluan di tiap komponen. Tidak heran apabila kita menemukan berbagai macam ketebalan kabel pada sistem pelistrikan kendaraan kita.
Saya coba tunjukkan, kerugian tegangan yang terjadi pada kabel berkawat tembaga murni dengan panjang 3 meter, diberi tegangan 12 volt dengan arus 10 Ampere, diukur dengan
Multimeter Digital Sanwa PC-5000 (akurasinya 5desimal, grade multimeter yang terbaik dan akurat).
Dapat dilihat, kabel-kabel dengan panjang yang sama, namun dengan ketebalan yang berbeda, menghasilkan tegangan output yang berbeda.
CONTOH APLIKASI
Saya akan memasang lampu kabut (fog lamp) di bumper depan mobil saya.
Bohlam yang digunakan adalah H1 berdaya 55Watt, 12 Volt.
Maka untuk kiri dan kanan total daya yang diperlukan foglamp adalah 110watt.
Jarak accu dengan foglamp kira2 membutuhkan panjang kabel 2 meter
Maka saya cukup pakai kabel dengan ketebalan 1mm saja. Lebih tebal sedikit lebih baik tentunya.
Semoga bermanfaat sebagai referensi.
Sumber referensi:
Auto Cable – http://www.motorhomesaustralia.net
PowerStream – http://www.powerstream.com
RBE Electronics – http://www.rbeelectronics.com